Contoh Soal Seleksi Kompetensi Sosial Kultural PPPK 2019
Sebelumnya, kami telah membahas tentang seleksi kompetensi manajerial dan seleksi kompetensi teknis penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau P3K.
Seleksi kompetensi manajerial PPPK sendiri buat menilai kemampuan manajerial para peserta.
Sedangkan seleksi kompetensi teknis adalah untuk menilai skill atau kemampuan peserta dibidang teknis jabatan yang mereka lamar.
Seleksi Kompetensi Sosial Kultural PPPK 2019
Adapun seleksi kompetensi sosial kultural PPPK ini adalah bagian berdasarkan soft competence karena dari dari individu.
Kemampuan kompetensi sosio kultural ini merupakan pondasi buat menopang kemampuan manajerial dan kemampuan teknis seseorang.
Kompetensi sendiri merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan & perilaku konduite individu yg diperlukan dalam bekerja, yang dibagi lagi menjadi 2, yakni:
- Hard Competency
- Soft Competency.
Hard Competency adalah pengetahuan & kemampuan atau skill yg diperlukan dalam sebuah pekerjaan, seperti kemampuan manajerial, kemampuan teknis, keterampilan, SKD, TPA, & lain-lain.
Lihat:
Sedangkan Soft Competency merupakan seperangkat kemampuan tahu & mengendalikan diri sendiri, tahu & membina interaksi dengan orang lain, menjadi eksklusif yg lebih etis.
Aspek yang dikembangkan dalam soft competency meliputi:
- Knowledge,
- Competence,
- Skill, dan
- Attitude
Soft Competency terdiri atas 35 Aspek, yang mencakup:
- Thinking 8 Aspek,
- Working 12 Aspek,
- Relating 15 Aspek.
Thinking merupakan kemampuan berpikir strategis atau konseptual buat mengatasi perseteruan organisasi. Thinking terdiri atas:
- Visioning,
- In depth Problem Solving,
- Adapting to Change.
Relating merupakan kemampuan berteman & membina hubungan menggunakan orang/ pihak lain di pada & luar organisasi. Relating terdiri atas:
- Team Work and Collaboration,
- Relationship Management,
- Interpersonal Communication,
- Meeting Contribution.
Working adalah kemampuan merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan menghasilkan kinerja. Working terdiri atas:
- Quality Focus,
- Continous Improvement,
- Policies,
- Process and Procedure,
- Stake Holder Focus.
Kompetensi sosio kultural sangat penting bagi ASN lantaran manusia merupakan makhluk sosial sebagai akibatnya perlu berinteraksi menggunakan individu lain.
Lantaran, tidak jarang permasalahan-permasalahan sesama pegawai ASN lahir berdasarkan adanya perbedaan sosio kultural.
Sehingga metode-metode yang digunakan dalam penyelesaian konflik wajib melihat sisi sosio kultural dengan sudut pandang yang sempurna.
Berdasarkan temuan data di lapangan, banyak aparatur yg kurang memahami pentingnya peranan aspek sosio kultural pada penerapan UU ASN.
Meskipun dalam kenyataan yg sebenarnya aparatur ASN di daerah telah mencicipi aspek ini tanpa mereka sadari.
Sosio Kultural tidak sama menggunakan Manajerial dan Teknis. Sosio Kultural merupakan soft competence karena asal menurut individu, yg mencakup:
- Sistem integritas dan manajemen diri,
- Keteladanan dan kepeloporan,
- Membangun budaya organisasi,
- Membangun karakter kepribadian
- Nasionalisme pelayanan publik.
Dari pembahasan mengenai kompetensi sosial kultural tersebut, Anda bisa mengerti & memahami apa itu seleksi kompetensi sosial kultural.
Dengan demikian, kisi-kisi contoh dan bentuk soal seleksi kompetensi sosial kultural bisa Anda tebak & Anda pahami serta pelajari.
Sehingga Anda nantinya bisa menjawab bentuk soal seleksi kompetensi sosial kultural pada seleksi penerimaan pegawai pemerintah menggunakan perjanjian kerja - PPPK ini.
Penerimaan CPNS dan PPPK 2019 untuk umum dan eks honorer K2 sendiri akan diadakan setelah Pemilihan Umum serentak tanggal 17 April 2019.
Berdasarkan PP Nomor 49 tahun 2018, ditegaskan bahwa seleksi pengadaan PPPK akan dilaksanakan pada dua (dua) termin, yakni:
- Seleksi Administrasi
- Seleksi Kompetensi
Untuk seleksi administrasi merupakan proses mencocokkan persyaratan administrasi dan kualifikasi dokumen pelamar.
Sedangkan buat proses seleksi kompetensi dilakukan buat menilai kemampuan atau skill yang dimiliki peserta ujian (pelamar), yakni buat menilai:
- Seleksi Kompetensi Manajerial
- Seleksi Kompetensi Teknis
- Seleksi Kompetensi Sosial Kultural
Seleksi kompetensi ini dilakukan buat menilai kesesuaian kompetensi manajerial, kompetensi teknis, & kompetensi sosial kultural yang dimiliki sang pelamar dengan standar kompetensi jabatan yang dilamar.
Dijelaskan pula dalam pasal 22 PP Nomor 49 tahun 2018, bahwa seleksi kompetensi itu sendiri terdiri atas:
- Seleksi kompetensi untuk jabtan yang mensyaratkan sertifikasi profesi
- Seleksi kompetensi untuk jabatan yang belum mensyaratkan sertifikasi profesi.
Selanjutnya, seleksi kompetensi sosial kultural untuk jabatan yang mensyaratkan sertifikasi profesi dilakukan menggunakan uji kompetensi buat menentukan peringkatnya.
Lihat: Contoh Soal Seleksi Kompetensi PPPK Penyuluh Pertanian
Sedangkan Seleksi kompetensi sosial kultural untuk jabatan yg belum mensyaratkan sertifikasi profesi dilakukan dengan uji kompetensi untuk menentukan ambang batas kelulusan & peringkat.
Mengenai sistem penilaiannya seleksi kompetensi PPPK adalah menggunakan menentukan peringkat menurut uji kompetensi, misalnya dalam tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS (buat jabatan yang mensyaratkan sertifikasi profesi).
Untuk jabatan fungsional yg belum mensyaratkan sertifikasi profesi, maka penilaian atau pemeringkatannya dilakukan dengan ambang batas kelulusan & peringkat.
Lantaran penerimaan PPPK ini merupakan diperuntukkan pada tenaga-energi profesional dibidangnya masing-masing, seperti, energi profesional guru, dosen, penyuluh pertanian & energi kesehatan, yg adalah tidak buat tenaga-tenaga administrasi.
Maka seleksi kompetensi sosial kultural PPPK ini dilakukan buat melihat kemampuan peserta dalam memahami dan mengendalikan diri sendiri, tahu dan membina hubungan dengan orang lain, dan sebagai eksklusif yg lebih etis.
Seleksi kompetensi teknis ini sendiri terdapat 10 soal pilihan ganda. Dengan penilaian satu soal sahih bernilai 2, apabila satu soal salah bernilai 0, dengan nilai maksimum 20.
BKN sendiri mengungkapkan, tidak seluruh peserta ujian PPPK mampu lolos ke termin berikutnya, karena terdapat pemberlakuan passing grade bagi peserta P3K 2019.
Melansir page Twitter resmi @BKNgoid, BKN mengumumkan passing grade yg harus dipenuhi peserta P3K 2019 supaya lolos ke termin berikutnya adalah menjadi berikut:
- Nilai kumulatif seleksi kompetensi minimal 65
- Sub kompetensi teknis minimal 42.
Apabila passing grade nomor 1 dan 2 terpenuhi maka baru diberlakukan passing grade wawancara, minimal 15.
Sementara itu, bila nilai output wawancara lebih menurut 15 namun passing grade nomor 1 & dua tak terpenuhi maka peserta P3K tak lolos seleksi.
Tips Menjawab Soal PPPK 2019
Dalam setiap ujian penerimaan karyawan ataupun pegawai, yang wajib diperhatikan merupakan kemampuan memenajemen ketika.
Serta acapkali mengulang-ngulang soal, & membahas soal-soal yg pernah keluar sebelumnya.
Untuk membantu Anda pada menghadapi seleksi kompetensi teknis penerimaan PPPK, kami sudah merangkum beberapa saran dalam menjawab & menghadapi bentuk soal penerimaan PPPK 2019.
Teknis pelaksanaan seleksi PPPK 2019 & CPNS hampir sama. Sama-sama memakai sisem CAT dan mempunyai Passing Grade.
Maka trik menjawab PPPK 2019 jua jua tentu hampir sama menggunakan tes CPNS yg telah-sudah.
- Perbanyak mempelajari dan mengulang-ulang soal-soal beberapa tahun yang lalu agar lebih mahir.
- Pada seleksi penerimaan PPPK total ada 90 soal yang akan dikerjakan oleh peserta seleksi PPPK.
- Waktu yang disediakan hanya 100 menit. Artinya Anda harus menjawab untuk satu soal kurang dari dua menit.
- Melakukan persiapan ekstra untuk bisa sukses di ujian PPPK.
- Prioritaskan untuk menjawab soal yang paling mudah.
- Jangan terpaku sama soal yang susah, karena itu akan menghabiskan waktu Anda.
- Ulangi pembahasan contoh soal SKB, soal UKG, Pretes PPG, dan yang lainnya tentu agar Anda lulus dengan mudah.
Lihat: Contoh Soal Seleksi Kompetensi PPPK Guru dan Dosen
Demikianlah terali model soal seleksi kompetensi sosial kultural penerimaan PPPK 2019. Terimakasih!