Mbah Sukir, Spesialis Pencari Korban Tenggelam dengan Penciuman dan Naluri

Loading...

Loading...

Seorang kakek mencuri perhatian ketika proses pencarian seorang anak didik SMP yang karam pada Sungai Bengawan Madiun, Rabu (10/6/2020) sore.

Kakek yg akrab dipanggil Mbah Sukir itu tampil prima menyelam sampai dasar sungai Bengawan Madiun berkedalaman empat meter.

Bermodal celana, topi, & kacamata renang, Mbah Sukir eksklusif terjun menyelam hingga dasar sungai mencari keberadaan RC (14) yang karam sejak Selasa (9/6/2020) sore.

Sebelum beduk dzuhur, Mbah Sukir sudah menemukan posisi jasad korban pada dasar sungai. Hanya saja dia tidak sanggup melanjutkan pencarian ke titik lebih pada lantaran lupa mengenakan epilog pendengaran.

?Saya lupa menggunakan epilog indera pendengaran sampai membuat telinga saya sakit. Jadi aku naik ke atas. Setelah jam 12, gampang-mudahan nir beranjak ke utara. Sebenarnya sudah kepegang tersebut, posisi jasadnya miring & nir bergerak," kata Mbah Sukir di sela-sela beristirahat melakukan pencarian, Rabu.

Mengetahui posisi jasad korban, Mbah Sukir bergegas memberitahukan ke tim adonan yang menumpang bahtera karet. Mbah Sukir meminta tim fokus mencari di area yang telah diselami.

Perkiraan Mbah Sukir sempurna. Satu jam selesainya beduk zuhur, jasad RC ditemukan mengapung tak jauh menurut lokasi kejadian.

Jenazah RC eksklusif dibawa ke rumah duka.

Spesialis pencari orang tenggelam

Nama Mbah Sukir tidak asing lagi pada global pencarian orang karam pada sungai & telaga.

Perawakan tubuhnya yang kurus, berkacamata tebal, & berjenggot panjang putih membuahkan sosok Sukiro (nama lengkap Mbah Sukir) dikenal sebagai keliru satu sesepuh spesialis pencari orang karam.

Mbah Sukir sudah puluhan tahun menjadi relawan pencari korban karam. Tidak hanya di Madiun, kakek tiga cucu ini sudah membantu pencarian korban tenggelam di sungai, bahari, & telaga pada berbagai daerah. Jika dihitung, setidaknya telah 60 jasad manusia pernah ditemukannya.

Ia mengingat lokasi yg pernah disusuri, di antaranya Telaga Sarangan, Telaga Ngebel Ponorogo, Pacitan, Bojonegoro, Ngawi, hingga Trenggalek. "Kalau aku hitung mungkin lebih dari 60 orang.

Biasanya, begitu aku mendengar terdapat korban karam aku pribadi berangkat menuju lokasi,? Istilah Sukir. Keahlian Sukir menyelam telah dimiliknya sejak kecil.

Pelatih renang pada Hotel Merdeka dan balap sepeda pada Kota Madiun itu mengaku nir takut ketika menyelam. Ia berprinsip, sepanjang melakukan kebaikan dengan lapang dada dan senang maka tidak akan terjadi hal tidak baik.

Prinsip itu terbukti membuatnya permanen eksis menjadi relawan pencari orang tenggelam kendati usianya tidak lagi belia. ?Kalau kita melakukan hal baik dengan tulus & senang maka aku konfiden akan selamat,? Jelas Sukir.

Sebelum menyelam, Mbah Sukir tidak memiliki persiapan & ritual khusus. Dia hanya bermodal celana, topi, dan kacamata renang. Jika syarat kesehatannya prima, Mbah Sukir mampu menyelam selama empat mnt tanpa indera bantu pernapasan. Tetapi, jika konsentrasinya hilang dia hanya sanggup menyelam selama satu mnt.

Mbah Sukir jua memakai naluri dan indra penciumannya saat mencari lokasi jasad korban tenggelam. Biasanya bila menemukan lokasi, kakek itu mencium aroma tidak sedap. Dalam syarat mendesak,

Mbah Sukir memakai peralatan selamnya. Hanya saja ketika membantu mencari korban tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Mbah Sukir tidak membawa peralatan.

?Kebetulan peralatan selam saya dipinjam, dibawa ke Malang. Jadi tersebut saya menyelam tanpa indera lengkap hingga membuat pendengaran saya sakit,? Ucap Sukir.

Kepala BPBD Kota Madiun Agus Hariono yg dihubungi terpisah mengungkapkan, Mbah Sukir memang tak jarang membantu menolong pencarian korban karam di Sungai Bengawan Madiun.

Karena sering menolong orang karam, Mbah Sukir dipercaya telah menyatu dengan Sungai Bengawan Madiun. "Mbah Sukir seperti sudah menyatu di Sungai Bengawan Madiun.

Dia memang bukan relawan, namun Mbah Sukir merupakan sosok yang memiliki jiwa sosial tinggi untuk menolong orang karam," kata Agus.

Mbah Sukir acapkali datang ke lokasi orang tenggelam meski tidak diminta masyarakat. Sukir sudah berulang kali menolong orang yang tenggelam pada Sungai Bengawan Madiun.

Sumber :kompas.com

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2