Akademi Desa 4.0 untuk Mempercepat Desa Membangun

Akademi Desa 4.0 diluncurkan untuk mempercepat proses Desa Membangun melalui kolaborasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Pegiat Desa, Lembaga Pelatihan, dan Perguruan Tinggi.

Peluncurannya dilakukan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, pada Jakarta, Kamis (24/lima/2108).

Akademi Desa 4.0 merupakan upaya dalam mendukung Indonesia 4.0 sekaligus sebagai respons positif terhadap Industri 4.0.

Akademi Desa 4.0 merupakan upaya dalam mendukung Indonesia 4.0 sekaligus menjadi respons positif terhadap Industri 4.0. Kreativitas, penemuan, dan enterpreneurship para pelaku di desa sebagai prasyarat pencapaiannya. Beragam training diselenggarakan untuk perangkat desa dan para pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Untuk memperkuat hal tadi, diharapkan standardisasi pembinaan dalam bentuk tunjangan profesi lulusan buat mengklaim kompetensi dan kualitas alumni guna menyongsong Indonesia 4.0.

Akademi Desa 4.0 melakukan standardisasi pembelajaran pembangunan desa di Indonesia. Pengurus BUMDes, perangkat desa, pengelola kegiatan desa, pendamping, dan pengelola forum kemasyarakatan yg lulus pembinaan mudah akan teruji kompetensinya. Mereka yg lulus berhak mendapat sertifikat kompetensi pembangunan desa. Selain itu, Akademi Desa 4.0 jua menyediakan akreditasi kepada forum yg bekerja sama menjalankan sertifikasi kompetensi pembangunan desa.

Dengan capaian itu, Akademi Desa 4.0 ditargetkan bisa mempercepat peningkatan kualitas SDM di desa, daerah perdesaan, wilayah tertinggal, & transmigrasi. Institusi ini juga memberi dasar bagi peningkatan kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan desa kepada warga dan mendorong percepatan perkembangan usaha ekonomi desa.

Lisensi sertifikasi diajukan secara resmi pada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam acara hari ini. Akreditasi institusi diajukan pada Kementerian Ketenagakerjaan. Ruang lingkup lisensi Akademi Desa 4.0 meliputi penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan. Lisensi berikutnya ialah pemberdayaan warga desa. Lisensi pula mencakup percepatan pembangunan wilayah tertinggal, & transmigrasi.

Sertifikasi kompetensi penyelenggara pemerintahan desa dan tempat perdesaan meliputi sub kompetensi keahlian kepala desa, sekretaris desa, perangkat desa, dan energi pendukung desa. Sedangkan sub keahlian pembangun desa & daerah perdesaan mencakup pengelola kegiatan desa, pengurus BUMDes & BUMDes Bersama, pengelola Produk Unggulan Kawasa Perdesaan (Prukades), serta pengurus lembaga kemasyarakatan desa.

Sertifikasi kompetensi pemberdaya masyarakat desa meliputi pendamping masyarakat, desa dan kawasan, penggerak swadaya masyarakat, kader posyandu, dan pengurus PKK. Kompetensi  pembangun daerah tertinggal meliputi pendamping daerah tertinggal dan tim pengelola kegiatan daerah tertinggal. Kompetensi pembangun daerah transmigrasi meliputi pendamping daerah transmigrasi dan tim pengelola kegiatan daerah transmigrasi. Kompetensi pembangunan daerah tertentu mencakup pendamping daerah perbatasan, terpencil, rawan bencana, dan konflik, dan tim pengelola kegiatan daerah perbatasan, terpencil, rawan bencana, dan konflik.

Dalam peluncuran Akademi Desa 4.0 ini, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo akan memberikan kursus perdana. Kursus tersebut disiarkan pribadi melalui video conference dengan tempat kerja perwakilan BKKBN di Yogyakarta & Makassar. Selain itu, kursus juga disiarkan secara live streaming pada kantor perwakilan BKKBN pada Provinsi Bali, Kalimantan Selatan, Riau, Maluku, Bengkulu, dan Papua.

Akademi Desa 4.0 dibuat Kemendes PDTT melalui Pusat Pelatihan Masyarakat (Puslatmas), Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, & Informasi (Balilatfo). Ekosistem pembelajaran dibuat melalui kolaborasi dengan Badan Kependudukan & Keluarga Berencana (BKKBN) di provinsi, kabupaten, sampai kecamatan. Ekosistem pembelajaran juga dikembangkan dengan puluhan perguruan tinggi yang telah bekerja sama pada Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), seperti Institut Teknologi Bandung, Unversitas Gadjah Mada, UPN Veteran Surabaya, & sebagainya. Ekosistem pembelajaran terus dikembangkan menggunakan banyak sekali lembaga yang sudah siap melaksanakan pembinaan BUMDes, perangkat desa, inkubasi bisnis, dan sebagainya.

Untuk diketahui, Akademi Desa 4.0 dikembangkan sang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes, PDTT) menjadi ikhtiar buat menguatkan kapasitas masyarakat desa dalam pembangunan melalui sertifikasi profesi dan peningkatan kualitas forum-lembaga pelatihan pembangunan Desa melalui Akreditasi.(Kemendes/*)

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2