Dari Duduk Di Bagasi Sampai Bersembunyi Di Tumpukan Kerupuk Dilakukan Agar Bisa Mudik Kekampung Halaman.
Loading...
Loading...
Ada yg membarui plat nomor , naik bagasi bus, sembunyi di antara tumpukan kerupuk, hingga memanfaatkan truk towing, atau truk pengangkut kendaraan beroda empat.
Terbaru pemudik mengubah plat B (Jakarta) menggunakan Plat D (Bandung) pada Bandung.
Berikut cerita modus para pemudik pada tengah Pandemi Virus Corona.
1. Ganti Plat Nomor
Satu famili diduga pemudik asal DKI Jakarta ditilang & kendaraannya ditahan sementara di cek poin Gerbang Tol Buahbatu Bandung, ?Sabtu (tiga/lima/2020).
Kanit Lantas Polsek Bandung Kidul? AKP Fiekry mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 kendaraan Sigra rona putih keluar berdasarkan Gerbang Tol Buahbatu & penumpangnya 3 orang.
"Setelah dicek surat-surat tunggangan dan bukti diri penumpangnya, diketahui terdapat kejanggalan," ujar Fiekry misalnya dikutip TribunJabar
Ternyata, pelat nomor yg dipasang di kendaraan beroda empat itu, D 2880 BKN ternyata palsu alias bukan yang sebenarnya. ?Bahkan, mobil itu aslinya berpelat nomor Jakarta.
"Jadi pelat nomor yg aslinya itu B 2889 BKN akan tetapi diubah jadi D 2880 BKN," ujar Fiekry.
Atas temuan itu, polisi menahan sementara kendaraan tadi sampai pemiliknya membawa surat-surat resmi.
"Dikhawatirkan tunggangan hasil tindak pidana jadi sementara ditahan dulu, wajib bawa BPKB kendaraannya dulu," ucap dia.
Ia menambahkan, petugas sempat memeriksa penumpang & sopir tersebut terutama soal kenapa mengganti pelat angka menggunakan nir yg sebenarnya.
Pengakuannya, mereka asal menurut Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat.
"Mereka ngaku berdasarkan Gunung Halu, Bandung Barat. Pelat nomornya diganti karena katanya takut disangka pulang kampung berdasarkan Jakarta. Pengakuan mereka seperti itu, apakah mereka pemudik berdasarkan Jakarta, masih penyelidikan," ucap Fiekry.
Dua. Gunakan Truk Towing
Di Jawa Tengah, Petugas terpaksa meminta sebuah truk towing yg diduga mengangkut kendaraan beroda empat berisi pemudik buat putar pulang di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/lima/2020).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P. Martanto, menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada cek poin kurang lebih Taman Unyil Kota Semarang yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Semarang.
"Kejadiannya lebih kurang pukul 10.00 WIB. Langsung kami minta putar pulang," katanya, dilansir dari Antara.
Truk angkut kendaraan beroda empat berisi pemudik, eksklusif disuruh putar pulang. (Whatsapp)
Endro menyebutkan, waktu itu petugas menghentikan truk towing yg mengangkut sebuah mobil yang ditutupi kain terpal.
Setelah diperiksa, di kendaraan beroda empat tadi ternyata berisi empat pria yg diduga pemudik.
"Langsung kami minta putar balik . Tidak sempat ditanya ke mana tujuan mereka lantaran saat itu arus lalu lintas padat," ungkapnya.
Endro menyampaikan, keempat pria tadi lalu diminta kembali naik ke atas kendaraan beroda empat yg diangkut truk towing tadi dan akhirnya memutar kembali ke arah Kota Semarang.
Setelah itu, Endro berharap warga mengikuti imbauan pemerintah pada tengah pandemi corona. "Taati imbauan pemerintah. Tunda mudiknya," ucapnya.
Tiga Angkut Motor pada Truk
Sejumlah modus dilakukan pemudik supaya lolos menurut inspeksi petugas terkait larangan pulang kampung selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor.
Salah satunya merupakan mengangkut motor menggunakan truk.
?Ada pula modus ya yang digunakan pemudik, salah satunya adalah waktu mereka tidak mau ketahuan, motornya diangkut pakai truk,? Istilah Bupati Bogor, Ade Yasin, seusai meninjau check point PSBB di Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (29/4/2020) misalnya dilansir TribunnewsBogor.Com.
Ade mengatakan modus ini dilakukan buat mengelabui petugas seakan-akan truk tadi truk mengangkut barang.
Tetapi permanen saja, lanjut Ade, modus tersebut permanen ketahuan sang patugas adonan yang berjaga pada check point perbatasan daerah.
?Motornya diangkut gunakan truk, seolah-olah truk barang akan tetapi selalu ketahuan. Jadi jangan coba-coba membohongi petugas,? Istilah Ade Yasin.
4. Sembunyi di Bawah Tumpukan Kerupuk
Dilansir menurut Korlantas Polisi Republik Indonesia, awalnya, Polisi menghentikan mobil pikap lantaran terlihat kelebihan muatan padahal memuat kerupuk.
Peristiwa itu terjadi pada Pospam Gerem nawah, Cilegon, Banten.
Pemudik bersembunyi pada bawah tumpukan krupuk (Korlantas Polri)
Terlihat dari kejauhan memuat kerupuk pada bagian atas bak.
Bak belakang ditutup terpal buat mengelabui petugas.
"Kejadiannya jam 2 siang tersebut di Pospam Gerem bawah. Kita curiga lantaran kok muatan kerupuk keliahatannya muatan lebih," kata Kapolsek Pulomerak AKP Rifki Seftirian, Rabu (29/4/2020).
Petugas lantas memberhentikan pikap buat diperiksa, hasilnya masih ada 2 orang pada pada bak 1 wanita & 1 pria.
Kepada polisi, penumpang belakang bak itu dari menurut Semarang.
"Di dalamnya ada 2 orang, pas kita tanya berdasarkan Semarang mau ke Bengkulu," jelas Rifki.
Polisi akhirnya memaksa mobil tadi putar kembali karena telah menyalahi aturan yg ditetapkan pemerintah.
"Kita nggak menyelidiki lebih lanjut lantaran langsung kita minta putar kembali," tandas Rifki
lima. Naik Bagasi Bus
Entah apa yang dipikirkan oleh para pemudik ini. Mereka nekat naik ke bagasi bus buat hindari inspeksi para petugas.
Sontak peristiwa ini pun sempat viral pada jagat media umum. Tersebar foto para pemudik yg bersembunyi di dalam bagasi bus itu.
"Foto ini diambil di Terminal bus Ciledug. Mereka merupakan mudik yang nekat meski dilarang pemerintah.
"Untuk menghindari razia selama PSBB, mereka bersedia duduk pada bagasi bus menggunakan membayar Rp. 450 rubu," tulis liputan pada foto yg beredar di jagat media sosial ini.
Pemudik nekat naik di bagasi bus supaya mampu lewati pencegatan pada masa embargo mudik buat mencagah wabah virus corona (istimewa)
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar pun memberikan komentar terkait insiden tersebut.
Menurutnya peristiwa itu berlangsung pada Jumat (24/4/2020) kemarin & menuai sorotan publik pada waktu ini.
"Ini berdasarkan Jumat pagi infonya," ujar Wahyudi kepada Warta Kota, Minggu (26/4/2020).
Ia menyatakan bahwa Terminal Ciledug, Kota Tangerang telah ditutup.
Hal senada jua diungkapkan oleh Kepala Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi Rahardjo.
Budi menerangkan semenjak lepas 24 April 2020 seluruh terminal bus di Jabodetabek sudah nir melayami Bus AKAP mau pun AKDP.