Sinergi dengan Pemerintah, Rapper Akon Siap Dukung Elektrifikasi di Daerah Terpencil
Ayo Bangun Desa - Pemerintah terus berupaya mewujudkan pemerataan elektrifikasi untuk daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan menggandeng pihak swasta. Kali ini, rapper Amerika Serikat asal Senegal, Aliaune Damala Akon Thiam atau yang dikenal dengan Akon turut berkontribusi mendukung ketersediaan listrik di daerah-daerah terpencil yang ditinggali oleh Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, & Transmigrasi, Eko Sandjojo, mengapresiasi adanya kerjasama menggunakan Akon yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial & Dwiyuna Jaya Foundation. Menurutnya, tenaga listrik adalah hal krusial yang dibutuhkan warga di desa-desa di daerah tertinggal.
"Di samping membantu elektrifikasi di desa-desa, dengan ikonnya rapper Akon bisa mengajak filantropi perusahan-perusahaan buat lebih membantu desa-desa pada Indonesia menggunakan CSR-nya," ujar Mendes PDTT, Eko Sandjojo, ketika menghadiri acara Mini Konser Akon di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta (8/tiga).
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, kerjasama ini memperlihatkan adanya keberpihakan & kepedulian dalam masyarakat di wilayah tertinggal buat mendapatkan elektrifikasi. Ia mencontohkan jumlah Komunitas Adat Terpencil (KAT) dalam satu titik mampu mencapai 30 tempat tinggal karena lokasinya yang terisolasi. Menurutnya, teknologi solar cell akan menjadi solusi terbaik lantaran nir perlu membayar tiap bulannya.
"Suku anak pada transisinya bisa dua tahun. Awalnya mereka tinggal di sodung-sodung. Kemudian ke hunian sosial atau hunian tetap. Disana sudah dipersiapkan pengajar dan permintaan mereka sama, yaitu butuh listrik," ujar Mensos.
Bukan kali pertama Rapper Akon mendukung elektrifikasi di pedesaan. Sebelumnya, Akon telah menjalankan program serupa pada 22 negara pada Benua Afrika & India. Untuk di Indonesia, kehadiran Akon akan menjalankan programnya yg diberi nama AKON Lighting Indonesia.
"Saya akan beserta warga Indonesia peduli anak dalam. Mereka memiliki kesempatan yg sama menggunakan rakyat di kota modern. Paling nir wajib sanggup dialiri listrik kurang dari 6 bulan berdasarkan kini ," ujar Akon.
Dwi Putranto menurut Dwiyuna Jaya Foundation menyatakan, acara ini membawa asa buat Suku Anak Dalam, Orang Rimba & Komunitas Adat Terpencil untuk menerima listrik. Adanya kerjasama ini jua sekaligus mewujudkan adanya sinergi antara pemerintah & partikelir buat menciptakan desa.
"Kami memfasilitasi melalui pendekatan data menurut Kemensos dan Kemendes, kemudian kami turun langsung ke spot-spot yang membutuhkan genre listrik, prosesnya tiga bulan berdasarkan verifikasi pertama," ungkapnya.(*)
Kemendesa PDTT