Pengertian/Definisi Metode Physical Dalam Penilaian Persediaan

Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical

Agar Perusahaan dapat memilih Harga Pokok Penjualan berdasarkan suatu product/barang, maka sangatlah krusial untuk mengetahui berapa besarnya persediaan akhir dalam akhir periode eksklusif.

Untuk bisa menilai berapa persediaan akhir suatu product/barang, maka dalam akuntansi keuangan/laporan keuangan komersial dikenal menggunakan adanya Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical.

Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical terdiri berdasarkan :

  • Special Identification
  • Simple Avarage
  • Weight Avarage
  • FIFO
  • LIFO
  • Base Stock
  • LILIFO
  • Gross Profit
  • Retail Method
Akan tetapi untuk menghitung besarnya pajak yang terutang / dalam akuntansi pajak / dalam perpajakan yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai metode penilaian persediaan adalah dengan Metode :

  • FIFO
  • Avarage
Sehingga apabila suatu perusahaan menggunakan metode penilaian persediaan selain metode FIFO dan metode Avarage, maka pada akhir suatu periode/ pada saat perhitungan pajak yang terutang harus melakukan koreksi fiskal terlebih dahulu.

Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical

Salah satu cara bagi perusahaan buat membukuan/mencatat persediaan (inventory) yg dimilikinya merupakan menggunakan Metode Physical.

Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical merupakan menjadi berikut:

Untuk membukuan persediaan (inventory) berdasarkan Metode Physical setiap pemasukan & pengeluaran nir dicatat ke pada perkiraan persediaan (inventory).

Pembelian barang akan dicatat ke pada perkiraan pembelian (purchases) dan perkiraan lainnya yang menyertainya seperti :

  • Purchases Discount (Potongan Pembelian)
  • Purchases Returned (Retur Pembelian)
Pengeluaran barang akan dicatat ke dalam perkiraan penjualan (sales) dan perkiraan lainnya yang menyertainya seperti :

  • Sales Discount (Potongan Penjualan)
  • Sales Returned (Retur Penjualan)
Contoh Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical :

  • Pada tanggal 04 Januari 2020 perusahaan membeli 1.000 kg barang dagangan seharga Rp.Lima.000 per kg.
Jurnal :

Pembelian

5.000.000

Kas

5.000.000

  • Pada tanggal 05 Januari 2020 barang dagangan yg dibeli tanggal 04 Januari 2020 dikembalikan sebanyak 50 kg pada penjualnya. Pengembalian karena barang yg diterima tidak sinkron mutunya dengan pesanannya.
Jurnal :

Kas

250.000

Retur Pembelian

250.000

  • Pada lepas 07 Januari 2019 dijual dengan tunai 100 kg barang dagangan dengan harga Rp.Lima.250 per kg.
Jurnal :

Kas

525.000

Penjualan

525.000

Sehingga akhir persediaan barang dagangan per tanggal 07 Januari 2020 tidak dapat langsung dapat diketahui .

Untuk mengetahui berapa persediaan akhir barang dagangan per lepas 07 Januari 2020 harus dilakukan penilaian persediaan terlebih dahulu.

Artikel Yang Perlu Diketahui :

Referensi :

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2