Tak usah cangkung jadi anak desa
GampongRT - Dimanapun yang namanya Gampong atau Desa selalu melekat sebagai wilayah agaris, tempat awal berproduksinya kebutuhan pokok manusia. Begitu juga dengan gampong Riseh Tunong yang sebagian besar perekonomian desa dan masyarakat setempat sangat bergantung pada sektor pertanian, holtikultura, dan perkebunan.
Sebagai desa yang sangat jauh dengan pusat perkotaan, gampong Riseh Tunong mempunyai huma pertanian & perkebunan yg masih bisa digarap dan dioptimalkan hasilnya buat kesejateraan petani. Lalu, apa pasal? Bertahun-tahun kesejahteraan petani tidak kunjung datang..? Mungkin, pada satu sisi ditimbulkan sang pola bertani warga yang masih tradisional.
Kalau begitu, kita harus bagaimana? Kita ubah cara budidaya Pinang secara tradisional pada pola Penanaman secara Intensif. Dengan cara ini, produksi biji Pinang akan jauh lebih akbar. Dengan sendirinya pundi ekonomi yang didapat akan jauh lebih besar pula. Ini bukan omong-kosong, selama kita memiliki tekat, kemauan dan kerja keras.
Anak-anak desa! Negeri kita ini, mempunyai lahan yg relatif akbar yg masih sanggup kita garap. Ayok bangkitkan semangatmu, saatnya anak desa melirik bisnis pertanian.
"Kita tak usah malu dan cangkung jadi anak desa". Mulai besok, kita coba garap huma mini dulu, jika menggunakan huma yg mini bisa berasil. Kemungkinan akbar ketika membuka huma besar kita akan berasil jua, "tinggalkan saja niat bekerja pada kota-kota besardanquot;. Kalau kita tak punya keahlian khusus alias skill, waktu tiba di kota hanya akan sebagai kuli kota.
Kalau kita menegok negara-negara lain, lahan pertanian mereka tidak seluas lahan pertanian kita. Mungkin, negara mereka saja, "hanya seluas gampong kita". Kalau petani di negara mereka bisa makmu dan kaya-raya. Kenapa kita belum bisa???