Indonesia-Korea Bentuk Forum Bersama Membangun Desa
GampongRT - Kunjungan balasan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar ke Korea Selatan pada Selasa (24/11) membuahkan hasil. Kedua negara menyepakati untuk membuat forum bersama guna mengembangkan konsep Saemaul Undong di Indonesia.
Menteri Desa, Marwan Jafar menyebutkan konsep Saemaul Undong memiliki kesamaan semangat pada proses desa menciptakan. Kesamaan yang dimaksudkan yakni adanya pengakuan terhadap nilai-nilai lokal dan partisipasi & gotong royong menggunakan mengkombinasikan kepimpinan yang menaruh contoh role contoh.
?Jadi pada konsep ini ada partisipasi warga dalam memilih proses pembangunan desa, sebagai akibatnya desa sahih-sahih sebagai subjek pembangunan sebagaimana paradigma desa menciptakan yg kita anut waktu ini,? Ujar Menteri Marwan, pada Korea, Kamis (26/11).
Selain menyepakati penerapan konsep Saemaul Undong, kedua negara jua menyepakati buat menyebarkan Information Network Village (Invil) di beberapa desa yg akan sebagai pilot project. Tujuh wilayah di Indonesia yang sebagai target penerapannya, selain Bantul & Gunung Kidul yg sudah lebih dulu, juga Madura, Situbondo, Bondowoso, Garut, dan Sukabumi.
?Nantinya pengembangan ini akan didukung oleh kedua kementerian, bahkan Kementerian Interior Republik Korea Selatan mempunyai komitmen buat mengajak banyak sekali perusahaan Korea pada rangka mewujudkan Konsep Desa Berbasis IT pada Indonesia,? Papar Marwan.
Sebagai Menteri Desa yang pertama di Indonesia, Marwan konfiden kerjasama antara Indonesia & Korea akan dilanjutkan kepada kerangka yang lebih teknis & terukur buat mewujudkan percepatan pembangunan perdesaan di Indonesia.
?Ada beberapa hal teknis yg sudah kita sepakati dan akan kita jalankan kedepannya menggunakan Korea, Kementerian desa yg baru pertama kali terdapat pada Indonesia masih butuh poly belajar & bantuan menurut beberapa negara maju misalnya Korea,? Imbuhnya.
Kunjungan Menteri Desa ke Korea tidak hanya melakukan kerjasama antara pemerintah menggunakan pemerintah, kesempatan berkunjung di Korea Selatan jua dimanfaatkan buat melakukan rendezvous menggunakan Asosiasi Korea Indonesia yang memiliki 50 anggota yang terdiri dari para wirausahawan.
?Dalam rendezvous dengan para wirausahawan tersebut pula telah disepakati, dalam tahun 2016 asosiasi ini menaruh donasi ke Indonesia berupa bantuan peralatan pemadam kebakaran. Direncanakan dalam tahun yg sama merekan pula akan mendirikan pabrik pada Indonesia,? Imbuhnya.
Kerja sama lainnya menggunakan Korsel, Menteri Marwan berkata, jua menjalin kerja sama menggunakan Menteri Pertanian, Lee Dong-phil yg menawarkan investasi di daerah perbatasan negara pada Kalimantan dan Papua, NTB dan NTT. ?Kerja sama dilakukan pada hal peningkatan kapasitas pertanian dan produksi yang berbasis desa,? Ujarnya. (kemendesa)