Mengapa Profesi PNS Selalu Jadi Primadona? Ternyata Ini Sebabnya!

Dari tahun ketahun tes CPNS a.K.A Seleksi Penerimaan Pegawai Negeri Sipil selalu dinanti & ditunggu-tunggu sang setiap warganegara Indonesia.

Mengapa Profesi PNS Selalu Jadi Primadona?

Mereka rela antri berjam-jam hingga tes potensi akademik pun diikuti menggunakan sangat antusias sang jutaan pelamar warganegara Indonesia, yang rata-homogen usia mereka masih berusia produktif.

Baca: Formasi Jabatan, Jadwal Pendaftaran, Instansi Penerima Lowongan CPNS 2018

Untuk lolos tes CPNS & diterima menjadi PNS bukanlah perkara gampang, bahkan sebagian besar orang menilai terdapat faktor rezeki dan takdir buat masuk & diterima buat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu sekalipun tetap mengikuti tes CPNS di Solo kurang lebih tiga tahun yang lalu, tetapi sayang sang putri harus gigit jari lantaran belum diterima.

Yang walaupun demikian terdapat sebagian orang beranggapan bahwa yang dilakukan sang oleh putri itu hanyalah sekedar pencitraan berdasarkan oleh presiden buat menaikkan populeritas politik sang ayah.

Namun terlepas menurut pro kontra yg terjadi terkait menggunakan keikutsertaan putri presiden Jokowi pada pada tes penerimaan CPNS 3 tahun yang kemudian mampu sebagai tanda bahwa profesi PNS selalu menjadi primadona bagi hampir semua rakyat Indonesia.

Peluang lolos untuk diterima sebagai PNS dari tahun ke tahun sangatlah kecil, bahkan semakin bertambah mini sekarang ini. Karena kuota kursi PNS menggunakan jumlah pelamar nya tidaklah sebanding karena lebih besar , dan semakin tahun bertambah semakin besar .

Baca:5 Kesalahan Paling Umum Penyebab Gagal Lulus Tes Seleksi Penerimaan CPNS

11 September 2017 kemarin pemerintah baru saja membuka registrasi penerimaan CPNS gelombang II menggunakan deretan 17.428 kursi.

Profesi PNS yang Selalu Jadi Primadona

Kuota yang disediakan buat Instansi Pusat (Kementerian/ Lembaga) buat terbanyak ada di Kementerian Keuangan menggunakan kuota sebesar dua.880 kursi PNS, kemudian Kementerian Agraria dengan 1.610 kursi, kemudian dilanjutkan oleh Kementerian Riset sebanyak 1.500 kursi & Kementerian Kesehatan & Kementerian Agama masing-masing sebanyak 1000.

Kuota Umum Formasi CPNS 2017 Gelombang II:

  1. Kemenkeu: 2.880 Kursi CPNS
  2. Kemen Agraria: 1.610 Kursi CPNS
  3. Kemen Riset: 1.500 Kursi CPNS
  4. Kemen Kesehatan: 1.000 Kursi CPNS
  5. Kemen Agama: 1.000 Kursi CPNS

Selain kuota generik yg tersedia sebagaimana tersebut diatas, terdapat jua kuota khusus bagi calon peserta peraih nilai Cumlaude sebanyak 1.850 kursi, kuota spesifik penyandang difabel sebesar 166 kursi dan putra-putri wilayah Papua & Papua Barat sebanyak 196 kursi.

Kuota Umum Formasi CPNS 2017:

  1. Cumlaude: 1.850 Kursi CPNS
  2. Penyandan Difabel: 166 Kursi CPNS
  3. Putra/ Putri Papua dan Papua Barat: 196 Kursi CPNS

Ternyata profesi Pegawai Negeri Sipil aka PNS, masih menjadi dambaan banyak orang. Bahkan telah menjadi dambaan semenjak zaman pemerintahan Kolonial Hindia Belanda.

Mereka yang bertugas di pemerintahan, masih dipandang & dipercaya lebih sejahtera, dan memiliki tingkatan sosial yg lebih tinggi.

Ternyata pandangan semacam ini masih terus bergulir sampai Indonesia merdeka. Dan melihat perkembangan jumlah Pegawai Negeri Sipil yang terus meningkat menurut tahun ke tahun, sebagai semakin mempertegas bahwa Profesi PNS masihlah sebagai Profesi Primadona di Negeri ini.

Dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pribumi yang berdasarkan tahun ke tahun nya terus meningkat tajam, yakni:

Jumlah PNS menurut tahun ke tahun:

  • Tahun 1900 sebanyak 1.500 orang
  • Tahun 1932 sebanyak 103.000 orang
  • Tahun 1971 sebanyak 541.000 orang

Jumlah PNS pribumi terhitung dari tahun 1900, yg hanya 1.500 orang semakin tinggi hampir sepuluh kali lipat hingga 103 ribu orang, & memasuki zaman orde baru jumlahnya sebagai jauh meningkat yakni tahun 1971 sebesar 541 ribu orang.

Profesi Primadona Rakyat Indonesia: PNS

Menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan Profesi PNS selalu sebagai Profesi Primadona pada Negeri ini sejak menurut zaman kolonial Hindia Belanda?

Faktor kesejahteraan & tingkatan sosial yang tinggi masihlah sebagai faktor utama yg menyebabkan mengapa Profesi PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau yang kini dikenal menggunakan ASN (Aparatur Sipil Negara) masih merupakan profesi primadona dambaan hampir setiap warganegara Indonesia.

Sekarang ini, dengan Gaji Pokok PNS yang dimulai menurut golongan paling rendah yakni golongan ruang I.A dengan Gaji Pokok 1.486.500 rupiah, dan Gaji Pokok PNS paling tinggi sebanyak lima.620.300 rupiah buat golongan ruang IV.E.

Selain Gaji Pokok, seorang PNS pula akan menerima Gaji ke 13, Gaji ke 14 aka THR (Tunjangan Hari Raya), Tunjangan Jabatan, Uang Perjalanan Dinas, dan Dana Pensiun, yg semakin menambah daya tarik profesi PNS (Pegawai Negeri Sipil) pada Negeri ini:

Gaji Pokok dan Tunjangan-sertifikasi PNS

  1. Golongan raung terendah I.A dengan Gaji Pokok 1.486.500 rupiah
  2. Golongan raung tertinggi IV.E dengan Gaji Pokok 5.620.300 rupiah
  3. Gaji 13
  4. Gaji 14/ THR
  5. Tunjangan Jabatan
  6. Uang Perjalanan Dinas
  7. Dana Pensiun

Bahkan dalam kenyataannya tidak hanya Gaji Pokok dan tunjangan-tunjangan serta dana purna tugas seperti yang telah disebutkan diatas saja yang diterima sang seseorang yg berprofesi menjadi PNS.

Untuk PNS Instansi Pusat (K/L) selain gaji utama, honor 13, gaji 14, tunjangan jabatan, uang bepergian dinas, dan dana purna tugas, jua menerima tunjangan lain yang lebih dikenal menggunakan nama Tunjangan Kinerja.

Tunjangan Kinerja ini jumlahnya jauh lebih besar daripada honor pokok & tunjangan-tunjangan yg terdapat misalnya yg sudah disebutkan.

Baca:Bocoran Formasi dan Jadwal Penerimaan CPNS Tahun 2018

Sedangkan buat Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) mendapatkan tunjangan lain juga yg dianggap sebagai TPP atau lebih acapkali dikenal dengan nama "Tunjangan Tambahan Penghasilan" yg besarannya diubahsuaikan dengan keuangan daerah masing-masing.

Sehingga menggunakan demikian tidaklah mengherankan bila Profesi PNS masihlah menjadi profesi primadona pada negeri ini. Dengan segala bentuk kesejahteraan yg ditawarkannya serta kemudahan & fasilitas-fasilitas lain yg diterimanya, maka tak heran pada setiap seleksi penerimaan CPNS akan selalu dipadati sang jumlah pelamar yg jumlahnya berdasarkan tahun ke tahun meningkat tajam sampai jutaan pelamar tes CPNS.

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2