Menteri PDTT: Dana Desa Naik Lagi Tahun 2018
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjoyo mengungkapkan dana desa yang dikucurkan pemerintah pada 2018 bakal naik lagi hingga mencapai sekitar Rp120 triliun.
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjoyo |
"Tahun ini dana desa yg dikucurkan sebesar Rp60 triliun dengan homogen-homogen per desa menerima sebanyak Rp800 juta. Dan, tahun depan ada planning dinaikkan lagi menjadi Rp120 triliun & setiap desa mendapat sebanyak Rp1 miliar lebih," istilah Mendes PDTT Eko Putro Sandjoyo ketika memaparkan kinerja Kemendes PDTT di depan peserta obrolan ketua desa dan lurah se-Kabupaten Malang dan Kota Batu pada Universitas Islam Malang (Unisma) pada Malang, Jawa Timur, Senin (27/tiga).
Menurut Menteri, dana desa yang dikucurkan ke desa-desa menurut tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2015, dana yg dikucurkan sebesar Rp20,76 triliun atau homogen-rata per desa mendapat sebanyak Rp280,tiga juta.
Pada 2016, semakin tinggi sebagai Rp46,98 triliun & setiap desa menerima dana sebesar Rp643,6 juta. Pada 2017, dana desa yg disalurkan pemerintah mencapai Rp60 triliun & setiap desa menerima sebesar Rp800 juta. "Tahun depan ada rencana dinaikkan lagi karena buat mengejar pembangunan infrastruktur juga nonfisik yang ada di desa," jelasnya.
Ia mengakui dana desa berpengaruh relatif besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan energi kerja nasional, bahkan sata statistik mencatat bahwa dalam 2016, dana desa berkontribusi sebesar 0,9 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB), penyumbang 0,04 % pada pertumbuhan ekonomi nasional, serta ment=yerap energi kerja sampai mencapai dua,34 juta jiwa.
Pada tahun ini, lanjutnya, Kemendes PDTT mempunyai empat program prioritas, yakni produk unggulan desa atau produk unggulan tempat perdesaan. "Kami minta setiap wilayah segera menentukan produk unggulan masing-masing buat menaikkan perekonomian & membuka kesempatan kerja secara luas," ujarnya.
Selain itu, pungkasnya, program prioritas lainnya merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai mesuin penggerak ekonomi rakyat. Dalam 2 tahun terakhir ini jumlah BUMDes semakin tinggi tajam, yakni dalam 2014 hanya 1.022 unit & waktu ini telah mencapai 18.466 unit.
Untuk mengakomodasi BUMDes yang jumlahnya terus meningkat itu, lanjutnya, pemerintah berinisiasi untuk membentuk satu holding, dimana Bulog menjadi leading sektornya. Dan, ada empat bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri yg menjadi pemegang saham utama holding tadi.
"Holding BUMDes inilah yang nanti akan mengontrol seluruh BUMDes di Tanah AIr, baik menurut segi manajemen, SDM juga produktivitas. Kami berharap dengana danya holding ini, ribuan jaringan BUMDes sanggup menjadi perusahaan besar setara internasional," jelasnya.
Selain 2 prioritas tersebut, dua prioritas Kemendes PDTT lain yang bakal dituntaskan dalam tahun ini merupakan membentuk embung air desa & membangun wahana olahraga desa (Raga Desa).
Republika.Co.Id