Menteri Desa: Ada 600 Kasus Laporan Penyelewengan Dana Desa
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyebutkan, sampai saat ini sudah ada 600 laporan yang masuk terkait penyelewengan dana desa.
Menurut Eko, dari 600 laporan yg masuk, 300 pada antaranya sudah tindaklanjuti, sedangkan sebagian tidak lengkap & dievaluasi hanya pelanggaran administratif saja.
"Kebanyakan para pengurus dana desa nir memahami administrasinya. Dari 300 laporan itu, kita sudah laporkan ke polisi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) & sebagian telah ditindaklanjuti dengan operasi tangkap tangan dan operasi sapu higienis pungli & sebagainya," kata Eko pada Kabupaten Alor, NTT, Senin (20/tiga/2017).
Eko mengungkapkan, setiap terdapat penyelewengan dana desa, ia meminta segera dilaporkan ke pihaknya karena telah terdapat satuan tugas dana desa, dan tentu dilaporkan melalui telepon secara perdeo ke angka 15040.
Dari laporan itu, lanjut Eko, pihaknya akan melakukan analisa & pribadi menindaklanjutinya dengan menaruh data itu pada penegak aturan.
Jika yg melakukan pelanggaran di level penyelenggara negara, maka pihaknya akan melanjutkan ke KPK. Sedangkan jika pelanggarannya bukan penyelenggara negara, maka akan dilaporkan kepada polisi & jaksa.
Eko mengaku, pengelolaan dana desa sebetulnya jauh lebih rupawan berdasarkan dana-dana pada kementerian lainnya.
Sebab, dana desa yg disalurkan dari APBN mempunyai poly komponen yg mengawasi, yakni langsung dari masyarakat, lembaga swadaya warga (LSM), penegak hukum, bahkan media massa.
Dana desa itu, lanjut Eko, jauh lebih efisien lantaran pembangunannya menggunakan dana desa & dikerjakan oleh masyarakat secara swadaya.
Lantaran warga merasa dana desa itu membantu lingkungan dan desanya sebagai akibatnya mereka juga ikut menyumbang dalam bentuk energi dan material.
"Lantaran itu kita tetap pertahankan supaya dana desa dikelola oleh warga & peran media tentu sangat penting sekali agar setiap terdapat penyelewengan segera dilaporkan ke kita," ucapnya.[]
Kompas.Com