Mendes PDTT Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha Berbasis Desa

Ayo Bangun Desa - Mempercepat pembangunan di desa-desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak perguruan tinggi terlibat langsung dalam proses pembangunannya.

Mempercepat pembangunan di desa-desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak perguruan tinggi terlibat langsung dalam proses pembangunannya.
Foto: Kemendesa PDTT

"Partisipasi dari Perguruan Tinggi sangat kita harapkan dalam proses pembangunan desa, saat ini kami di Kemendes PDTT punya wadah Forum Perguruan Tinggi buat Desa (Pertides) menggunakan kajian-kajiannya sanggup membantu proses pembangunan desa.

Selain itu, kami terdapat 15.000 KKN Tematik di desa-desa tertinggal," ujar Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, ketika menaruh Kuliah Umum Penguatan Peran Perguruan Tinggi pada Pembangunan Daerah dan Masyarakat Desa pada Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) di Jakarta, beberapa ketika yang lalu.

Di Indonesia masih ada 4,91 Juta mahasiswa pada 4.314 Perguruan Tinggi. 79 Perguruan Tinggi di antaranya telah menandatangani MoU dengan Kemendes PDTT.

Dalam kesempatan itu, Menteri Eko menyebutkan kompleksitas permasalahan pada desa beserta potensi unggulan yg terdapat di dalamnya yang perlu dikaji beserta dengan civitas akademika. Menurut beliau, perlu ada bisnis contoh yg kentara buat membangkitkan perekonomian di desa-desa. Eko Sandjojo memandang peran perguruan tinggi bisa masuk di dalamnya.

Ia mengungkapkan, menurut total 125 juta angkatan kerja pada Indonesia, 58,4 juta berada pada desa. Jika homogen-homogen pendapatan Rp dua juta/bulan maka Rp 116,8 juta triliun uang beredar di desa. Artinya, setiap tahun akan terdapat Rp 1.402 triliun uang yang tersebar pada desa. Tingginya tingkat perputaran uang pada desa akan menaikkan kegiatan ekonomi di desa. Hal tadi berdampak dalam pertumbuhan ekonomi di desa dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional menggunakan pesat.

"Saya berharap kalian punya kemungkinan besar buat sebagai pengusaha yg basic (basis,Red)-nya di desa-desa, salah satunya dengan pengembangan BUMDes," Ajaknya pada hadapan ratusan mahasiswa pascasarjana Universitas Moestopo.

Lebih jauh, Menteri menambahkan kementeriannya waktu ini memiliki empat program prioritas untuk mempercepat pembangunan desa. Pertama, Produk Unggulan Desa (Prudes), ke 2, pembuatan embung, ketiga, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), keempat, sarana olahraga.

Keempat acara tadi, mampu menggunakan Dana Desa. Anggaran Dana Desa yg tiap tahun semakin tinggi signifikan merupakan salah satu bukti keseriusan pemerintahan Kabinet Kerja dengan Nawacita ketiga, membangun Indonesia berdasarkan pinggiran menggunakan memperkuat wilayah dan desa pada kerangka negara kesatuan.

Di awal pelaksanaanya pada 2015, Dana Desa berperan untuk meredam pertumbuhan ekonomi maka basic-nya pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2016 & 2017 diperlebar lagi buat pemberdayaan rakyat & pertumbuhan ekonomi.

"Dengan adanya Dana Desa, punya impact dalam pertumbuhan ekonomi pada desa, pertumbuhannya mencapai 12%, dan dalam 2016 penyerapan Dana Desa mencapai 96%" tambahnya.

Peran perguruan tinggi dalam pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi bisa melalui pengembangan sumber daya alam, pengembangan asal daya manusia, pengembangan teknologi tepat guna dan pengembangan perekonomian desa.

Pada kesempatan yg sama, Dirjen Otda Kementerian Dalam Negeri, Soni Sumarsono mengatakan sine qua non konektivitas implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan darma yang berkontribusi pada pembangunan mental dan fisik.

"Perlu adanya koordinasi antara Perguruan Tinggi dengan badan pembangunan wilayah dalam hal penelitian & pendampingan," tutupnya.

Kemendesa PDTT

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2