Kisah Sukses Lulus Seleksi CPNS 2018 Seorang Anak Pekerja Serabutan
Penerimaan CPNS 2018 rampung dilaksanakan. Kecuali buat wilayah-daerah yang terdampak bencana & mengundurkan seleksi penerimaan CPNS 2018 nya pada tahun 2019 ini.
Tidak sedikit cerita-cerita yang menyisakan kenangan pahit dan dampak negatif penerimaan cpns 2018.
Tetapi banyak pula cerita & kisah sukses yg terjadi selama penerimaan cpns 2018 yg silam.
Seperti halnya yang terjadi pada keliru satu peserta seleksi penerimaan cpns 2018 Fauzi Rizki Arbie, misalnya yg kami lansir menurut liputan6.
Penerimaan CPNS 2018 Oktober 2018 kemudian sebagai penuh pertanyaan bagi Fauzi Rizki Arbie, karena saat itu, Fauzi yg adalah pegawai kontrak Dinas Perpustakaan Kota Bandung, kontraknya tidak diperpanjang.
Baca juga: Kepastian Jadwal Penerimaan CPNS 2019
Kisah Sukses Lulus Seleksi CPNS
Himpitan hayati yang semakin besar dikarenakan tidak lagi bekerja lantaran kontraknya nir diperpanjang lagi, apalagi Fauzi memiliki orang tua (ayah) yang kerjanya serabutan, kadang bekerja, kadang nir.
Sementara itu, ibunya hanyala seorang ibu tempat tinggal tangga biasa yg tidak bekerja.
Ayah Fauzi, Amirudin Arbie merupakan seorang buruh harian, yang waktu itu mendapat panggilan kerja sebagai mandor bangunan pada Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dan semanjak ayahnya berangkat ke Lombok, NTB, Fauzi hanya tinggal berdua saja dengan ibunya, Nenny Mulyanie, di kota kembang - Bandung.
Lantaran kontraknya pada Dinas Perpusatkaan Kota Bandung nir diperpanjang lagi, otomatis Fauzi pun tidak memiliki pekerjaan alias menganggur.
Keadaan ini membuatnya nir mampu damai, apalagi ia adlah anak laki-laki yg memiliki tanggung jawab terhadap orang tuanya, terutama ibunya.
Akan keadaan tadi, Fauzi terdorong buat selalu berusaha keras pada memperoleh pekerjaan yg layak.
Dan galat satu pekerjaan yg dianggapnya layak & memang sebagai profesi primadona pada negeri ini adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca juga: Fakta Terbaru Terkait Penerimaan CPNS 2019
Menjadi PNS merupakan asa dan impian Fauzi sejak lama .
Nasib memang sedang berada disisi Fauzi, tanpa disangka-sangaka, Kementerian PANRB kemudian mengeluarkan Peraturan Menteri PANRB No. 61/2018 mengenai Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Formasi PNS dalam Seleksi CPNS Tahun 2018.
Dan dengan adanya regulasi yang mengatur soal ranking itu, Fauzi pun diuntungkan, sebab ia mendapatkan nilai kumulatif cukup tinggi pada SKD - Seleksi Kompetensi Dasar.
Fauzi yang merupakan anak ke 2 menurut dua bersaudara pasangan Amirudin Arbie & Nenny Mulyanie ini pun dinyatakan lolos dan berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Yang terpikirkan oleh Fauzi saat itu adalah seleksi kompetensi bidang, tidak akan jauh berbeda dengan seleksi kompetensi dasar, yakni berbasis CAT.
Namun, ketika ia membaca pengumuman bahwa Seleksi Kompetensi Bidang itu terdiri dari tes psikotes, wawancara kerja, CAT, TOEFL dan juga praktik kerja.
Mengetahui keadaan tadi, dia sempat pesimis, & tidak yakin akan lolos dan diterima sebagai PNS.
Rasa pesimis yang menghantuinya tidaklah hingga berlarut-larut. Fauzi lalu sadar, bahwa mereka yang lolos hingga tahap SKB ini merupakan bukan asal-asalan peserta, namun mereka yang sahih-benar unggul, dan itu termasuk beliau sendiri.
Fauzi pun menyadari bahwa ia akan bersaing beserta menggunakan 2 peserta lainnya, sebab buat setiap kumpulan yang ada, diikuti sang tiga peserta buat diambil satu antara lain yang terbaik.
Setelah nilainya diintegrasikan menggunakan nilai SKD yg bobot nilainya, 40 % buat SKD & 60 persen buat SKB.
Baca juga: Tips Ampuh Lulus Tes CPNS 2019
Sehingga, rasa optimis dan semangat Fauzi pun bangkit kembali. Ia nir mau menyia-nyiakan kesempatan emas yang ada ini.
Lantaran kesempatan nir datang dua kali, sebagai akibatnya menggunakan tekat yg bertenaga, dengan rasa optimisme yg tinggi, Fauzi pun melangkahkan kakinya menuju ibukota untuk mengikuti seleksi kompetensi bidang tes cpns 2018.
Berangkat ke Jakarta, Fauzi berharap supaya dapat lulus dan diterima sebagai CPNS, sehingga dengan demikian ia bisa mempertinggi derajat ke 2 orang tuanya.
Sebelum ujian SKB, Fauzi tidak lupa untuk selalu minta doa restu orang tuanya, menggunakan mencium tangan dan kaki ibunya.
Selain itu, beliau pula menghubungi ayahnya yg berada di Lombok via telepon, untuk meminta doa agar ia bisa lulus dan diterima sebagai PNS.
Dengan doa & harapan berdasarkan kedua orang tuanya itulah yang menjadi pemicu semangat Fauzi pada menghadapi setiap rangkaian seleksi CPNS tahun 2018 yg lalu.
Fauzi pun menekankan bahwa usaha yang keras haruslah diimbangi dengan amalan dan doa agar diterima sebagai pns.
"Doa tanpa bisnis itu bohong, tapi bisnis tanpa doa itu sombongdanquot;, begitu kutipan yg selalu sebagai pegangan hidupnya.
Berbekal amalan & doanya, serta doa kedua orang tuanya, yg diikuti dengan bisnis yang keras, dan rasa optimisme yang tinggi, Fauzi pun berhasil lolos SKB dan diterima sebagai PNS.
Baca juga: Tips Mengerjakan Soal Ujian Seleksi Kompetensi Dasar - SKD CPNS
Selanjutnya, Fauzi pun wajib memasuki termin pemberkasan, buat penetapan NIP & pada akhirnya akan mendapat SK CPNS dan ditempatkan di Instansi yang sudah sebagai pilihannya dalam saat registrasi cpns dulu.