Kepuasan Pelanggan Dalam Perspektif Islam

Berikut adalah uraian kepuasan pelanggan dalam perspektif islam . Dalam perspektif Islam, yang menjadi tolok ukur dalam menilai kepuasan pelanggan adalah standar syariah. Kepuasan pelanggan dalam pandangan syariah adalah tingkat perbandingan antara harapan terhadap produk atau jasa yang seharusnya sesuai syariah dengan kenyataan yang diterima.

Menurut pendapat Qardhawi (1997), sebagai pedoman buat mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen, maka sebuah perusahaan barang maupun jasa harus melihat kinerja perusahaannya yg berkaitan dengan:

1. Sifat Jujur

Sebuah perusahaan harus menanamkan sifat jujur pada seluruh personel yang terlibat dalam perusahaan tadi. Hal ini berdasarkan pada sabda Nabi SAW, yang merupakan : "Muslim itu merupakan saudara muslim. Tidak boleh bagi seorang muslim, apabila dia berdagang menggunakan saudaranya & menemukan stigma, kecuali diterangkannya." (HR. Ahmad & Thobrani).

Dua. Sifat Amanah

Amanah adalah mengembalikan hak apa saja pada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang lain, baik berupa harga ataupun yang lainnya. Dalam berdagang dikenal kata "menjual dengan amanahdanquot;, merupakan penjual menyebutkan karakteristik-ciri, kualitas & harga barang dagangan pada pembeli tanpa melebih-lebihkannya. Berdasarkan uraian tadi, maka sebuah perusahaan menaruh pelayanan yg memuaskan pada pelanggan, diantaranya dengan cara mengungkapkan apa saja yg berkaitan dengan barang atau jasa yg akan dijualnya kepada pelanggan. Dengan demikian konsumen dapat mengerti & nir ragu dalam memilih barang atau jasa tadi.

Tiga. Benar

Berdusta pada berdagang sangat dikecam dalam Islam, terlebih lagi bila disertai dengan sumpah palsu atas Hama Allah. Dalam hadits mutafaq'alaih dari hakim bin Hazm yg artinya : "Penjual & pembeli bebas menentukan selama belum putus transaksi, apabila keduanya bersikap sahih dan mengungkapkan kekurangan barang yang diperdagangkan maka keduanya mendapatkan berkah menurut jual belinya. Tetapi, apabila keduanya saling menutupi aib barang dagangan itu dan berbohong maka jika mereka menerima laba, hilanglah berkah jual beli itu.

Demikian penjelasan kepuasan pelanggan dalam perspektif islam. Dalil-dalil tentang kepuasan pelanggan masih perlu ditambah. Para pembaca dapat mengembangkannya sesuai dengan pemahaman masing-masing dan tetap mengacu pada hujjah atau argument yang dapat dipertanggungjawabkan.  Kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan kualitas pelayanan. Pahami juga kualitas pelayanan menurut perspektif islam.

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2