Generasi Sehat Cerdas Dorong Kedaulatan Kesehatan di Desa

Ayo Bangun Desa - Generasi Sehat Cerdas (GSC) menjadi program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam bidang kesehatan. Gerakan yang terus didorong di tingkat desa tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan kesehatan di desa.

Generasi Sehat Cerdas (GSC) menjadi program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam bidang kesehatan.

?Pemanfaatan Dana Desa dalam mendukung kegiatan kesehatan di desa keliru satunya mengawal program Generasi Sehat Cerdas (GSC). Program tadi adalah acara penanggulangan kemiskinan yang secara khusus mengintervensi bidang kesehatan & pendidikan,? Ujar Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi, saat sebagai narasumber di acara Rakerkesnas 2017, di Jakarta (28/2).

Lokasi kegiatan GSC dilakukan di 5.753 Desa, 415 Kecamatan, 66 Kabupaten & 11 Provinsi. Sejumlah kegiatan yg dilakukan antara lain merupakan pengurangan kematian bayi & balita, peningkatan kesehatan ibu/ pengurangan nomor kematian mak melahirkan, peningkatan pendidikan dasar, & Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Anwar menambahkan, aspek kesehatan pada pedesaan amat krusial buat terus ditingkatkan. Hal tadi mengacu pada potret ketersediaan fasilitas kesehatan desa. Data mencatat masih masih ada 89,08% desa tidak memiliki sarana apotek, 91% desa nir mempunyai Poliklinik, 61,1% desa tidak memiliki Poskesdes, 79,91% desa tidak memiliki Polindes, & 69,64% desa tidak memiliki Puskesmas Pembantu. Selain itu, juga masih ada 37,dua% balita mengalami kasus stunting.

?Dana Desa dapat dimanfaatkan buat membiayai kegiatan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa, misalnya pembangunan atau rehabilitasi poskesdes, polindes, sanitasi & air higienis, fasilitasi program kependudukan sesuai output keputusan pada musyawarah desa,? Ujarnya.

Ia menambahkan, selain pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan, hal yg jua penting yaitu peningkatan kualitas asal daya, baik itu warga desa atau pendamping desanya.

?Pendamping Desa & Pendamping Lokal Desa dari sisi kompetensi masih kurang. Kita memerlukan kerjasama dan peran aktif Kementerian Kesehatan buat mengedukasi mereka. Selain itu pula sebagai monitoring & penilaian bagaimana efektivitas dana desa bisa berjalan,? Lanjutnya.

Kemendes PDTT jua berhubungan menggunakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buat menciptakan 50.000 Rumah Desa Sehat. Program tadi merupakan fasilitasi layanan kesehatan dasar menjadi aplikasi pembangunan berwawasan kesehatan tingkat desa.

Tujuannya yaitu buat peningkatan kualitas kesehatan warga desa. Selain itu, Rumah Desa Sehat jua dibutuhkan buat memastikan ketersediaan dan berfungsinya dokter komunitas, bidan desa, keterjangkauan air bersih, keterjaminan sanitasi & kualitas gizi. Indikator yang hendak dicapai yaitu menurunnya kasus kematian ibu, menurunnya masalah gizi jelek, penyakit menular dan tidak menular, & menurunnya kasus narkotika dan obat terlarang.

Pada tahun 2016 kemudian, sejumlah capaian menurut dana desa didapatkan menggunakan infrastruktur kesehatan. Sejumlah wahana buat mendukung peningkatan kualitas kesehatan tersebut diantaranya yakni terbangunnya MCK sebesar 36.657 unit, sarana air bersih 15.921 unit, Posyandu sebesar 7.028 unit & Polindes sebesar 3.021 unit.[]

Kemendesa PDTT

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2