Sebanyak 10.080 Desa Membutuhkan Sekolah Dasar

GampongRT, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, telah menyusun data kebutuhan tiap desa yang meliputi seluruh aspek yang menjadi penompang berlangsungnya perdesaan membangun dan mandiri. Seperti kebutuhan infrastruktur, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan dan penunjang ekonomi.

?Data yg tercatat sekarang misalnya, sebesar 3.396 desa tertinggal masih sangat membutuhkan pondok bersalin. Tidak hanya itu saja, sebanyak 10.080 desa membutuhkan gedung Sekolah Dasar (SD). Banyak hal yang memang harus kita seriusi agar desa lebih bermartabat taraf kehidupannya,? Ujar Menteri Desa, Marwan Jafar.

Hal itu dikemukakan waktu berlangsungnya Rapat Kerja Nasional (Rakornas) yang dihadiri seluruh Gubernur dan Bupati se-Indonesia. Juga dihadiri lembaga-lembaga pemerhati perdesaan di Jakarta, Selasa (23/12). Turut hadir, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan, Puan Maharani. Juga Menteri Agraria & Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, misalnya dikutip dari info kemendes, 23/12/2014.

Menyangkut aturan desa, Menteri Marwan menegaskan, akan memperjuangkan kenaikan dana desa berdasarkan sebelumnya Rp9,1 triliun menjadi Rp47 triliun. Katanya lagi, akan menuntaskannya dalam tahun kedua masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. ?Saya akan perjuangkan kenaikan aturan. Lantaran menyangkut masyarakat desa,? Ujarnya.

Percepatan pembangunan perdesaan, memang bukan perkara mudah. Menurut Marwan, informasi tentang kemiskinan pada Indonesia masih merupakan fenomena pedesaan. Artinya, sebagian besar penduduk miskin masih di pedesaan pada sektor pertanian dan perikanan.

Meskipun dari tahun ke tahun kemiskinan pada Desa mengalami penurunan, istilah Marwan lagi, tetapi jumlah penduduk miskin pada desa secara mutlak masih lebih banyak dibanding di kota. Jumlah penduduk miskin di Desa masih berkisar 19 juta penduduk, sedang di kota 11,1 juta penduduk.

?Kemiskinan penduduk pada kota-pun merupakan nomor janggal lantaran sebagian akbar penduduk miskin di kota adalah orang desa yang miskin dan melakukan urbanisasi sirkuler buat bekerja pada sektor-sektor informal di kota. Secara relatif jua prosentasi jumlah penduduk miskin pada desa jauh lebih tinggi berdasarkan pada pada kota, yakni 14,4 % berbanding 8,lima %,? Ujar Menteri Marwan.

Fakta berikut, papar Menteri Desa, mengenai ketimpangan antar daerah yg ditunjukkan menggunakan penguasaan beberapa propinsi di Indonesia Bagian Timur dalam hal taraf kemiskinan yg jauh pada atas rata-homogen nasional (13,tiga%). Tertinggi pada Papua menggunakan tingkat kemiskinan 31,lima% diikuti menggunakan Papua Barat 27,1 %, Nusa Tenggara Timur 20,2%, Maluku 19,tiga%, dan Gorontalo 18,3 %.

?Perlu saya sampaikan bahwa jumlah desa tertinggal waktu ini yang mencapai 24,48 % atau 18.126 desa. Sebagian akbar desa tertinggal di Indonesia bagian timur & di perbatasan, pulau terdepan, terluar & terpencil. Dengan demikian bisa saya simpulkan bahwa prosentasi kemiskinan pada Indonesia terbesar disumbang oleh kemiskinan rakyat pada desa pada Indonesia Bagian Timur dan daerah perbatasan,? Ungkapnya.

Dengan syarat tersebut, Menteri Marwan mengungkapkan, harus diwujudkan desa yg sanggup & berdikari. ?Untuk menuju perbaikan desa, saya mengharapkan peran Pemda terhadap hal-hal utama yakni ; penyiapan regulasi, pengawalan dana desa, pendampingan, & upaya keberlanjutan kelembagaan dan aset-aset produktif pasca program pemberdayaan warga desa,? Ujarnya.

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2