Jangan Tidak Tega Bangunkan Anak untuk Shalat Shubuh
Loading...
Loading...
?Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat.? (QS. Thaha/ 20: 132)
AYAH ibu, Shubuh selalu lewat? Anak-anak belum terlatih. Mereka lelap dalam mimpinya. Mungkin pula dimanjakan keadaan. Dan ayah bunda merelakan mereka dalam dekapan mimpi. Tidak tega menciprat air buat membangunkannya. Memberikan kelonggaran yg berkelanjutan. Hingga tugas primer mengajak mereka beribadah sempurna waktu terganjal oleh perilaku ayah ibu sendiri.
Memang ada tahapannya buat mengingatkan mereka. Jelaskan kepada anak-anak mengenai bagaimana cara bersyukur pada Allah Ta?Ala. Ibadah merupakan cara primer mensyukuri segala karunia Allah Ta?Ala. Semua yg kita makan, minum, rasakan, rasakan, & kita banggakan hakikatnya merupakan hadiah Allah Ta?Ala. Tugas kita mensyukurinya. Yaitu dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pahamkan mereka mengenai hakikat tujuan hidup di dunia ini. Tiada lain kita hayati ini buat ibadah. Tujuan niscaya & tidak ada maksud lain, hayati ini merupakan pengabdian pada Allah Ta?Ala. Maka flora aqidah tauhid yg murni ini akan membawa mereka dalam kesadaran pada seluruh bidang kehidupan.
Ketika anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, dia sadar bahwa dirinya dicipta untuk beribadah. Maka, orang tua akan merasakan buahnya. Terbentuk pribadi yg shalih.
Semua itu bermula dari tak hentinya orang tua memberikan pengingat. Ketika self reminder anak belum berfungsi menggunakan baik, orang tua tiada lelah mengingatkan mereka. Jangan lelah buat selalu mengingatkan ibadah-ibadah hanya pada Allah Ta?Ala. Jangan merasa sekali, dua kali, sampai sepuluh, bahkan seratus kali kemudian berhenti mengingatkan.
Masih ada tugas kita buat selalu tiada henti hingga maut menjemput. Jangan lelah mengingatkan anak-anak kita. Kreatiflah dalam mengingatkan mereka. Jangan monoton menggunakan satu cara saja.
Jangan lupa. Saat kita mengingatkan mereka, hakikatnya pula mengingatkan diri kita sendiri. Jadi jangan hingga sebagai ?Jarkoni?, ?Isa ngajari, akan tetapi ora isa nglakoni?, ini mampu mengundang murka Allah Ta?Ala. Mawas diri, kita membersamai keluarga hingga meraih ridha-Nya. Aamiin.
Sumber :islampos.com