Presiden Jokowi Tinjau Hasil Pembangunan dari Dana Desa
Ayo Bangun Desa - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemanfaatan Dana Desa harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat setempat. Baca:Jenis-Jenis Kewenangan Desa Dalam UU Desa.
Foto: Kemendes |
Menurut Jokowi, kebutuhan air pada demam isu hujan pada Samboja terbilang mencukupi. Namun kondisi sebaliknya terjadi apabila sudah masuk ekspresi dominan kemarau. Itu sebabnya pembuatan embung akan terus diperbanyak guna mengatasi kekurangan air di semua desa, terutama dalam musim kering.
Jokowi mengungkapkan pengerjaan embung atau tandon air sudah rampung semuanya. Embung yang pertama menghabiskan dana desa Rp 201 juta di setiap lokasi. Ada juga embung yang memakan biaya Rp 238 juta. Luasnya kurang lebih lima.000 meter persegi.
Jokowi menyebutkan, pembuatan embung di Samboja lebih murah dibandingkan pada Pulau Jawa. Di Jawa, satu embung yg dilapisi plastik menggunakan luas satu hektar menghabiskan porto Rp 1 miliar. "Di sini habisnya kira-kira Rp500 juta, tapi belum terdapat plastiknya. Saya kira lebih murah," katanya.
Dana desa merupakan keliru satu program pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla. Tujuannya buat membantu pembangunan infrastruktur pada wilayah. Penggunaan Dana Desa disesuaikan menggunakan kebutuhan warga setempat.
Baca:Jokowi: Awas, Kalau Ada yang Potong Dana Desa, Saya Kejar!
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Desa Tani Bhakti turut didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, dan Kepala Desa Tani Bhakti Alamsyah.[dbs]