10 Tips Menggunakan Aplikasi Rapat Online Zoom dengan Aman
Masalah privasi dan keamanan aplikasi rapat online Zoom sudah menjadi fakta primer selama beberapa minggu terakhir.
Populeritas Zoom nir terlepas berdasarkan kondisi dunia saat ini yang sedang dilanda endemi virus Covid-19.
Mengurangi kegiatan diluar, menjaga jarak (social distancing) & bekerja dari tempat tinggal atau WFH, memaksa kita untuk memanfaatkan aplikasi rapat online Zoom ini.
Tetapi, seiring maraknya penggunaan Zoom sebagai aplikasi kedap online, semakin banyak juga ditemukan kelemahan dan kasus privasi dan keamanan data eksklusif penggunanya.
Masalah keamanan privasi ini tentu saja mengakibatkan poly kekhawatiran bagi poly orang.
Walaupun begitu, kebanyakan pengguna tidak memiliki pilihan lain, selain memakai aplikasi Zoom, apalagi pelaksanaan ini sudah sebagai pilihan perusahaan atau instansi dimana beliau bekerja.
Baca:Avast Secure Browser Hadir untuk Android Lengkap dengan Built-in VPNNah, apabila Anda terpaksa untuk menggunakan Zoom, kami dari awambicara teknologi telah mengumpulkan beberapa langkah aman yang dapat Anda ambil, untuk memastikan keamanan privasi Anda selama menggunakan Zoom.
Tips atau langkah pengamanan penggunaan aplikasi rapat online Zoom ini kami dapatkan berdasarkan Kaspersky.
Kaspersky terkenal menjadi perusahaan yg fokus pada keamanan digital, manawarkan serangkaian tips & trik buat menaikkan keamanan & privasi Anda di internet jua pada aplikasi Zoom.
Tips Menggunakan Zoom dengan Aman
Zoom memang telah membuat beberapa terobosan untuk mengatasi masalah keamanan privasi yang telah muncul dalam beberapa minggu terakhir.Zoom juga mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan perbaikan pada aplikasi rapat online dan konferensi video nya.
Walaupun demikian, ada poly hal yang bisa Anda lakukan buat mengunci dan mengamankan sendiri privasi Anda, agar lebih kondusif lagi dan Anda pun sebagai lebih tenang.
Berikut ini 10 tips teratas berdasarkan Kaspersky dalam menggunakan aplikasi Zoom secara kondusif.
1. Lindungi Akun Anda
Akun Zoom sama halnya seperti akun-akun aplikasi yang lainnya.Saat menyiapkannya, Anda wajib menerapkan dasar-dasar proteksi akun, misalnya password & sebagainya.
Untuk itu, gunakanlah istilah sandi yang bertenaga dan unik, serta lindungi akun Anda menggunakan otentikasi 2 faktor.
Hal ini akan membuat akun Anda jauh lebih sulit buat diretas, dan itu berarti akun Zoom Anda akan lebih terlindungi, bahkan apabila data akun Anda bocor.
Setidaknya ada satu lagi tangkapan spesifik Zoom: Setelah Anda mendaftar, selain login & mengisi istilah sandi, Anda pula bisa menerima ID Rapat Pribadi (PMI), sehingga nir sebagai publik.
Karena Zoom menunjukkan opsi untuk menciptakan rapat publik dengan ID Rapat Pribadi, maka relatif gampang buat terjadinya kebocoran ID rapat langsung tadi.
Apabila ternyata ID kedap eksklusif (PMI) telah bocor, maka siapa pun yg mengetahui PMI Anda, maka mereka dapat bergabung dengan rapat apa pun yang Anda adakan.
Jadi bagikan berita PMI atau ID kedap pribadi ini menggunakan sangat hati-hati.
2. Gunakan email Kantor Saat Register Zoom
Salah satu kesalahan aneh pada Zoom (yg pada ketika artikel ini kami tulis, masih belum diperbaiki) adalah memungkinkan email berdasarkan domain yang sama (kecuali buat domain yang umum misalnya @gmail.Com atau @yahoo.Com) menjadi milik suatu perusahaan.
Kemudian membuatnya membuatkan rincian kontak dengan masing-masing anggota kelompok tadi.
Sebagai model misalnya yang terjadi pada pengguna pada Kazakhstan, yg mendaftarkan akun Zoom menggunakan email yang diakhiri dengan @yandex.Kz.
@yandex.Kz merupakan layanan email publik pada Kazakhstan, & ini dipercaya Zoom menjadi email dari domain yang sama.
Sehingga siapapun pada Kazakhstan, dipercaya dari perusahaan atau adalah anggota gerombolan yang sama, & mereka saling berbagi rincian kontak.
Hal ini juga dapat terjadi untuk alamat email milik penyedia email publik yang lebih kecil lagi.
Jadi, buat register atau mendaftar akun Zoom, gunakanlah alamat email kantor Anda.
Membagikan detail kontak kerja menggunakan kolega Anda yg sungguhnya, seharusnya bukanlah suatu kasus akbar.
Namun, apabila Anda tidak mempunyai email kantor, gunakan akun burner atau akun email sekali gunakan menggunakan domain publik yg terkenal (gmail, yahoo), buat menjaga detail kontak langsung Anda.
3. Jangan Tertipu oleh Aplikasi Zoom Palsu
Seperti yang telah ditemukan sang peneliti keamanan dari Kaspersky - Denis Parinov pada bulan Maret 2020 yang kemudian.
Bahwa telah ditemukan poly sekali pelaksanaan-pelaksanaan berbahaya, yang menggunakan nama-nama layanan konferensi video terkenal misalnya Webex, GoToMeeting, Zoom, & lainnya.
Aplikasi yang memiliki nama seperti atau sama ini bertambah kira-kira 3 kali lipat, dibandingkan dengan jumlah yg ditemukan berdasarkan bulan-bulan sebelumnya.
Hal ini kemungkinan akbar berarti malefactors (tindak kejahatan) penyalahgunaan yg memanfaatkan meningkatnya popularitas Zoom dan pelaksanaan lain yg homogen.
Mereka mencoba buat menyamarkan malware menjadi klien konferensi video, buat menjerat mangsanya.
Jadi, jangan tertipu!
Gunakan situs web resmi Zoom yakni - zoom.us - untuk mengunduh Zoom dengan aman untuk Mac dan PC, serta membuka App Store atau Google Play untuk perangkat seluler Anda.
4. Jangan Gunakan Media Sosial buat Membagikan Link Rapat Online
Terkadang Anda mungkin ingin menyelenggarakan pertemuan publik atau konferensi pers, dan di poly negara rendezvous ini harus dilakukan secara online/ daring mengingat pandemi corona waktu ini.
Sehingga satu-satunya pilihan yg tersedia ketika ini merupakan memakai pelaksanaan rapat online semacam Zoom buat menarik lebih poly orang.
Karena itu, kalaupun program rendezvous atau konferensi pers secara online ini Anda selenggarakan buat banyak orang, jangan pernah Anda menunjukkan tautan/ link rapat online di media-media umum.
Sebagai contoh, Mahkamah Agung RI, telah membuat MOU dengan Kejaksaan RI dan Kemenkumham dalam pelaksanaan sidang perkara pidana.
MOU ini menyepakati buat melakukan sidang pidana secara online, dan salah satu aplikasi yang dimanfaatkan adalah Zoom.
Sidang pidana online dengan zoom ini melibatkan banyak pihak.
Ada Jaksa Penuntut Umum, Hakim, Pengacara, Saksi-saksi dan Terdakwa.
Serta buat masalah-kasus tertentu, yakni masalah yg sebagai perhatian publik dan buat kasus yang sidangnya terbuka untuk generik, tentu link atau tautan sidang online ini dibagikan pada pihak lainnya seperti awak media.
Sehingga, tentu saja harus dilakukan pengamanan yang lebih baik lagi dalam penggunaan aplikasi Zoom ini, supaya tidak bocor kepihak-pihak yg tidak diinginkan, yg malah nanti akan mengganggu jalannya persidangan online.
Jika Anda memahami sesuatu tentang Zoom sebelum membaca postingan ini, Anda mungkin pernah mendengar tentang apa yg diklaim menggunakan Zoombombing.
Zoombombing ini adalah kata yg diciptakan sang jurnalis Techcrunch, Josh Constine.
Zoombombing ini diciptakan untuk mendeskripsikan troll yg mengganggu kedap Zoom, menggunakan konten yang menyinggung.
(Troll adalah orang yang memulai kerusuhan di Internet buat mengalihkan perhatian dengan memposting pesan yg menjengkelkan, militan, nir relevan, atau yg menyinggung pada komunitas online).
Saat ini, ada beberapa chat/ dialog pada Discord dan thread pada 4Chan (keduanya merupakan platform yang sangat populer dikalangan Troll) sedang mendiskusikan target mereka selanjutnya.
Pertanyaannya adalah, dimana troll ini mendapatkan berita tentang program-acara Zoom yg akan tiba itu?
Iya, mungkin Anda sudah dapat menebaknya, mereka mendapatkannya pada media-media umum.
Jadi, hindari memposting tautan atau link kedap Zoom publik ke media-media umum.
Kalaupun entah karena suatu alasan tertentu, dan Anda tetap harus membagikan link rapat online publik ke media sosial, maka pastikan bahwa Anda tidak mengaktifkan opsi "Use Personal Meeting ID" (PMI) di Zoom saat membagikannya.
5. Lindungi Setiap Rapat menggunakan Password
Menyiapkan kata sandi atau password buat kedap online adalah cara terbaik buat memastikan bahwa hanya orang-orang yg Anda inginkan saja yang ada pada kedap online tadi.
Zoom baru-baru ini mengaktifkan perlindungan istilah sandi secara default, dan ini adalah sebuah langkah yang tepat.
Oleh karenanya, jangan bingung menggunakan istilah sandi rapat & istilah sandi akun Zoom Anda.
Seperti halnya tautan atau link rapat online Zoom, istilah sandi kedap online juga tidak boleh muncul di media sosial atau saluran publik lainnya.
Lantaran jika nir, upaya Anda buat melindungi kedap online Zoom Anda menurut troll akan sia-sia.
6. Aktifkan Ruang Tunggu
Pengaturan Zoom lain yang memberi Anda lebih banyak kontrol atas rapat online Zoom adalah Ruang Tunggu (Waiting Room).
Waiting Room seperti halnya password ruang rapat online baru-baru ini juga telah diaktifkan secara default oleh Zoom.
Waiting Room ini akan membuat peserta rapat online menunggu di "ruang tunggu" atau "waiting room", sehingga host bisa memberikan persetujuan untuk masuk kepada masing-masing peserta.
Hal ini menciptakan host mempunyai otoritas buat mengendalikan dan memilih siapa saja yang boleh bergabung dengan kedap.
Bahkan jika terdapat orang yg nir seharusnya ikut berpartisipasi, entah bagaimana cara ia menerima link rapat dan istilah sandi online tadi.
Baca: Ingatkan Pengguna Zoom, Skype Sebut Tidak Perlu Akun atau Aplikasi untuk Rapat OnlineHal ini juga memungkinkan host untuk menendang orang yang tidak diinginkan keluar dari rapat dan masuk ke ruang tunggu.
Jadi, kami sarankan Anda buat permanen membuat kotak Waiting Room ini dicentang.
7. Perhatikan Fitur Berbagi Layar/ Share Screen
Setiap aplikasi konferensi video, normalnya pasti menunjukkan fitur berbagi layar atau share screen.
Fitur Share Screen adalah sebuah fitur yang menaruh kemampuan, dimana satu peserta dapat menunjukkan tangkapan layar (screenshot) mereka kepada peserta yg lain.
Begitu jua menggunakan Zoom.
Untuk itu, matikan fitur "berbagi layar/ share screen" ini, untuk mencegah hal-hal tidak Anda inginkan, seperti yang pernah terjadi di beberapa kelas online pengguna Zoom.
Tetapi, Jika Anda konfiden dan sanggup menjamin bahwa nir akan terdapat peserta gelap atau Troll yg yang menampilkan gambar tidak layak melalui fitur 'Share Screen', maka Anda sanggup mengaktifkan kembali fitur share screen atau membuatkan layar tersebut.
Untuk itu, ada beberapa pengaturan yang wajib Anda perhatikan, yakni:
- Membatasi kemampuan berbagi layar ke host atau memperluasnya ke semua orang yang ada di rapat online. Jika Anda tidak ingin orang lain untuk menampilkan layar mereka, Anda tahu opsi mana yang harus dipilih, yakni dengan menonaktifkannya.
- Membiarkan beberapa peserta berbagi layar secara bersamaan. Jika Anda menganggap hal ini dibutuhkan, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengaktifkannya.
8. Sebagai Klien Gunakan Zoom versi Web
Berbagai pelaksanaan Zoom klien sudah menunjukkan banyak sekali kekurangannya.
Pada beberapa versi, peretas bahkan dapat mengakses kamera & mikrofon perangkat Anda, baik itu ponsel juga laptop Anda.
Sedangkan yang lainnya bisa menciptakan situs web menambahkan pengguna ke panggilan kedap online tanpa persetujuan mereka.
Untungnya Zoom cepat memperbaiki masalah yang disebutkan di atas dan kasus yang serupa lainnya, serta menghentikan membuatkan data pengguna melalui Facebook dan LinkedIn.
Namun, mengingat tidak adanya evaluasi keamanan yang sahih-sahih sempurna, pelaksanaan Zoom cenderung tetap rentan.
Selain itu, mereka (Zoom) kemungkinan besar masih menjalankan praktik menyebarkan data pengguna dengan pihak ketiga.
Untuk alasan ini, apabila memungkinkan, kami sarankan Anda buat menggunakan Zoom versi Web atau antarmuka Web Zoom.
Daripada harus menginstal aplikasi ini dalam perangkat ponsel atau laptop Anda.
Zoom versi Web berada pada sandbox, yakni tempat dimana suatu situs web tidak pada crawling atau dirayapi oleh mesin telusur dalam browser.
Serta tidak memiliki izin akses misalnya pada aplikasi yang diinstal, sehingga dapat membatasi potensi penyebab kerusakan.
Tetapi, pada beberapa masalah, bahkan ketika Anda sangat ingin menggunakan Zoom klien versi antarmuka Web, alih-alih menginstal aplikasinya diperangkat, Anda mungkin akan mendapatkan bahwa Zoom bisa mengunduh installernya sendiri.
Sehingga nir ada pilihan lain bagi Anda buat tetap terhubung pada rapat online selain menginstal aplikasi Zoom klien.
Pada kasus seperti ini, Anda setidaknya bisa membatasi jumlah perangkat yang dapat menginstal Zoom.
Install hanya pada ponsel ke 2 Anda atau katakanlah, laptop cadangan Anda saja.
Pilihlah perangkat (ponsel atau laptop), tanpa keterangan langsung Anda disana.
Memang terdengar relatif paranoid, akan namun akan jauh lebih baik & lebih kondusif daripada menyesal dikemudian hari.
Apabila perusahaan atau instansi Anda sudah memakai Skype for Business, maka tentunya Anda mempunyai opsi lain.
Skype for Business kompatibel menggunakan Zoom dan jua bisa menangani panggilan konferensi Zoom tanpa cacat seperti yg sudah disebutkan di atas.
9. Jangan Percaya dalam Iklan Enkripsi end-to-end buat Zoom
Zoom memperoleh pangsa pasarnya seperti ketika ini, nir hanya karena harga dan fitur-fiturnya saja.
Akan namun jua karena dia menggembar-gemborkan tentang enkripsi end-to-end misalnya dalam WhatsApp.
Enkripsi end-to-end ini merupakan komunikasi antara Anda dan orang-orang yang Anda panggil.
Panggilan (telepon, video call, chat) dienkripsi sedemikian rupa sehingga hanya Anda dan orang-orang yang terhubung menggunakan Anda di pelaksanaan lah yg dapat mendekripsinya.
Sementara itu buat pihak lainnya, termasuk server pelaksanaan itu sendiri, atau bahkan termasuk penyedia layanan internet atau seluler (telkomsel, xl, indihome, dll), tidak bisa.
Kedengarannya sangat kondusif, akan tetapi itu hampir nir mungkin terjadi, seperti yg sudah ditunjukkan oleh para pakar keamanan digital.
Zoom mengungkapkan bahwa mereka memperlihatkan enkripsi end-to-end, namun pada kenyataannya, itu adalah enkripsi ke server zoom, bukan end-to-end atau user ke user.
Artinya video yg dienkripsi itu dienkripsi pada server Zoom bukan mulai dienkripsi berdasarkan pengguna/ user.
Sehingga karyawan zoom, atau bahkan lembaga penegak aturan mampu memiliki akses terhadap video tadi.
Sedangkan buat chat/ teks, tampaknya sahih-benar telah dienkripsi end-to-end.
Akan namun, pengacakan enkripsi ini tidak harus sebagai alasan Anda buat mengabaikan Zoom selamanya, karena layanan konferensi video terkenal lainnya jua nir memiliki enkripsi end-to-end.
Baca: Menerima dan Melakukan Panggilan Telepon dari Laptop PCUntuk itu, Anda harus mengingatnya dan menghindari untuk mendiskusikan rahasia pribadi Anda, rahasia negara, atau bahkan rahasia tawar menawar bisnis Anda di Zoom.
10. Pikirkan Tentang Apa yg Dapat Dilihat atau Didengar Orang
Hal ini ini berlaku juga untuk setiap layanan aplikasi rapat online dan konferensi video, tidak hanya untuk Zoom.Sebelum Anda melakukan panggilan atau rapat online, cobalah buat meluangkan ketika Anda sejenak.
Pertimbangkan apa yang akan dicermati atau didengar oleh orang waktu Anda bergabung dalam kedap online Zoom.
Bahkan apabila ketika itu Anda sendirian di rumah. Kolega Anda tentu berharap Anda terlihat berpakaian lengkap.
Sehingga melakukan persiapan-persiapan, baik pada apa yang akan Anda bahas, ataupun dalam hal penampilan Anda, tentu akan lebih baik.
Hal yg sama pula berlaku buat tampilan layar Anda, jika Anda berencana buat membagikannya.
Tutup semua pelaksanaan atau jendela browser Anda yg lain, agar orang lain nir bisa melihat apa yang Anda buka pada laptop, atau ponsel Anda.
Entah itu, rencana di kalender harian Anda, atau apa yg Anda beli secara online buat gebetan Anda, atau bahkan mungkin chat WA misteri Anda.
Apalagi bila itu menyangkut daftar pekerjaan baru yang Anda cari, lantaran Anda berniat resign & mencari pekerjan baru, yg tentunya Anda nir ingin bos Anda mengetahuinya bukan?
Tips Aman Zoom Lainnya: Mengaktifkan Fitur Lock Meeting
Sebagai host, kini ini Anda sanggup memastikan bahwa tidak akan ada penyusup pada ruang rapat online yg Anda buat.
Untuk melakukan itu, silakan aktifkan fitur "Lock Meeting" melalui menu keamanan di bagian bawah layar.
Saat fitur Lock Meeting ini diaktifkan, maka tidak akan ada lagi orang yang tidak Anda harapkan masuk ke dalam rapat online Zoom yang Anda selenggarakan.
Walaupun peserta gelap (Troll) tersebut memiliki ID dan password kedap online Zoom yang Anda selenggarakan.
Itulah tersebut, sepuluh tips menggunakan aplikasi rapat online Zoom menggunakan kondusif, agar warta digital kita nir tersebar luas di internet. Terimakasih, semoga berguna!