Jangan Takut Menghalalkan Pasanganmu, Karena Allah Sudah Janjikan Rezeki Lebih Untuk Mereka Yang Menikah
Loading...
Loading...
Menikah dalam dasarnya hanya butuh kemantapan hati & konfiden bahwa engkau bisa bertanggung jawab. Tentang harta & kemapanan mampu dicari bersama oleh istri sesudah menikah.
Namun presepsi sebagian orang terdapat yang mengatakan, sukses dulu baru menikah. Agar selesainya pernikahan bisa melanjutkan hidup sesuai menggunakan apa yang diharapkan.
Tetapi perlu kita ketahui sukses itu tak selamanya menjamin kita hidup senang . Lantaran kesuksesan tanpa tanggung jawab dan ilmu tidak akan membawa imbas yang positif bagi kehidupan tempat tinggal tangga kita.
Pernikahan bukan mematikan rezeki seseorang, namun menambah. Misal suatu waktu istrimu memutuskan buat nir bekerja & lebih memilih sebagai ibu rumah tangga bukan berarti beliau nir punya rezeki justru rezekinya mengalir lewat usaha suami.
Rezeki itu bukan hanya materi, mempunyai pasangan yg siap menemani kita berdasarkan nol itu sungguh rezeki yang besar , karena tidak seluruh orang mampu melakukanya. Apalagi saat awal merintis wajib poly irit sampai makan sepiring berdua, tidur di loka yang seadanya yang krusial bersama semua akan terasa latif dan kelak saat sudah berhasil akan sebagai kenangan tersendiri.
Menikah adalah suatu ketaatan, tidak mungkin Allah membiarkan hamba-Nya sengsara saat mereka ingin menyempurnakan separuh agamanya menggunakan menikah. Dari Ibnu Mas?Ud radhiyallahu ?Anhu mengatakan,? ?Carilah kaya (hayati berkecukupan) menggunakan menikah.? Diriwayatkan dari Ibnu Jarir. Imam Al-Baghawi menyatakan jua bahwa ?Umar menyatakan misalnya itu juga. Lihat Tafsir Al-Qur?An Al-?Azhim, 5:533.
Menikah adalah galat satu ibadah sunnah yg pada anjurkan oleh Rasulullah. Namun sayangnya, banyak yang menikah selesainya menunggu mapan. Padahal seharusnya menikah tak harus menunggu kaya, yg penting engkau sudah memiliki kerja & berusaha terus.
Allah sudah mengatur rezeki pada diri masih-masing makhlukNya, sayangnya pemahaman sederhana pun tidak diandasi sikap yakin & percaya bahwa Allah selalu akan memudahkan jalan bagi orang-orang yg ingin mengikuti sunnah Rasulullah Alaihi Wasallam. Ukuran kemapanan mungkin berbeda-beda. Ada yg sebelum punya tempat tinggal belum mapan, belum kerja berarti belum mapan. Kalo nunggu itu semua, terus kapan terdapat pikiran nikah, sedangkan hal dunia seperti itu tidak bisa eksklusif didapatkan wajib menanti proses.
?Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian pada antara engkau , dan orang-orang yg layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yg lelaki & hamba-hamba sahayamu yg wanita. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (anugerah-Nya) lagi Maha Mengetahui.? (QS. An-Nuur: 32)
Ayat tadi merupakan jawaban buat mereka yg ragu buat melangkah ke jenjang pernikahan lantaran alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam perkara ini adalah kesanggupan buat memberi nafkah, & terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga.
Bukan besaran rupiah yg kini mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yg menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah ? Menggunakan kewajiban menafkahi istri-istri & anak-anaknya, maka Allah akan menaruh rejeki yang lebih.