Ustaz Zainal Sebut Lagu ‘Balonku‘ Mengajak Benci Islam, Netizen: Yang Hafal Murtad?
Loading...
Loading...
Video ceramah Ustaz Zainal Abidin mendadak menjadi perbincangan warganet setelah Ustaz Zainal menyebutkan jika Lagu Anak-anak berjudul "Balonku" dan "Naik-Naik ke Puncak Gunung" sebagai ajakan anak untuk membenci Islam dan mengagungkan agama lain.
"Anak-anak kecil sejak umur TK saja sudah dilatih untuk benci pada Islam," ujar Ustaz Zainal Abidin yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu "Balonku".
Tidak hanya itu, Ustaz Zainal juga menyebutkan jika lagu "Naik-Naik ke Puncak Gunung" sebagai nyanyian untuk mengagungkan agama lain.
"Apalagi nyanyian yang jelas-jelas untuk mengajak membenarkan agama Kristen. Naik-naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali, kiri kanan," Ucap Ustaz Zainal yang juga memperagakan lirik lagu tersebut dengan mengarahkan tangannya ke dahi, lalu ke bahu kanan dan kirinya.
Sontak, pernyataan itu viral di media sosial. Akun Facebook @Mak Lambe Turah, Sabtu (13/6/2020) ikut membagikan tautan dan berkomentar:
Ini yang lagi trending wakakakak kocaknya negeri ku ini
Lagu Balonku udah lama banget sejak Mak kecil baru kali ini jadi masalah wkwkwkk
Nikmatnya jaman kecil dulu, selain gak ada yang diblur, bebas juga nyanyi lagu Balonku...sambil liat tayangan Menggambar pak Tino Sidin dan album minggu anak2...yang jaman now gak ada...termasuk SDSB ( Sudomo Datang Saya Bahagia)
Walo demikian tiap jaman ada plus minus.
Minusnya jangan tanya, dibahas sebulan gak kelar2, belom juga kelar, bisa2 besok Mak ilang pula
@teven Wuniarto: Tapi kok mereka hafal, apa mereka yg hafal skaligus sudah murtad?
@Ajie Kimkim: Fokus ke sumbang an x
@Sonny Doringin: Kasian..... ni ustat bukan mikir tentang keslamatan mo pikir orang lain p sanang
Sebelumnya dilansir Akurat.co, menurut Ustaz Zainal, lirik lagu tersebut sebagai simbol Trinitas agama Kristen yang juga biasanya digunakan selebrasi pemain sepak bola saat mencetak gol.
"Anda lihat Messi ketika berhasil menembak bola," ujar Ustaz Zainal Abidin sembari memperagakan tangannya kembali.
Lebih lanjut, menurut Ustaz Zainal, pemilihan pohon cemara di lagu 'Naik-naik ke Puncak Gunung' pun menjadi tidak tepat. Pasalnya, menurutnya cemara bukan pohon asli Indonesia, dan jumlahnya tidak banyak.
"Ku lihat saja, banyak pohon, apa? Kenapa cemara. Padahal di Sumatera banyak pohono Sawit, apalagi di Jawa pisang, dan cemara itu pohon imporan nggak banyak," tambanhnya.
Menanggapi hal tersebut, komedian Arie Kriting kemudian mengunggah kembali video yang diunggah akun @RumailAbbas tersebut. Dalam unggahannya, Arie menyebutkan jika ia merasa beruntung karena keponakannya tidak lagi menyanyikan lagu tersebut.
"Alhamdulillah. Untung saja keponakan saya sudah nggak nyanyi “Balonku ada lima” dan “Naik ke Puncak Gunung” lagi. Hampir saja keponakan saya murtad karena lagu itu," cuit Arie Kriting.
Sontak cuitan Arie Kriting pun menuai baregam komentar dari warganet.
"Alhamdulillah akhi dengan kerendahan ilmu beragama saya dengan ini saya tersadarkan untuk pindah kajian ke ustaz lainnya," komentar @EdgariaTumarov.
"Yang lucu itu pohon cemara, hidup nggak ngapa-ngapain malah dikafirkan," tulis akun @aripterpilih
Sumber :netralnews.com