Bangun Desa dan Lestarikan Budaya
GampongRT - Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan adat istiadat. Negara dengan populasi 250 juta jiwa ini memeliki 350 etnis suku dengan 483 ragam bahasa dan budaya. Bila dikelola dengan baik, keragaman etnis, suku, dan budaya dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat desa.
Salah satu norma & budaya desa yang sangat unik adalah Desa Sade. Kemajuan peradaban & modernisasi tidak menciptakan keaslian budaya mereka pudar. Sade adalah sebuah perkampungan orisinil menurut suku sasak yg terletak pada Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Keaslian tradisi Desa Sade sudah terlihat berdasarkan tempat tinggal sederhana beratap rumbia khas sasak, kuda kuda atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan pribadi beralaskan tanah. Ditambah dengan karakteristik spesial masyarakat Desa Sade yang membersihkan lantai tempat tinggal menggunakan memakai kotoran kerbau. Konon tujuannya supaya terlihat mengkilap, licin, dan terlindung dari serangga.
Sebagian besar suku sasak beragama Islam, & sebagian mini antara lain masih menganut Islam Wektu Telu. Ada juga sedikit rakyat Suku Sasak yg menganut agama pra-Islam yg disebut menggunakan sasak Boda. Namun terlepas dari berbagai macam disparitas keyakinan, yang jelas suku sasak saling menghargai & menghormati satu sama lain.
Untuk menuju ke Desa Sade, anda wajib menempuh perjalanan dari Mataram dalam saat 2 jam. Namun bila menurut Bandara Internasional Lombok, saat yg diperlukan hanya lebih kurang 20-30 menit.
Desa Sade kini sudah dikenal sebagai desa wisata. Masyarakat Desa Sade permanen berpegang teguh dan merawat baik kehidupan norma norma suku asli Lombok. Desa Sade merupakan sebagian bahwa kekayaan budaya patut diperhatikan dan dikembangkan buat menaikkan kesejahteraan masyarakat.
?Membangun desa nir perlu membarui keunikan dan kekhasan desa tadi. Tetapi harus dipertahankan dan dikembangkan yg selanjutnya dikemas & publikasikan menggunakan baik. Hal itu akan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,? Ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, & Transmigrasi Marwan Jafar.
Keindahan alam serta kebiasaan kebiasaan adat yang telah tertanam turun temurun harus pada lestarikan karena berpotensial mendorong ekonomi dan pertumbuhan negara Indonesia. ?Jadikan estetika alam dan keunikan desa menjadi potensial desa wisata. Untuk itu pula program dana desa dipergunakan buat pengembangan & peningkatan perekonomian masyarakat desa,? Tegas Marwan saat blusukan ke Lombok. (Kemendesa/foto: Ist)