Mempercepat Pembangunan Desa, Kemendesa Jajaki Kerjasama G to G
GampongRT - Dicanangkannya Desa sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo mengisyaratkan banyaknya aspek potensial desa yang harus dikembangkan.
Mewujudkan pembangunan desa pun butuh partisipasi berbagai pihak, karena program yg digarap secara parsial dan sendiri-sendiri tidak akan aporisma dalam mewujudkan desa berdikari, tentran, dan makmur.
Berpijak dari pemahaman ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, & Transmigrasi (Kemendesa PDTT) berisiniatif menciptakan kerjasama luar negeri menggunakan banyak sekali negara, baik berupa Government to Government(G to G), kerjasama multilateral, juga kerjasama menggunakan Organisasi Asing Non-Pemerintah (OINP).
Salah satu negara yang diproyeksikan bisa berafiliasi membentuk desa adalah Jepang. Karena itu, Menteri Desa PDTT Marwan Jafar bertolak ke Jepang pada hari Selasa (10/11) untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak yg potensial membantu akselerasi pengembangan desa, wilayah tertinggal, & transmigrasi di Indonesia.
?Kerjasama menggunakan Jepang kita harap bisa meningkatkan kecepatan akselerasi pembangunan desa pada Indonesia. Banyak hal yg bisa kita kerjasamakan menggunakan Jepang dalam konteks percepatan pembangunan desa,? Ujar Marwan Jafar yang didampingi sejumlah pejabat eselon I pada lingkungan Kementerian Desa PDTT.
Salah satu agenda pada kunjungan Menteri Desa PDTT ke Jepang adalah bertemu dengan Gubernur Perfektur Ehime, Tokihiro Nakamura. Pertemuan ini akan membahas kemungkinan kerjasama dalam pengembangan contoh 'One Village One Product', pertukaran berita dan pengetahuan, dan berbagai bantuan tidak mengikat lainnya.
Selain aktivitas tadi, juga dijadwalkan akan bertemu menggunakan Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA adalah keliru satu Badan Pemerintahan yang mengkoordinir banyak sekali Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) menurut dan buat pemerintah Jepang.
Diharapkan rendezvous ini akan semakin mempererat interaksi kerjasama Indonesia & JICA yang telah berlangsung sejak tahun 1954. Pertemuan tersebut jua diharapkan akan menaikkan donasi pemerintah Jepang yg berupa hibah & pembangunan infrastruktur pada desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Dalam lawatannya ke Jepang selama lima hari ini, Marwan dijadwalkan bertemu perwakilan Kementerian Dalam Negeri & Komunikasi & Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang.
Pertemuan ini dibutuhkan bisa membuka peluang kerjasama dalam bidang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) & aneka macam kerjasama di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Menteri Marwan dijadwalkan akan balik ke tanah air dalam hari Sabtu (14/11) mendatang. (Kemendesa/admin)