Kantor Desa Mirip Istana Merdeka, Siapa Arsiteknya?

Pusat Pemerintahan Desa Kemuningsari Kidul Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur adalah salah satu tempat kerja desa termengah di Indonesia, karena bentuk gedung yang seperti istana kepresidenan.

Pusat Pemerintahan Desa Kemuningsari Kidul Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur adalah salah  satu tempat kerja desa termengah di Indonesia, karena bentuk gedung yang seperti istana kepresidenan.
Desa Kemuningsari Kidul/Foto: penanusantara.Id

Desain bangunan kantor desa ini tergolong unik, lantaran bentuk gedungnya yg seperti dengan istana merdeka. Warna putih gading mendominasi bangunan tempat kerja desa ini, lengkap dengan lambang burung garuda pancasila pada tengahnya.

Berdasarkan informasi dari daulatdesa.com, kantor desa Kemuningsari Kidul ini dibangun diatas lahan milik desa seluas seluas 3 hektar. Sedangkan luas gedung yang mirip istana merdeka 30 meter x 50 meter. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan obyek wisata. Di antaranya kolam renang, tempat memancing dan taman rekreasi anak.

Untuk mewujudkannya, Sujarwo mengaku diperlukan anggaran kurang lebih Rp 3,dua miliar. ?Sekarang ini sudah Rp 1,8 miliar, jadi kurang Rp tiga,2 miliar. Total aturan yg diharapkan sekitar Rp 5 miliar,? Ucapnya.

Bangunan tempat kerja Desa Kemuningsari Kidul, Kecamatan Jenggawah terlihat megah lantaran seperti Istana Merdeka. Menariknya, bangunan ini diarsiteki sendiri sang oleh kades.

?Memang saya arsiteki sendiri detail bangunannya. Lantaran aku sendiri mantan kontraktor, & memang aku mencontoh Istana Merdeka,? Terang Sujarwo.

Sujarwo menambahkan, beliau ingin kantor desanya jua berbeda dari kantor desa dalam umumnya.

?Ingin beda saja, biar nir sama menggunakan yg lain. Apalagi Istana Merdeka kan terdapat pada Jakarta. Kalau pada sini ada bangunan yang kayak gitu kan nir usah jauh-jauh ke Jakarta,? Lanjutnya.

Sebagai mantan kontraktor, Sujarwo sendiri yang melakukan perencanaan konstruksi sampai membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) buat pembangunan gedung tersebut.

Tetapi diakui Sujarwo, meski didirikan sejak tahun 2014 silam, syarat bangunan itu baru selesai 80 persen.

?Mulai ditempati hari ini. Baru 80 persen. Tapi ruangan sudah terdapat, yakni ruangan saya sebagai kades, terus dua ruangan untuk perangkat dan satu aula. Yang kurang merupakan pintu belakang dan samping,? Terperinci Sujarwo.

Untuk menciptakan kantor desa tadi, Sujarwo mengaku porto yg sudah digelontorkan mencapai kurang lebih Rp 1,8 miliar. Dananya diperoleh menurut banyak sekali sumber.

?Ada dari pemasukan desa, bagi hasil pajak, swadaya masyarakat dan dana bantuan gratis,? Papar Sujarwo.

Kades yang akan menjabat sampai 11 bulan ke depan ini pun berharap replika Istana Merdeka itu bisa selesai secepatnya. Barulah sesudah itu, beliau akan membentuk taman di sekitar tempat kerja desa yang berfungsi sebagai obyek wisata.

?Tanahnya kan luas, kurang lebih tiga hektar. Setelah bangunan tuntas, sisa lahan akan kita bangun buat tempat wisata desa. Mungkin taman dan loka rekreasi lainnya,? Ujarnya.(*)

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2