Agar Bisa Nikah lagi , Wanita Ini Dianggap Sudah Mati oleh Suami dan Keluarganya, 6 Tahun Ditelantarkan
Loading...
Loading...
Kisah pilu dialami sang Anita, wanita 2 anak yg kini tinggal pada Tangerang, Banten. Di dinding Facebook-nya, Ryu Nita, Anita menceritakan jika suaminya menelantarkannya begitu saja dengan 2 anak pria yg masih kecil-kecil.
Belakangan Anita tahu kalau suaminya yg bernama Gigih Kuncoro, ternyata telah menikah lagi buat yg ketiga kalinya. Mirisnya, untuk memuluskan pernikahannya, Gigih Kuncoro menciptakan surat kematian palsu atas nama Anita alih-alih menceraikannya.
"6 tahun aku digantung tanpa status, tanpa nafkah utk anak-anak saya. Dan betapa terkejut aku ketika ketika ini syaa tau jikalau beliau sdh menikah lagi dengan memalsukan identitas palsu, beliau menciptakan SURAT KEMATIAN atas nama saya buat menikah lagi," tulis Anita di dinding Facebook-nya.
Anita berkisah, dirinya menikah dengan Gigih Kuncoro yang dari berdasarkan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, kurang lebih 10 tahun yg kemudian. Pada saat menikah dia tidak tahu jikalau suaminya itu ternyata sudah punya istri, yang pula ditelantarkan lantaran nir tahan dengan sikapnya yg dari Anita kejam.
"Awal aku menikah saya ditipu. Saya baru tau saat aku sdh menikah dan tinggal pada palembang di kampung org tuanya. Beberapa tetangga menceritakan kepada aku . Aku baru tau jikalau dia telah pernah menikah bahkan memiliki seorang putri yang belum pernah dilihatnya menurut lahir," tulisnya.
Dalam melancarkan perbuatannya, Gigih turut didukung oleh ibunya yang bernama Ira, juga ayahnya yg bernama Ratman yang bekerja sebagai perangkat desa. Ira & Ratman tidak lain merupakan mertua Anita.
"Mertua aku memisahkan istrinya yang saat itu sedang mengandung 4 bulan dari anak laki-lakinya. Saya sahih sahih tidak tau karna dia menikah dengan status lajang. Ternyata surat itu (surat lajang) mudah dihasilkan lantaran ayahnya seseorang perangkat desa di sana. Ibunya seorang PNS, ayahnya bekerja di tempat kerja desa," lanjut Anita.
Dikisahkan Anita, sebelum suaminya itu pergi meninggalkannya, dia kerap diperlakukan kasar hingga pernah diseret di jalan ketika hendak kabur.
"Saat itu aku sdh memiliki anak pertama kami yang sdh berumur lima bulan lalu dia murka dia memukul saya di jalanan..Dia menampar aku menonjok aku ..& saya yang sdh jatuh tersungkur diseretnya..Smpai ada beberapa tetangga yang melihat dan berteriak meminta tolong.. Lalu seorang bapak menolong saya," lanjut Anita lagi.
Anita sempat disarankan untuk melaporkan perbuatan Gigih ke polisi, namun dia urungkan karena permohonan pihak famili suaminya.
"Bapak mertua saya memohon kepada saya agar tdk melaporkan ke polisi saat itu aku yg baru berusia 20thn mendengar istilah kata mertua aku yang bilang 'apa engkau tega nanti bila anakmu nanya dimana bapaknya trus kamu jawab di penjara'. Saya pun akhirnya nir melaporkan perkara itu ke polisi..Dan saya hanya minta PuLANg ke tempat tinggal org tua aku ..Akhirnya dia meminta maaf dan ikut pulang ke jakarta," kata Anita.
Anita & Gigih kemudian tinggal di Jakarta. Di ibukota, bahtera tempat tinggal tangga mereka sempat membaik. Bahkan Anita hamil anak keduanya dan melahirkan menggunakan selamat. Sampai akhirnya suaminya dipanggil oleh keluarganya di Palembang, yg mengabarkan jikalau mertuanya sakit.
"Lalu saat anak ke 2 kami berumur 1 tahun keluarganya menelpon memberikan kabar bila ibunya tengah sakit. Saya sebagai menantu akhirnya menyuruh suami aku buat menengok ibunya di Palembang. Saat itu saya tidak mampu ikut dikarenakan saya mempunyai dua anak yg masih sangat kecil, 4 tahun & 1 tahun. Sebelum beliau pulang hari itu aku belanja sekedar buat sang-sang kluarganya..Akan tetapi ternyata itu merupakan awal dari smuanya," sambung Anita.
Tetapi, kepulangan suaminya itulah awal menurut semuanya.
"Sesampainya beliau di Palembang beliau menelpon saya & bilang kalau beliau telah smpai rumah orang tuanya. Aku bertanya berita ibunya dia blg sedang istirahat.. Dan itulah kali terkhir beliau menghubungi saya sesudah itu kami lost kontak, saya berusah tlp ke no tlp ibu,ayah & adiknya tdk satupun menurut mereka angkat tlp aku . Saya tlp ke tetangganya dia bilang terdapat dan tiap hari lewat..Berthun tahun saya coba mnghububgi tdk pernh ada hasil mereka smua mnghindari aku ... Sampai pernh anak saya masuk tempat tinggal sakit & posisi beliau sedang berkunjung ditangerang kerumah saudaranya dia diberi berita oleh temannya kalau anak saya dirawat akan tetapi beliau tdk peduli," lanjut Anita.
Enam tahun digantung tanpa kabar, tidak diceraikan tetapi pula tidak dinafkahi, Anita akhirnya mencoba menelusuri sendiri keberadaan & liputan suaminya. Hingga akhirnya dia memahami bila suaminya sudah menikah lagi, dengan menciptakan surat kematian palsu atas nama dirinya.
"Berkali kali saya minta penjelasan terhadap kluarganya aku meminta urus perceraian tapi tdk satupun dari mereka mnjawab mereka meblokir smua dr aku & kluarga aku ," imbuh Anita.
Sumber :indozone.id