Inspirasi: Cara Kades Mulkan Membangun Desa

Era pembaharuan desa sudah dimulai. Melalui UU Desa yang baru, desa memiliki kewenangan mengurus diri sendiri berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. (Baca: Mental Baru Memperlakukan Desa)

Ketika poly orang mencurigai dan risi atas kemampuan kades mengelola dana desa. Tapi tidak dengan kades yg satu ini, namanya Pak Mulkan.

Yok kita simak, cara Kades Mulkam dalam mentata dan mengelola desanya sehingga berturut-turut dinobatkan sebagai desa pengelolaan administrasi terbaik sekabupaten. Bagaimana pula kiat-kiat Pak Kades Mulkam dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Semoga menginspirasikan kita semua. Berikut beritanya disadur dari koran desa.

Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menjadi desa dengan pengelolaan administrasi terbaik se-Kabupaten Kobar 2 tahun berturut-turut dari audit Inspektorat Pemkab Kobar yakni 2013-2014. Pengelolaan administrasi ini meliputi laporan keuangan, data administrasi kependudukan dan surat menyurat dengan pihak luar.

?Sejak saya dilantik 2013 lalu, saya melihat kok administrasi desa ini kacau. Jadi saya putuskan buat merekrut beberapa orang sarjana yg kompeten pada bidangnya buat membantu tugas-tugas saya khususnya yang terkait administrasi,? Kepala Desa (Kades) Sungai Kapitan Mulkan.

Mulkan mengaku lebih percaya diri menghadapi kucuran dana miliaran sinkron dengan UU Desa. Bukan justru jadi asal kekhawatiran. Sebab dengan dana itu, desa mampu membangun sesuai dengan aspirasi warganya. Tidak wajib berharap menurut Pemkab Kobar melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).

?Apabila poly desa yg merasa gamang & khawatir dengan kucuran dana desa yang nilainya miliaran tahun ini. Saya justru kebalikannya, menggunakan dana itu kan kita lebih leluasa membangun. Sungai Kapitan bisa dana desa lumayan akbar sekitar Rp2,5 miliar,? Pungkasnya.

Saat ini, lanjut Mulkan, pihaknya jua sudah menciptakan Peraturan Desa (Perdes) beserta Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Sungai Kapitan buat menarik dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang beroperasi di desanya. Perdes dibuat agar semua pungutan itu tidak dipercaya liar.

?Di desa kami ini kan ada pelabuhan tambat kapal, SPBU, gudang-gudang milik perusahaan pupuk, kemudian depot pengisian Pertamina. Nah Pertamina ini yg sulit padahal mereka ini meng-cover 5 kabupaten & depotnya ada di desa kita ini,? Jelasnya.

Mulkan menegaskan semua hal yg berhubungan dengan keuangan dilaporkan secara transparan ke warga melalui website desa. Dalam halaman website ini diunggah semua kegiatan pembangunan, baik pengeluaran dana, pemasukan PADes juga output-hasil pembangunan secara fisik.

?Warga bisa langsung mengecek di website kita, jadi transparan semuanya, termasuk pungutan dana CSR itu, terdapat seluruh laporan keuangannya,? Tegasnya.

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2