Pengertian Arus Kas Dalam Mata Uang Asing
Saat ini banyak perusahaan (entitas) yang dalam melakukan transaksi keuangannya menggunakan mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat, yen Jepang, pounsterling Inggris ataupun mata uang asing lainnya.
Sehingga pada periode tertentu perusahaan mendapat arus kas pada mata uang asing.
Arus kas yang dari menurut transaksi mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang fungsional entitas menggunakan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
Arus kas entitas anak pada luar negeri dijabarkan berdasarkan nilai tukar antara mata uang fungsional menggunakan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
Arus kas pada mata uang asing dilaporkan menggunakan cara yg konsisten dengan PSAK 10 ( Transaksi dalam Mata Uang Asing).
Pernyataan tersebut memperkenankan digunakannya suatu nilai tukar yang mendekati nilai tukar aktual.
Sebagai contoh, nilai tukar homogen-rata buat periode yg bersangkutan bisa dipakai buat membukukan transaksi pada mata uang asing atau klasifikasi arus kas entitas anak pada luar negeri.
Akan tetapi, PSAK 10 (Transaksi dalam Mata Uang Asing) tidak mengizinkan digunakannya nilai tukar pada akhir periode pelaporan buat menjabarkan laporan arus kas anak entitas luar negeri.
Keuntungan & kerugian yang belum direalisasi yang timbul dampak perubahan nilai tukar mata uang asing bukan adalah arus kas.
Namun demikian, impak perubahan nilai tukar atas kas & setara kas dalam mata uang asing dilaporkan pada laporan arus kas buat merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas & setara kas.
Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar pada akhir periode.
Artikel Yang Perlu Diketahui :
Referensi :