Lewat BUMDes, Dana Desa Diharapkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo mengatakan, target utama program dana desa bukan sekadar memenuhi pembangunan di desa, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dok Kemendesa. |
“Agar jadi pengungkit, desa perlu badan usaha yang bisa menghasilkan uang. Untuk itulah kita bentuk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa),” ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Menteri Eko berkata, Indonesia saat ini sudah masuk 20 akbar ekonomi global tepatnya pada urutan ke 16.
Meski demikian lanjut Eko, masih poly masyarakat Indonesia yang dilanda kemiskinan. Bahkan masih banyak desa-desa yang masuk kategori sangat tertinggal.
Untuk itu, melalui dana desa, pemerintah bertekad buat membangun Indonesia menurut desa-desa.
(Baca:Jadikan BUMDes Sebagai Alat Perjuangan di Desa)
?Desa-desa yg maju punya ciri spesial yg sama yakni penekanan pada satu produk tertentu, dan memenuhi skala produksi. Lantaran skala produksi yg relatif itu, biaya distribusi jadi murah,? Terangnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto berkata, ada poly potensi yang bisa dikembangkan sang desa.
Untuk itu, pihaknya akan membantu pemerintah menggunakan menaruh pendampingan secara terus menerus kepada BUMDes. Ia berjanji akan menghubungkan BUMDes menggunakan nasabah-nasabah BNI yang memiliki bisnis akbar.
?Nanti akan kita sambungkan dengan nasabah kami (BNI) yang akbar misalnya distributor baja, distributor minyak goreng dan sebagainya. Nanti BUMDes mampu jadi agen,? Pungkasnya.
Pemerintah akan terus meningkatkan anggaran dana desa. Dana desa dianggarkan Rp 47 triliun pada 2016, dan akan ditingkatkan menjadi Rp 60 triliun dalam 2017. (Kompas.Com)