SBY Pilih Pertahankan Pilkada Langsung oleh Rakyat

Images: YouTube
JAKARTA -Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai rakyat sudah terbiasa dengan pemilihan umum kepala daerah (pilkada langsung). SBY juga menilai sistem tersebut cocok dengan sistem presidensial yang dianut Indonesia.

"Partai Demokrat, saya pribadi melihat ada dua aspek penting yang mesti kita lihat secara jernih. Pertama begini, sistem pemilihan kepala daerah langsung ini sudah berjalan selama 10 tahun. Rakyat sudah terbiasa," kata SBY dalam sebuah wawancara di akun Suara Demokrat di YouTube  yang diunggah pada Minggu (14/9/2014) malam.

Tak hanya menilai bahwa warga telah terbiasa dengan sistem pemilihan secara langsung buat kepala daerahnya, SBY juga menilai terdapat benang merah antara pilkada eksklusif oleh masyarakat dan sistem presidensial yang tengah dia jalankan.

"Ini pula segaris dengan sistem presidensial, presiden dipilih secara eksklusif. Berbeda dengan sistem parlementer, pemimpin, apakah perdana menteri atau jabatan yg setara, dipilih sang parlemen lantaran rakyat menentukan parlemen," papar SBY.

Atas alasan itu, SBY ingin sistem yg telah berjalan sejak era reformasi tersebut dapat terus dijalankan. Ia pun mengingatkan perlunya menjaga sistem yang lahir dari alam demokrasi tadi.

"Kalau kita kembali pada pilihan kita, buah dari reformasi yang kita jalankan selama ini, tentunya pilihan ketua wilayah pribadi itu mesti kita jaga dan pertahankan sebagaimana jua pemilihan presiden secara eksklusif," ujar SBY.

Meski menilai sistem pilkada eksklusif sang masyarakat sudah cocok menggunakan pemerintahan selama ini, SBY memberi catatan dalam pelaksanaannya. Ia mengingatkan, masih maraknya politik uang dalam pilkada eksklusif.

"Kenyataannya, dalam 10 tahun ini pula banyak ekses yang terjadi dalam pemilihan bagi gubernur, bupati, ataupun wali kota. Dalam pilkada, misalnya, banyak sekali ditengarai penggunaan uang yang tidak jelas. Apakah politik uang ataumoney politic, ataukah penggunaan uang yang lain," tutur SBY.

Lebih jauh, SBY mengakui bahwa seluruh pilihan selalu mempunyai nilai plus dan minus, yakni pilkada pribadi sang rakyat atau sang DPRD. Namun, SBY lebih melihat bahwa pilkada langsung perlu dipertahankan. Ia pun menjanjikan, pada dua hari ini, Partai Demokrat akan menaruh pandangannya secara lengkap tentang RUU Pilkada.

"Kalau saya pribadi, yg telah memimpin selama 10 tahun ini, kalau dulu kita ingin melaksanakan pemilihan secara eksklusif, ya itulah yang mestinya kita jaga. Akan tetapi, nir boleh ya telah itu saja, terdapat kok kelemahannya. Itu yang kita perbaiki secara fundamental. Itu yg Demokrat sedang pikirkan sekarang ini. Mudah-mudahan satu-2 hari ini kami memiliki posisi yg sempurna," tutup SBY.

Sumber: kompas.Com

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2