Kemendes Targetkan Kalsel Terbangun 200 Desa Online
Ayo Bangun Desa - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menargetkan pada 2017 sebanyak 200 desa di Kalimantan Selatan telah terhubung secara online.
Ilustrasi: Layanan Pengaduaan Online Rakyat |
Kepala Kesbang, Diklat & Informasi Kemendes Dr Nurdin di Banjarmasin Jumat mengungkapkan, sejak 2 tahun terakhir, pihaknya sedang membuatkan acara desa online untuk memudahkan rakyat mengakses warta dan komunikasi menggunakan berbagai pihak terkait.
Menurut Nurdin, dalam Rapat Koordinasi Balatmas Kalimantan, perangkat online yang akan bakal terus dikembangkan pada semua desa, secara nasional tersebut, sangat penting buat memangkas birokrasi dalam penyelesaian aneka macam persoalan & supervisi banyak sekali program yang sudah dicanangkan.
"Dengan perangkat online ini, perangkat desa tidak perlu lagi melalui birokrasi yg panjang, untuk meminta bantuan penyelesaian berbagai dilema yg terdapat," katanya.
Selain itu, semua pihak terkait, jua akan lebih gampang mengakses berbagai data yg diinginkan, terkait perkembangan pemanfaatan dana desa, termasuk perkembangan proyek pembangunan yg memanfaatkan dana desa.
"Saya yakin,melalui jaringan online ini, berbagai persoalan yg terjadi akan lebih dimudah & cepat diselesaikan oleh seluruh pihak terkait, termasuk koordinasi jua akan dilakukan lebih cepat dan efektif," ucapnya.
Secara nasional, istilah beliau, total total sebaran Desa Online 2015-2016 sebanyak 820 Desa, yaitu itu Aceh sebanyak tujuh desa, Sumatera Utara dua desa, Sumatera Barat 3 desa, Sumatera Selatan, dua desa, Riau 2 desa, Jambi dua desa, Bengkulu dua desa, Lampung 123 desa.
Selain itu, Kepulauan Riau 2 desa, Kepulauan Bangka Belitung dua desa, Banten empat desa, Jawa Barat 29 Desa, Jawa Tengah, 246 Desa, DI Yogyakarta 2 desa, Jawa Timur 14 desa, Kalimantan Utara, 2 desa, Tengan 2 desa, Selatan 5 desa, Timur 14 desa, & Kalimantan Barat 33 desa.
Gorontali, 39 desa, Sulawesi Selatan 37 desa, Maluku Tengah tiga desa, Maluku Utara, tiga desa, Papua, 20 desa, Bali enam 6 desa, NTB 132 Desa & NTT 18 Desa.
Menurut Nurdin, melalui pengembangan dan pengelolaan desa Online ini diperlukan, sasaran pemanfaatan dana desa sanggup lebih aporisma & tepat target, karena supervisi dilakukan dengan lebih sistematis & cepat.
Adapun sasaran strategis pemanfaatan dana desa 2015-2019 antara lain, berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa berdikari sedikitnya dua.000 desa.
Mengentaskan wilayah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten dan meningkatnya ketahanan pangan pada 57 kabupaten wilayah rawan pangan.
Meningkatnya konektifitas, sarana prasarana dasar, & kesejahteraan masyarakat pada 187 Lokasi Prioritas pada 41 kabupaten yang mempunyai perbatasan negara dan meningkatnya konektifitas, wahana prasarana dasar, & kesejahteraan rakyat pada 29 kabupaten yang memiliki pulau mini dan pulau terluar.
Terbangunnya 144 daerah transmigrasi & berkembangnya 72 satuan permukiman sebagai pusat satuan tempat pengembangan & berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi embrio kota-kota kecil.[Antara Kalsel]