Hardiknas 2017 : Membangun Pendidikan yang berkualitas dan merata
Pendidikan mempunyai peranan yg sangat penting pada membangun suatu bangsa, & membangun peradaban global.
Perkembangan & kemajuan suatu bangsa tidak tanggal dari peranan dunia pendidikan bangsa tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) yg berkualitas didapatkan menurut pendidikan yg berkualitas.
Pendidikan yg berkualitas nir terlepas berdasarkan tenaga pendidik & fasilitas pendidikan yang berkualitas jua.
Hari ini 2 Mei 2017 Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional, menggunakan Tema ?Percepat Pendidikan yg Merata dan Berkualitas?. Tema akselerasi pendidikan yg merata menerangkan niat pemerintah pada hal mengatasi dan menghapus buta alfabet diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memberikan pendidikan yg merata bagi semua masyarakat Indonesia, sinkron dengan amanat Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 s/d lima.
Hardiknas 2017 : Membangun Pendidikan yang berkualitas & merata
Selain percepatan pendidikan yang merata, pemerintah pula mengusung tema pendidikan yg berkualitas. Pendidikan yg berkualitas, seperti yg sudah dijelaskan diawal artikel ini, tidak akan pernah terlepas menurut energi pendidik dan fasilitas yang berkualitas jua. Untuk mempertinggi kualitas pendidikan DPR bersama-sama menggunakan pemerintah telah membuat undang-undang yang mewajibkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 20 persennya buat pendidikan.
Akan tetapi, selain kiprah energi pendidik & fasilitasnya, peranan orang tua jua memiliki peranan tersendiri yg tidak kalah pentingnya pada menaikkan kualitas pendidikan kita. Sebagaimana kita ketahui, dunia pendidikan kita sedang menghadapi duduk perkara dalam mendidik peserta didik, akibat berdasarkan ada sebagian orang tua dari peserta didik yg seharusnya juga ikut dan pada menjaga & mendidik anaknya demi terciptanya kualitas pendidikan yang memadai dan demi menumbuhkan karakter peserta didik.
Sekolah menjadi loka pendidikan formal, melakukan segala bentuk aktifitas pendidikan pada lingkungan sekolah, tidaklah mengacu dalam kebijakan masing-masing lembaga pendidikan formal masing-masing, akan namun mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai pedoman dalam segala tindakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) demi menjaga dan menaikkan mutu pendidikan kita.
Sekolah bisa dikatakan sebagai tempat tinggal kedua bagi siswa, dan adalah tempat berinteraksi & bersosialisasi murid yg sangat berperan akbar dalam membentuk karakter seseorang anak, selain famili & warga .
Peran famili jua adalah faktor penentu pendidikan anak dalam menaruh kualitas pendidikan serta pembektukan karakter anak. Akan namun, nir sporadis kita temui, orang tua yg terlalu mencampuri urusan pendidikan di sekolah & terkadang ada jua orang tua yg terlalu acuh menggunakan pendidikan anak disekolah.
Orang tua yg mencampuri urusan sekolah, lebih banyak disebabkan lantaran ketidak percayaan orang tua atas kemampuan sekolah beserta faktor-faktor pendukung lainnya yg terdapat disekolah formal tadi. Dam kebalikannya ada pula orang tua yg acuh dengan sekolah yg hanya ingin memahami beres dengan menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan anak ke sekolah.
Orang tua yang nir percaya dengan sekolah, acapkali mempertanyakan kredibilitas sekolah, kualitas guru, kualitas wahana & prasarana serta nilai dan kebiasaan yg dianut pada lingkungan sekolah. Yang hal ini tentu saja akan sangat mengganggu perkembangan menurut peserta didik itu sendiri.
Orang tua haruslah berperan sebagai subjek utama, menjadi guru untuk anak-anaknya, dilingkungan keluarga. Keluarga menjadi tempat awal pembelajaran moral, norma, etika, dan kesopanan. Orang tua juga bisa mengajarkan kepada anak-anaknya mengenai tanggungjawab untuk hal-hal kecil. Hal-hal kecil yang dapat menjadi pendidikan dasar dalam membentuk karakter seorang anak.
Membangun fondasi pendidikan yang bertenaga didalam keluarga akan berakibat anak berkembang pada lingkungan sekolah & lingkungan sosialnya.
Sekolah menjadi tempat pendidikan formal, sebagai tempat bagi peserta didik dalam menempa intelektualitas, dan juga penguat pada pengembangan karakter, & moralnya juga.