Presiden: Dana Desa Jangan Keluar dari Desa
GampongRT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan, agar penggunaan Dana Desa yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jangan sampai keluar dari pemanfaatan pembangunan di desa untuk meningkatkan peredaran uang dan meningkatkan perekonomian warga.
"Semakin banyak orang yang bekerja dalam menggunakan Dana Desa, maka semakin baik. Tahun ini masih belum. Semakin banyak yang kerja, semakin banyak uang itu tersebar dan terdistirubusi," ujar Presiden dalam silaturahmi kepala desa dan perangkat desa se-Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu.
Presiden juga mengharapkan agar dana tersebut dapat diarahkan kepada sektor padat karya yang mencakup orang banyak. (Baca: Kades Setuju Bangun Desa Lewat Padat Karya )
Oleh karena itu, Presiden pula mengimbau buat memanfaatkan dan memaksimalkan potensi pada desa dan meminimalisir membeli barang berdasarkan kota, agar dana tadi tetap berputar di dalam desa yang sudah dialokasikan mendapat Dana Desa.
Presiden juga menjanjikan kenaikan dana desa dari APBN yang tahun ini senilai Rp20,8 triliun sebagai Rp47 triliun pada 2016.
"Tahun ini Rp 20,8 triliun, tahun depan Rp47 triliun. Peningkatannya lebih berdasarkan 100 %, tapi jikalau pengelolaan benar nir disiapkan, perencanaan nir disiapkan, maka uang ini mampu sebagai kasus," ujar Presiden.
Presiden Jokowi menganjurkan, supaya penggunaan dana tadi sebaiknya dilakukan pada musim paceklik sebagai akibatnya semua orang dapat menikmati pemanfaatan Dana Desa.
Kalau telah beredar, menurut Presiden, maka dibutuhkan buat mengarahkan kepada yang mendapat uang, seperti membeli beras dari petani setempat untuk dijual ke kota, sebagai akibatnya ekonomi masyarakat desa akan beranjak.
Presiden Jokowi juga mengharapkan bahwa penggunaan Dana Desa wajib tepat guna dalam pemakaiannya di tahun kedua, dan jangan hingga luput dari sasaran.
Dalam penggunaannya, Dana Desa diharapkan perencanaan, supervisi dan evaluasi yang baik dengan melakukan diskusi beserta masyarakat, demikian Presiden Jokowi.
Sumber: antaranews.Com