Menteri Desa Rencanakan Forum Internasional Pembangunan Pedesaan
GampongRT - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menerima kunjungan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Zahrain Mohamed Hashim di Kantor Kementerian Desa, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (18/2).
Salah satu yg dibahas pada pertemuan itu terkait penyelenggaraan The 33 FAO Asia and The Pacific Regional Conference (APRC) di Putrajaya, Malaysia.
"Dalam konfrensi itu nantinya akan membahas mengenai pembangunan daerah tertinggal (rural devwlopment). Itu sinkron dengan tugas & fungsi dari kementerian kami," ujar Marwan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/2).
Dalam pertemuan tadi, Marwan mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat 74.547 desa & 122 daerah tertinggal, serta 144 daerah transmigrasi yang sebagian besar berbasis pertanian dan sebagian mini lainnya berbasis perikanan, kehutanan, kerajinan dan pariwisata.
"Adapun aktivitas pembangunan desa bersama FAO & ILO, kami mempunyai program bertajuk Decent Work for Food Security and Sutainable Rutal Development (DWFFSSRD)," ungkapnya.
Menteri Desa yang pertama semenjak Indonesia merdeka ini berharap, rendezvous regional dengan Dubes Malaysia mampu dilanjutkan dengan kerjasama dengan Kementerian Kemajuan Luar Bandar, yg dari Marwan memiliki kesamaan pada tugas & fungsi dengan Kementerian kami.
"Melalui penjajakan kerjasama tersebut, kami ingin saling berbagi metode & upaya dalam menaikkan kualitas desa. Kami berharap nantinya bisa ditingkatkan pada bentuk Memorandum of Understanding (MoU)," tandasnya.
Dalam rendezvous tadi, Marwan jua menginformasikan bahwa dalam bulan Juli 2016, Kementerian Desa PDTT berencana mengadakan forum internasional pembangunan pedesaan.
"Kami berharap Menteri Kemajuan Luar Bandar dapat hadir & berpartisipasi dalam acara tadi. Rencananya kami akan mengundang beberapa menteri negara dalam lingkup ASEAN & Pasific, seperti Thailand, Vietnam, Papua Nugini, Filiphina, Timor Leste, guna melakukan penyelarasan dalam pembangunan pedesaan dalam rangka mendukung MEA dan kerjasama lingkup Asia Pasifik," paparnya. (Kemendesa)