Miskin Belum Tentu Hina Dan Kaya Belum Tentu Mulia. Karena Kemuliaan Seseorang Itu Tergantung Pada Hati Dan Takwanya

Loading...

Loading...

Tidak semua orang mampu mendapat keadaan yg beliau alami saat ini, baik itu orang miskin ataupun orang yg kaya belum tentu sanggup menerima keadaanya saat ini.

Orang kaya sanggup lebih menderita dibandingkan dengan orang-orang miskin, & begitu pula sebaliknya, orang miskin mampu lebih senang dengan hayati yg dia miliki. Karena orang-orang kaya belum tentu sanggup mendapat keadaan mereka saat ini pada artian mereka belum mampu bersyukur dengan yg dimiliki.

Status kaya atau miskin itu nir berpengaruh dihadapan Allah, apabila hamba-hambanya tidak mampu mensyukurinya dengan baik. Lantaran hakekat hidup ini bukan mengenai bagaimana enaknya hidup sebagai orang kaya, ataupun betapa sengsaranya hayati menjadi orang miskin, tapi mengenai seberapa besar kita mensyukuri nikmat-nikmat Allah.

Mungkin pada segi ekonomi orang kaya mempunyai kelebihan, namun pada hal lain terdapat beberapa kekurangan bahkan sampai kehilangan. Seperti kasih sayang, perhatian, komunikasi, dan rasa saling peduli.

Ya sekarang ini kebanyakan orang kaya kehilangan sebagian besar hal tersebut. Maka menurut itu, hidup ini bukan tentang paling kaya ataupun paling miskin, karena yang terpenting seberapa poly kita bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.

Dan pada hidup ini bukan mengenai siapa yg kaya beliau yg berkuasa, ataupun mengenai yang miskin Ia Ditindas. Sebab, kita telah nir berada dalam masanya Fir?Un, dimana orang yang mempunyai harta paling banyak merupakan dia yg paling hebat dan paling segala-galanya.

Karena hidup ini tentang bagaimana kita sanggup saling menyebarkan pada sesama. Untuk apa status kaya jika kita tidak peka menggunakan keadaan lebih kurang, nir membiasakan diri buat bershadaqah. Maka sia-sia harta yg kita miliki bila tidak menciptakan diri kita menjadi lebih bermanfaat buat orang lain.

Kita mungkin bagga dengan apa yg kita dapatkan dihari kemaren dan hari ini, kita bahagia dengan apa yg sudah kita genggam ditangan. Tapi apa gunanya apabila kita lupa buat sekedar bersyukur mengingat kemurahan rezeki yg sudah Allah berikan kepada kita.

Karena rezeki itu nir tiba menggunakan sendirinya kepada kita, Allah yang sudah menjamin segala kebutuhan yang kita butuhkan dengan tanpa diminta. Tapi sesudah semuanya terkabul kita masih saja lalai buat menyadarinya.

Padahal hayati itu bukan hanya sekedar tentang rezeki yang sudah menjadi hak paten diri perorangan, yg mengakibatkan kita memiliki predikat kaya ataupun miskin, tapi hayati itu tentang pencerahan kita tentang hadiah Allah.

Tak ada yang sanggup membuahkan kita lebih baik dalam membawa hidup, pada menikmati hidup yg kita miliki, kecuali rasa syukur yang selalu kita kedepankan.

Karena sekecil apapun rezeki yang kita dapatkan permanen saja datangnya menurut Allah, kita harus menyadari hal itu supaya apa yang kita dapatkan selalu menciptakan hayati kita nampak sederhana & tidak selalu merasa kurang.

Jangan sampai berputus harapan jika keadaan kita tidak seperti mereka yg kita anggap sudah lebih kaya dari kita, lantaran kita mempunyai dosis rezekinya masing-masing. Jika hari ini orang lain mendapat rezeki yg lebih poly, mungkin besok giliran kita.

Hanya saja kuncinya kita nir boleh berburuk sangka pada Allah, kita tidak boleh merasa bersedih lantaran belum berkecukupan sepenuhnya, karena sebenarnya Allah telah kita miliki.

Sumber :bighio.com

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2