Mendes: Dana Desa Jangan Jadi Sumber Utama
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan dana desa sebaiknya tidak dijadikan sebagai sumber utama pembangunan desa. Ia berharap kehadiran dana desa cukup hanya sebagai stimulan.
Desa Kita: Ilustrasi |
"Kami berharap dana desa tidak menjadi sumber utama, tetapi sebagai stimulan. Makanya, badan bisnis milik desa (BUMDes) terus dipromosikan dan hasilnya pada jangka saat 3 bulan ini telah banyak BUMDes yang didirikan," ujar Eko pada Jakarta, Kamis (8/12).
(Baca:BUMDes Strategi Desa Menarik Investasi).
Saat ini, lanjut dia, terdapat kurang lebih 20 RIBU BUMDes, & sebesar 4.000 BUMDes memiliki laba lebih dari Rp 100 juta per tahun. "Ada pula BUMDes yang untungnya miliaran pula. Jika BUMDes mempunyai laba lebih dari Rp10 miliar, bisa mengelola pembangunannya sendiri," ucapnya.
Dia berkata antara BUMDes dan koperasi tidak perlu diperdebatkan karena BUMDes mampu mempunyai unit bisnis pada bentuk koperasi. "Kami telah bicara dengan Menteri Koperasi mengenai hal itu, dan saya wajib konsul terlebih dahulu dengan Mendagri & Menko PMK," lanjut dia.
(Baca: Langkah Persiapan Pendirian Badan Usaha Milik Desa).
Dia berharap semakin poly BUMDes yg berhasil dan meraih laba. Meski demikian, beliau menegaskan peran partikelir jua diperlukan buat menaikkan perekonomian di desa. "Swasta mampu masuk ke wahana pascapane. Apabila penekanan, maka sanggup memberi laba akbar. Hampir semua konglomerat berasal menurut mengelola usaha pascapanen," pungkasnya.
Dia jua berharap setiap provinsi mempunyai satu produk unggulan sebagai akibatnya pengusaha bisa masuk ke sektor pascapanen. Kementerian BUMN jua telah menginstruksikan perusahaan pascapanen diberikan kemudahan kredit. (Sumber: Republika)