Iming-imingi Anaknya akan Diberi Vaksin Covid-19, Ayah ini Ternyata Jebak Anaknya untuk Dipotong Organ Intimnya
Loading...
Loading...
Seorang laki-laki dituduh menipu putri-putrinya yang masih di bawah umur buat menjalani pemotongan alat kelamin perempuan ( FGM) / sunat wanita.
Pria itu memberi memahami mereka bahwa dokter sedang berkunjung buat vaksinasi virus corona.
Pihak berwenang di Mesir berkata mereka akan menuntut ayah berdasarkan 3 anak wanita tadi.
Mereka mengklaim bahwa ketiga putrinya dijebak buat menjalani prosedur tersebut.
Anak-anak itu awalnya berharap akan divaksinasi buat melawan Covid-19.
Tetapi, mereka malah disuntik dengan obat yg membuat mereka kelenger dan kemudian dioperasi, istilah kantor kejaksaan.
Sang bunda sudah bercerai menurut ayah mereka.
Dia kemudian memberitahukan pada pihak berwenang sehabis anak-anak wanita itu memberi memahami dirinya apa yg telah terjadi.
Melansir Independent, Sabtu (6/6/2020), pada 2016, Mesir mengkriminalkan praktik FGM, setelah praktik itu dilarang delapan tahun sebelumnya.
Kantor jaksa penuntut generik mengungkapkan sudah "memerintahkan rujukandanquot; buat dokter yg dituduh melakukan prosedur & sang ayah yang dituduh membantunya pada dugaan kejahatan "ke pengadilan pidana mendesak".
Di Mesir, dokter yang melakukan FGM sekarang bisa dipenjara hingga tujuh tahun.
Sedangkan, siapa pun yg meminta dokter melakukan mekanisme FGM mampu menghadapi sanksi tiga tahun penjara.
Namun, belum terdapat yang berhasil dituntut dari undang-undang tahun 2016 dan kelompok-kelompok hak-hak wanita di Mesir mengatakan embargo itu belum ditegakkan menggunakan baik.
Sebuah survei tahun 2016 sang Dana Anak PBB menerangkan 87 % wanita & anak wanita Mesir berusia 15-49 tahun telah menjalani FGM, yg dipraktikkan secara luas sang umat Kristen & Muslim di negara itu.
Pengkampanye hak-hak wanita berkata keputusan mak buat melaporkan kejahatan menerangkan pencerahan akan kerusakan yang dilakukan FGM meningkat dan menyambut apa yg mereka katakan sebagai tindakan tegas oleh pihak berwenang.
?Sangat menggembirakan bahwa pihak berwenang sudah mulai mengambil tindakan terhadap mutilasi alat kelamin wanita & bahwa anak perempuan & bunda sebagai lebih sadar akan bahaya prosedur ini,? Istilah Entessar el-Saeed, kepala Pusat Pengembangan & Hukum Kairo.
Kepala Dewan Nasional buat Perempuan Mesir, Maya Morsi, juga menyambut baik penuntutan cepat.
Maya berkata bahwa seharusnya nir ada toleransi untuk praktik tersebut.
Ini bisa menyebabkan kasus kesehatan mental & fisik jangka panjang termasuk infeksi kronis, perkara menstruasi, infertilitas, kehamilan & komplikasi persalinan.
Setidaknya 200 juta anak perempuan telah menjalani FGM pada lebih dari 30 negara, menurut Unicef, tetapi nir terdapat angka niscaya di semua global.
Sumber :intisari.grid.id