Mendes Minta Kepala Daerah Dorong Pembangunan Desa
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengajak kepala daerah membangun Indonesia lewat daerah. Mereka harus mampu menciptakan suasana kondusif di daerah saat isu-isu SARA dan radikalisme berkembang belakangan ini.
Metal Baru Berdesa/Ilustrasi |
Eko menyampaikan, Indonesia diprediksi akan sebagai salah satu negara menggunakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga atau keempat pada global pada ulang tahunnya yang ke-100 tahun.
(Baca: Menteri Desa, Sisa Waktu Indonesia Maju, Tinggal 22 Tahun Lagi).
Hanya saja, istilah Eko, prediksi tersebut sanggup saja meleset bila Indonesia yang akan berulang tahun ke-72 pada Agustus nanti masih terpecah belah sang info SARA.
"Jadi tinggal 22 tahun lagi kita bisa menjadi negara maju. Tidak ada warga miskin & desa tertinggal," istilah Eko pada kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian Dalam Negeri, Jalan Taman Makam Pahlawan Nomor 8, Jakarta Selatan, Senin (22/5).
Ia mencontohkan, sejumlah negara di Timur Tengah porak-poranda dampak berdasarkan perseteruan SARA. Padahal, produk domestik bruto per-kapita negara-negara itu jauh lebih tinggi dibanding Indonesia. Negara-negara tadi dikatakan butuh 100 tahun lagi buat ?Rebuid? Pada syarat awal.
?Karenanya, ini sebagai tugas beserta supaya informasi tadi tidak timbul, demi mencapai tujuan negara kita. Semua sia-sia jikalau kita terpecah belah. Kebinekaan kita terganggu isu SARA yang muncul dan Indonesia tidak bertahan sebagai NKRI,? Tambah dia.
Karena itu, demi mensejahterakan semua warga , Presiden Joko Widodo sudah memberi instruksi buat meningkatkan kecepatan pembangunan infrastruktur yg dimulai berdasarkan wilayah pinggiran Indonesia, dengan memperkuat desa & wilayah tertinggal.
(Baca: Mengurai Kewajiban Bupati/Walikota Dalam Implementasi UU Desa).
Makanya, Mendes Eko juga mengajak supaya ketua daerah ini ikut dan aktif pada acara pengembangan desa. Dengan menumbuhkan tenaga kerja aktif pada wilayah desa, setidaknya pendapatan homogen-rata mereka Rp 2 juta per bulan, maka sumbangsihnya akan sangat besar .
?Pada 10 tahun ke depan, angkatan kerja aktif pada Indonesia dalam nomor 200 juta. Jika ada 100 juta orang di desa dengan pendapatan mereka Rp 2 juta maka desa punya taraf konsumsi Rp 1000 triliun per bulan, atau Rp 12 ribu triliun per tahun,? Istilah beliau.(*)
Kemendagri.Go.Id