Ternyata Begini Kronologi Kasus Pengusiran 3 Perawat di Solo yang Heboh di Pekan Ini

Loading...

Loading...

Sempat tertunda beberapa hari, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo akhirnya batal melaporkan bidan pemilik kos yg diduga mengusir perawat RSUD Bung Karno Solo. Seluruh pihak sudah saling memaafkan.

"Sudah terselesaikan, telah minta maaf kepada perawat, telah minta maaf kepada Direktur RSUD Bung Karno," kata Rudy di Solo, Sabtu (2/lima).

Awal Kasus

Kasus bermula saat akun Instagram RSUD Bung Karno, yaitu rsudbungkarno mengunggah sebuah video yg menjelaskan bahwa tim dengan ambulans tidak sedang menjemput pasien COVID-19, tetapi energi kesehatan yg terusir berdasarkan loka tinggalnya.

Tergambar beberapa tenaga kesehatan telah siap menggunakan barang-barangnya dan dimasukkan ke dalam ambulans. Ambulans tadi lalu menunjuk ke RSUD Bung Karno, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo.

Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto ketika itu mengatakan peristiwa tadi terjadi hari Jumat pekan lalu. Ada 3 nakes yang ditolak dari indekos yang mereka tinggali.

"Iya benar , enggak tahu itu disuruh pulang begitu saja. Sebabnya apa juga enggak memahami," kata Wahyu kepada wartawan, Senin (27/4).

Dia pun mengirimkan ambulans buat menjemput pegawainya tadi. Untuk sementara, mereka tinggal di lantai lima RSUD Bung Karno.

"Ada 3 orang perawat, perempuan , satu kos. Kebetulan di RSUD terdapat loka yang mampu buat menampung mereka," ungkapnya.

Pemerintah Kota Solo kemudian menciptakan kebijakan bahwa tenaga kesehatan yg mendapatkan perlakuan serupa dapat tinggal pada Ndalem Priyosuhartan. Tetapi ketiga perawat itu diminta atasannya buat tetap tinggal pada RSUD Bung Karno.

Klarifikasi Ibu Kos

Pemilik indekos bernama Siti Mutmainah itu lalu mengklarifikasi bahwa yang dia lakukan bukanlah pengusiran . Dia mengaku meminta secara baik-baik supaya 3 perawat itu mencari loka lain.

"Dengan berat hati kami mohon mbak-mbak pindah ke loka yg lebih aman, buat keamanan beserta. Dan balasannya, 'ya bu, nggak apa-apa, nanti barangnya kami ambil'. Tidak terdapat pemaksaan," istilah Siti pada kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (28/4).

Siti mengaku memiliki dasar buat meminta ketiga perawat pindah. Utamanya bahwa suaminya mengalami gangguan kesehatan yang menuntut tidak boleh stres.

"Kondisi suami saya mengalami sakit sejak tahun lalu. Dan kondisinya ngedrop apabila mengalami stres," kata beliau.

Dia pula menjelaskan ketakutan suaminya juga beralasan. Yakni terkait alasan perawat itu tinggal pada indekos mereka.

Dari 3 perawat itu, ada satu berinisial I yang sudah delapan bulan tinggal pada sana. Kemudian pada 22 April menyusul perawat berinisial R, lalu disusul perawat S yg belum sempat menempati kamarnya.

R ingin tinggal pada kos beralasan rumahnya berada di Boyolali. Dia takut bila saat pulang malam menjadi korban kejahatan.

"Tapi saat dimintai identitas, ternyata rumahnya mbak R hanya di Panularan, Laweyan. Itu membuat kami indikasi tanya. Kok ngekos? Itu aku dengan bapak hanya penasaran," ungkapnya.

Kekhawatiran selanjutnya berawal berdasarkan adanya berita bahwa RSBK telah nir lagi membuka pelayanan reguler. RSBK kini hanya melayani pasien COVID-19.

"Suami saya memahami itu & menciptakan panik. Saya diminta mengimbau sahabat-teman perawat untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Saya berikan WA, nir terdapat paksaan, nir ada pengusiran , kami telah bicara baik-baik," kata dia.

Selaku bidan, Siti mengaku paham bagaimana perawat sudah melakukan prosedur, namun beliau permanen nir sanggup menenangkan suaminya. Lantaran alasan kesehatan, beliau akhirnya berat hati meminta mereka pergi.

"Terlepas berdasarkan profesi aku sebagai bidan, saya juga merupakan seseorang istri," ungkapnya.

Siap Lapor Polisi Tapi Batal

Meski sudah diklarifikasi, FX Hadi Rudyatmo permanen ingin melaporkannya pada polisi. Hal tersebut supaya insiden serupa tidak terjadi kembali pada daerah lain.

Setelah beberapa hari belum melapor, Rudy akhirnya mengurungkan niatnya. Bidan telah meminta maaf secara langsung.

Menurut Rudy, para perawat yg sebelumnya mengekos pada loka bidan tadi jua telah memaafkan. Bidan tadi pun sudah menemui Rudy untuk meminta maaf.

"Datang ke aku juga minta maaf, berjanji nir mengulangi lagi. Perawatnya jua sudah memaafkan, sudah selesai," ujar beliau, Sabtu (dua/lima).

Tetapi ketiga perawat tersebut nir kembali ke indekos yang berada di kawasan Grogol, Sukoharjo itu. Mereka permanen tinggal sementara di RSUD Bung Karno. "Sementara tetap menginap di RSUD Bung Karno," tutupnya.

Sumber :detik.com

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2