Ekonom: Dana Desa Harus Memperkuat Ketahanan Pangan
INFODES - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika berpendapat sebagian dana desa harus dimanfaatkan juga untuk memperkuat ketahanan pangan Nasional.
Ilustrasi: Padi |
Harryadin Mahardika mengatakan, pemerintah mesti beranjak cepat pada kebijakan yg memperkuat kedaulatan pangan, termasuk menggunakan mengoptimalkan dana desa.
"Dalam 10 hingga 20 tahun lagi Indonesia bisa mengalami ketergantungan yang luar biasa terhadap impor," istilah Harryadin dalam Halaqah Nasional Pertanian GP Ansor bertajuk "Daulat Petani Daulat NKRI" pada Jakarta, beberapa hari kemudian misalnya dilansir Antara.
Menurut dia, tantangan kedaulatan pangan merupakan merespon perubahan selera warga yang semakin majemuk, & sebagian besar di luar komoditas pangan yg diproduksi pada dalam negeri, seperti gandum dan susu.
Karena itu, kata Harryadin Indonesia perlu segera menyusun taktik baru buat menjaga kedaulatan pangan pada masa depan.
"Pemerintah & sektor swasta perlu segera berfokus dalam diversifikasi produksi pangan dan ekstensifikasi lahan," istilah Direktur Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis UI itu.
Menurut dia, pemerintah dapat melibatkan elemen kemasyarakatan yg riil berada pada sektor pertanian pada implementasi maupun pengawasan upaya mewujudkan kedaulatan pangan tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Taufik Madjid mengungkapkan upaya mewujudkan kedaulatan pangan sanggup berjalan simultan menggunakan upaya menyejahterakan petani.
"Kapasitas petani harus ditingkatkan supaya lebih sanggup bersaing," istilah Taufik Madjid.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mewujudkan kedaulatan pangan sekaligus petani yang berdaulat & sejahtera.
"Kedaulatan pangan nir boleh dipandang sebelah mata, kedaulatan pangan bukan urusan yang paling terakhir pada mengelola negara," istilah anggota DPR itu.
GP Ansor sebagai bagian menurut Nahdlatul Ulama (NU) yg lebih banyak didominasi warganya hayati berdasarkan pertanian memastikan berada pada garda terdepan buat membangkitkan geliat pertanian nasional.[*]