Janeng yang Terlupakan
Janeng termasuk dalam jenis umbi umbian, pohonnya kecil dan berduri kecil, merambat seperti pohon sirih (bak ranup). Daunnya berwarna hijau bila masih muda. Biasanya tumbuh liar dihutan-hutan di bawah pohon yang randu atau teduh. Pohon janeng memiliki buah besar yang menghujam ke bawah tanah.
Tanaman janeng adalah flora hutan berjenis umbi-umbian. Dalam bahasa latin termasuk dalam anggota marga Amorphopallus campanulatus. Sekarang pada provinsi Aceh, varitas tanaman janeng semakin langka di hutan-hutan.
Dulu, dalam zaman penjajahan Belanda & Jepang, boh janeng atau butir janeng oleh para indatu kita dijadikan sebagai bahan pangan cara lain pengganti beras & bahan baku kuliner tradisional lainnya, terutama pada daerah perdesaan.
Pohon janeng tumbuh pada semak-semak belukar, berkembang baik pada tempat-tempat yang lembab dan terlindungi dari sinar matahari. Tinggi pohon janeng lebih menurut 1 meter menggunakan karakteristik - karakteristik; batangnya lunak, berduri mini , dan berwarna hijau. Akarnya berserabut putih kotor. Buahnya berwarna putih dan berat buahnya bisa mencapai 7-10 kg.
Buah janeng memiliki nilai gizi yg tinggi, menggunakan kandungan utama merupakan karbohidrat sekitar 70-85%. Kandungan lain, seperti serat, vitamin, kalsium, zat besi, & protein. Buah ini cocok dikonsumsi sang penderita penyakit diabetes karena kandungan glisemik yang rendah dapat menekan peningkatan kadar gula darah.
Sebelum dimakan, butir janeng yang telah digali dari tanah, terlebih dahulu dibuang kulitnya dan dicuci dengan air. Selanjutnya diiris-iris atau dicincang kecil-kecil, dicuci lagi hingga higienis kemudian ditumbuk hingga lunak (tumbuk-tumbuh dalam karung).
Setelah proses tumbuk selesai, dijemur diterik mentari . Oleh sebagian masyarakat perdesaan langsung "geuseuop lam sangku" (mengukus sampai empuk kemudian dicampur dengan parutan kelapa) woo....Enaknya..
Dalam syarat segar, janeng dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku kue tradisional juga aneka kudapan lainya. Janeng jua sanggup bahan campuran kolak, bubur, atau dibentuk sayur berkuah kalem (digulai atau gule leumak).
Sebagai anak perdesaan, aku baru sekali merasakan kuliner yang terbuat berdasarkan buah janeng, kurang lebih tahun 1985 dengan rasanya yg hambar.
Buah janeng, saya istilahkan tanaman buah yang berjasa dalam perjuangan, sekarang janeng yg terlupakan.