Prof. Jeffrey Winters: Megawati Sangat Mempengaruhi Pemerintahan Jokowi

Prof. Jeffrey Winters: Megawati Sangat Mempengaruhi Pemerintahan Jokowi

Kembali, Presiden Jokowi menjadi sorotan global. Sebelumnya, Jokowi sebagai bahan "tertawaan" Netizen global lantaran ketidak bersyukurnya Presiden Jokowi atas donasi yg diterima Indonesia berdasarkan Raja Arab Saudi lantaran yang diterima Indonesia, lebih mini menurut China.

Sekarang seorang pakar politik berdasarkan Northwestern University, Evanston, Illinois, Amerika Serikat Prof. Jeffrey Winters menilai Joko Widodo sebagai presiden terlemah dalam sejarah Indonesia.

Menurut Prof. Jeffrey Winters, bukan karena Jokowi nir memiliki modal dukungan politik yg relatif, melainkan lantaran ketidakmampuan pemerintahannya pada menghadapi situasi ekonomi global yg waktu ini melemah.

Prof. Jeffrey Winters: Megawati Sangat Mempengaruhi Pemerintahan Jokowi

Demikian seperti dikutip Wall Street Journal. "Jokowi presiden terlemah semenjak masa Gus Dur. Dia ditinju oleh tokoh-tokoh politik yang tidak peduli beliau jatuh," ujar Jeffrey Winters.

Hal yg paling menonjol merupakan hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang sangat kompleks. Walaupun Mega nir memiliki posisi kentara pada pemerintahan, namun sangat mempengaruhi pemerintahan Jokowi. Di sisi lain, walaupun kini menjadi partai penguasa, selesainya selama satu dasa warsa sebelumnya menjadi oposisi, pada faktanya pada parlemen PDIP hanya memimpin koalisi kecil.

Orang-orang yg dekat dengan Mega dan Jokowi mengatakan bahwa keduanya kerap bertemu, dan Jokowi sering mendapat saran menurut Mega.

Beberapa investor asing keberatan dengan hal ini. Menurut mereka, ini menampakan betapa Jokowi terikat pada gagasan nasionalisme yg menciptakan investasi asing menjadi sulit pada Indonesia.

Selain Mega, tokoh politik lain yg saran-sarannya kerap didengarkan Jokowi merupakan Aburizal Bakrie & Prabowo Subianto.

Menurut Jeffrey Winters, kesalahan primer Jokowi karena berkiprah terlalu cepat dari seseorang walikota kota mini menjadi pemimpin negara besar seperti Indonesia.

"(Jokowi) membutuhkan waktu yg cukup banyak untuk memilah siapa pemain politik dalam level nasional, bagaimana mereka menjalin jaringan, apa agenda mereka & bagaimana integritas mereka," ujar Jeffrey Winters lagi.

Ekonom menurut Standard Chartered, Eric Sugandi, masih seperti dikutip World Street Journal menyampaikan, jika Jokowi menghabiskan saat terlalu poly buat melakukan pekerjaan rumah itu, maka beliau terancam kehilangan kredibilitas.

"Saya rasa market sedang menunggu realisasi janji-janji Jokowi," ujarnya. (RMOL)

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2