Optimalkan Dana Desa, Menteri Marwan Segera Jalankan Program Padat Karya

GampongRT - Dana desa merupakan wujud kongkrit dari komitmen pemerintahan Jokowi-JK dalam membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa. Dana desa harus segera digunakan untuk program padat karya yang dapat menggerakkan ekonomi desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar sendiri selalu mendorong agar dana desa segera dipakai dengan menjalankan program padat karya, terutama dengan membangun infrastruktur maupun program-program berbasis potensi lokal desa. (Baca:9 Landasan Strategis Desa Membangun Indonesia).

?Saya nir henti-hentinya mengajak para kades dan semua masyarakat desa untuk segera memakai dana desa menggunakan acara padat karya, terutama dengan menciptakan infrastruktur desa. Juga menciptakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) supaya potensi ekonomi desa tergarap aporisma. Jangan ragu-ragu apalagi takut memakai dana desa,? Ujar Menteri Marwan pada Jakarta, Senin (11/1/2016).

Ketika bertatap muka dengan 600 kepala desa & perangkat desa se-Gorontalo, Sabtu (10/1), Menteri Marwan mengajak para ketua desa, perangkat desa, dan semua rakyat desa agar segera menjalankan program padat karya. Misalnya dengan membangun infrastruktur desa yang memanfaatkan tenaga lokal desa, memakai bahan-bahan baku menurut desa, & keuntungannya pun wajib sanggup disarakan seluruh masyarakat desa.

?Dana desa merupakan amanat undang-undang Desa dan telah sebagai komitmen pemerintah Jokowi-JK mempertinggi jumlah dana desa. Sekarang tinggal bagaimana rakyat mampu melakukan inovasi-inovasi menggunakan memanfaatkan dana desa sebanyak-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat,? Jelasnya dihadapan ratusan kepala desa, perangkat desa, & pendamping profesional se-Provinsi Gorontalo.

Jika semua desa bekerja cepat menggunakan dana desa menggunakan basis potensi lokal, lanjut Menteri Marwan, maka secara otomatis dana desa akan terserap sehingga tidak balik ke pusat. Dana desa akan berputar pada desa dan dapat menghidupkan perekonomian desa. Jika ekonomi desa beranjak positif, tentunya akan mampu mendongkrak perekonomian nasional.

Menteri Marwan mencontohkan Desa Huntu Barat, Bone Bolango, Gorontalo yg dikunjungi dalam Minggu (10/1). Desa Huntu Barat ini sukses menjalankan program padat karya menggunakan membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) perikanan air tawar. BUMDesa ini pun sudah memberi manfaat ekonomi langsung bagi warga , termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Huntu Barat.

?Penyerapan dana desa di Huntu Barat sangat cepat dan sudah 100%. Hasilnya terlihat dengan terbangunnya kolam-kolam perikanan air tawar yang pribadi memberi pemasukan bagi warga desa. Ini menjadi model mengagumkan bagi desa-desa lainnya,? Ungkapnya, pada desa Huntu Barat, Minggu (10/1).

Menteri desa pertama sejak Indonesia merdeka ini menambahkan, proses dan mekanisme dana desa nir perlu dibuat rumit. Apabila telah masuk ke rekening desa, maka dapat eksklusif dipakai buat membentuk infrastruktur. Bagi desa yg jalannya rusak maka bangun jalan desa. Apabila saluran irigasinya tidak ada, eksklusif buat saluran irigasi menggunakan dana desa.

Mekanisme penggunaan dana desa juga sudah dibentuk simple supaya warga tidak kesulitan mendapat juga menggunakannya. Template penggunaan dana desa telah disampaikan ke semua wilayah supaya disosialisasikan ke desa-desa.

?Cukup dua lbr kertas berisi planning program desa, kemudian untuk 2 lembar kertas berisi realisasi penggunaan dana desa sebagai laporan. Enggak usah dibentuk ribet yang malah Mengganggu pembangunan. Dana desa ini hak desa & jangan sampai mengendap & pulang ke sentra,? Tandasnya.

Semangat kerja para ketua desa, perangkat desa, dan masyarakat sendiri terus dikobarkan agar bisa meraih kesejahteraan bersama. ?Saya mencicipi getaran semangat kemajuan menurut desa-desa pada Gorontalo ini. Mohon dijaga & diwujudkan terus menggunakan aksi konkret & eksklusif melibatkan rakyat desa,? Terangnya.

Menteri Marwan mengingatkan, pemerintahan Jokowi-JK telah berkomitmen buat menaikkan jumlah dana desa buat meningkatkan kecepatan pembangunan desa. Dana desa 2016 mencapai Rp46,9 triliun, naik dibanding tahun 2015 sebesar Rp20,76 triliun.

Secara terpisah, Presiden Jokowi berkata bahwa dana desa 2016 telah dianggarkan sebesar Rp47 triliun. Presiden pun berpsan supaya dana ini diserap di desa dan jangan hingga balik ke sentra. Hal ini disampaikan pada hadapan para peserta Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) I PDI Perjuangan.

?Jangan sampai yg lebih banyak dipakai buat barang-barang yang mengakibatkan uang itu pulang ke kota," ujar Jokowi dalam sambutannya, di program Rakornas I PDIP, pada Jakarta International Expo (JIE), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2015).

Dana desa adalah salah satu program pemerintah buat merealisasikan janji buat menciptakan Indonesia menurut daerah. Presiden jua mengingatkan, bahwa dana tadi sedapat mungkin dipergunakan buat memberdayakan warga desa.

"Dana desa wajib dipakai buat keperluan padat karya. Barangnya dibeli pada desa, tidak ke kota. Uang wajib terus tersebar pada kota. Kalau pun dana tadi digunakan buat membeli barang yang sahih-sahih diperlukan namun hanya sanggup ditemui pada kota, maka penggunaan uang itu nir hiperbola,? Ujar Jokowi. (Kemendesa)

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2