Mungkinkah Rentetan Peristiwa Hari ini Selasa 11 April 2017, Semua gara-gara AHOK???
Hari ini, Selasa 11 April 2017 beberapa peristiwa besar terjadi pada Negeri ini. Seakan-akan menurut beberapa peristiwa, saling berkaitan dan bekerjasama satu sama lainnya.
Sebagai orang umum , tentulah nir keliru jikalau ada yang berprasangka dan menduga-duga atas kejadian atau kasus-masalah yang terjadi.
Sebut saja, sidang perkara Penistaan Agama sang terdakwa Basuki Tjahya Purnama Alias Ahok, yg digelar hari ini,
Seharusnya mengagendakan pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum, ditunda sampai menggunakan Minggu depan Kamis 20 April 2017.
Ada lagi berita tentang Pencekalan atas Setya Novanto keluar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, yang berlaku sejak kemarin malam untuk 6 bulan ke depan.
Seperti yg dikatakan Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie, Senin, 10 April 2017.
Semua gara-gara AHOK???
Kasus video iklan kampanye pasangan calon nomor urut 2 yang kontroversi dan banyak menuai hujatan dari kalangan orang awam serta menjadi trending topik di media sosial tanah air kemarin Senin 10 April 2017,
Dan terakhir, kasus Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal, subuh tadi sekitar pukul 05.10 WIB, seusai ia sholat subuh dimasjid dekat rumahnya dibilangan Kelapa Gading.
Atas rentetan insiden-insiden yg terjadi ini, tentulah orang umum banyak berspekulasi, poly menduga-duga dan berprasangka bahwa mampu jadi rentetan peristiwa ini merupakan rentetan insiden yg saling bekerjasama satu sama lainnya.
Sebagai orang awam atau rakyat awam, izin kan kami beropini menjadi berikut :
1. Aksi Teror dan Intimidasi terhadap sdr Novel Baswedan ini, mampu jadi berkenaan atau berhubungan dengan perkara pencekalan atas diri Setya Novanto, terkait menggunakan masalah korupsi e-KTP yang sedang ditanganinya.
Tentulah praduga ini beralasan, lantaran tidak usang berselang pencekalan itu terjadi, Novel Baswedan diserang oleh orang tidak dikenal dengan menyiramkan air keras kepada Novel Baswedan. .
Dua. Aksi Teror dan Intimidasi terhadap sdr Novel Baswedan ini, mampu juga berkenaan & atau berhubungan dengan perkara persidangan penistaan kepercayaan yg dilakukan Ahok, yg ketika ini agenda seharusnya adalah Pembacaan Tuntutan sang Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi urung dibacakan & ditunda sampai menggunakan minggu depan Kamis 20 April 2017, dikarenakan Jaksa Penuntut Umum belum siap dengan tuntutannya.
Sebagai rakyat awam, kami menilai bahwa mungkin kasus Novel Baswedan ini sebagai pengalihan berita, supaya konsentrasi & penekanan rencana utama dari warga Islam di negeri ini yang menuntut keadilan atas diri penista Agama yakni ahok, terpecah belah akibat adanya perkara yg menimpa penyidik handal KPK ini.
3. Aksi Teror dan Intimidasi terhadap sdr Novel Baswedan ini, sanggup juga berkenaan dan atau herbi Pilkada DKI Jakarta yg waktu ini memasuki putaran ke 2, dimana Novel Baswedan adalah nir lain dan tidak bukan adalah saudara sepupu berdasarkan Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 3.
Yang ketika ini sedang berhadapan dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang mana seperti yg diberitakan oleh Majalah Tempo 13-19 Maret 2017 dianggap-sebut menjadi salah satu Penerima Aliran dana dari korupsi mega proyek e-KTP.
4. Bisa jadi saat ini, kasus yg menimpa penyidik KPK ini, berkaitan dengan kasus-perkara Korupsi Besar yang hingga saat ini belum tersentuh atau terhalangi buat tersentuh aturan, sebut saja seperti perkara Sumber Waras yang jelas-kentara terdapat kerugian negara misalnya yg dilaporkan oleh BPK pada hasil auditnya.
Atau bahkan bisa jadi dengan kasus Reklamasi yang merupakan mega proyek dari AHOK, yang mana seharusnya proyek reklamasi ini bisa dijadikannya sebagai salah satu bahan kampanye atau setidaknya menjadi salah satu program unggulannya yang dapat di banggakannya dan dijadikannya sebagai penarik dukungan.
Akan tetapi, sangat bertolak belakang sekali, proyek akbar Reklamasi yg diperjuangkan Ahok & Partai pendukungnya secara mangkat -matian ini, seperti tertelan bumi, nir terdengar gaungnya pada waktu masa-masa kampanye Pilkada berlangsung.
Tidak pernah disinggung-singgung Ahok dalam setiap kesempatan kampanyenya.
5. Dan terakhir, kami menjadi orang awam ingin berpendapat, bahwa perkara ini merupakan menjadi pengalihan gosip atas video kontroversi kampanye hitam Pasangan calon Ahok-djarot.
Lantaran video ini sudah mendapat banyak kecaman dari banyak sekali kalangan warga umum , terutama berdasarkan kalangan umat Islam Indonesia.
Serta video ini sanggup dikatakan menjadi suatu tindak pidana karena berisikan tentang SARA, Provokasi yg memecah belah bangsa.
Akan tetapi, sekali lagi, ini hanyalah pendapat kami menjadi orang awam atau warga umum , yg mungkin pula hal ini hanyalah sebagai suatu kebetulan semata. Semua tergantung dalam masing-masing warga awam/ orang umum bagaimana menilainya. Wallahu a'lam bish-shawabi.