Pengertian dan Prinsip Etika Bisnis

Untuk memahami Pengertian Etika Bisnis , kita dapat memadukan pengertian etika dan pengertian bisnis. Etika berasal dari kata Yunani “ethos” yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam hal ini, kata etika memiliki pengertian yang sama dengan moral.

Selain itu, istilah lain dari etika adalah susila, su berarti baik & sila ialah kebiasaan. Jasi susila berarti kebiasaan atau perbuatan manusia yang baik (Suhardana, 2006)

Etika adalah suatu konsepsi mengenai konduite benar & keliru (Lawrence, Weber dan Post, 2005). Etika menjelaskan kepada kita apakah konduite kita bermoral atau nir berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang mendasar, bagaimana kita berpikir & bertindak kepada orang lain & bagaimana kita inginkan meraka berpikir & bertindak kepada kita. Menurut pendapat David P. Baron (2005), etika adalah suatu pendekatan sistematis atas penilaian moral yg didasarkan atas penalaran, analisis, sintetis, dan reflektif.

Pengertian dan Prinsip Etika Bisnis

Selanjutnya, bisnis adalah aktivitas terorganisir untuk memenuhi kebutuhan dengan menciptakan barang atau jasa dalam rangka mendapatkan keuntungan serta meningkatkan kualitas hidup. Uraian lengkap tentang ini dapat dibaca di pengertian bisnis menurut para ahli.

Pengertian Etika Bisnis

Menurut Muslich (2004: 9) etika usaha bisa diartikan menjadi pengetahuan tentang rapikan cara ideal pengaturan & pengelolaan bisnis yang memperhatikan kebiasaan & moralitas yg berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial, dan pengetrapan kebiasaan & moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan usaha.

Etika usaha terkait menggunakan perkara evaluasi terhadap kegiatan dan konduite bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (Murti Sumarni, 1995:21). Chandra R (1998: 20) menambahkan bahwa perubahan-perubahan besar dalam oraktik pengelolaan usaha dewasa ini menyebabkan perhatian terhadap etika bisnis semakin penting.

Oleh karenanya, etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang mengenai tata cara pengaturan dan pengelolaan usaha yang memperhatikan kebiasaan dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa buat memenuhi kebutuhan warga & memperoleh laba melalui transaksi.

Prinsip-prinsip Etika Bisnis

Prinsip-prinsip etika bisnis bertujuan memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Prinsip-prinsip etika bisnis (Muslich, 2004) mencakup:

  1. Prinsip ekonomi; dalam hal ini perusahaan bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya dalam menetapkan kebijakan perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.
  2. Kejujuran; prinsip ini menjadi nilai paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan tinggi bagi perusahaan tersebut.
  3. Niat baik dan tidak berniat jahat; berhubungan erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu perusahaan dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru kejahatan dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan tersebut. Niatan dari suatu tujuan terlihat cukup transparan misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai dari suatu perusahaan.
  4. Adil; menganjurkan perusahaan untuk berperilaku adil kepada pihak-pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis.
  5. Hormat pada diri sendiri; prinsip ini adalah cermin penghargaan yang positif pada diri sendiri dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.
Menurut Sonny Keraf (1998), setidaknya ada lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis yakni:

  1. Prinsip Otonomi; menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggungjawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapatmengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
  2. Kejujuran; menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
  3. Keadilan; menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakandari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
  4. Saling menguntungkan; menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
  5. Integritas Moral; adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil dan dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
Demikian Pengertian etika usaha dan prinsip-prinsipnya. Selain digunakan dalam organisasi perdagangan, dapat pula digunakan pada usaha lainnya misalnya yang dikelola pedagang kaki lima agar tidak melanggar hak-hak konsumen.

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2