Viral: Jenazah Imam Masjid Dibawa Kabur dari RS, Warga: Dia Jantung, Kenapa Ditangani Covid-19

Loading...

Loading...

Sekelompok masyarakat merogoh paksa jenazah imam masjid di RS Labuang Baji, pagi tersebut. Warga nekat membawa kabur jenazahnya lantaran tidak terima ditangani dengan protokol Covid-19.

Video ini viral siang tersebut. Pihak RS Labuang Baji sendiri mengklaim, korban berstatus PDP.

Dari fakta yang diterima Portalmakassar.Com, pasien merupakan imam masjid Panambungan, Kecamatan Mariso, Makassar. Ia bernama Muhammad Yusuf (49).

Dirujuk masuk RS Labuang Baji pada Kamis 4 Juni lalu. Menurut famili korban, beliau masuk menggunakan keluhan jantung.

Korban dilaporkan meninggal dunia Jumat pagi lima Juni 2020. Pihak RS mengonfirmasi kepada keluarga bahwa pasien meninggal diduga karena Covid-19.

Pihak RS Labuang Baji menolak menyerahkan jenazah kepada keluarga. Alasannya, pasien meninggal dengan status PDP & harus ditangani menggunakan protokol Covid.

Keluarga pasien tidak terima. Sekitar pukul 10.00 puluhan warga dari Mariso mendatangi RS Labuang Baji.

Mereka memaksa jenazah pasien diserahkan. Sempat terjadi perundingan tapi pihak medis tetap menolak menyerahkan jenazah.

Akhirnya rakyat yg mulai murka memaksa masuk ke ruang perawatan dan membawa kabur jenazah.

?Dia sakit jantung. Kenapa mau dikubur seperti orang Corona. Kami nir terima. Pokoknya jenazahnya wajib kami bawa pulang,? Teriak rakyat.

Sekitar pukul 10.30 Wita, jenazah berhasil diambil oleh rakyat dan datang pada tempat tinggal sedih pada Jalan Rajawali Lr 13 B, dekat Masjid Baiturrahman.

Direktur Utama RSUD Labuang Baji Andi Mappatoba membenarkan peristiwa itu. Ia menjelaskan ada sekelompok orang yg mengambil paksa seseorang pasien PDP bernama Muhammad Yunus (49) yg baru saja mangkat global pagi tersebut.

?Ya sahih, tersebut pagi ada sekelompok orang yg memaksa mengambil korban menggunakan status PDP,? Ujarnya saat dikonfirmasi Portal Makassar melalui sambungan telepon, Jumat (5/6).

Andi mengungkapkan sebelumnya pasien tiba ke RSUD Labuang Baji pada hari Kamis, 4 Juni dalam pukul 16.00 Wita menggunakan keluhan sesak napas & sakit pada bagian dada. Tetapi sebelum dilakukan swab test korban meninggal dunia.

Andi menampakan korban tewas dunia pada keesokan harinya dalam pukul 09.15 pagi.

Usai korban dinyatakan mati global, selang beberapa menit kemudian sekelompok orang tidak dikenal yg diduga keluarga korban memaksa masuk ke pada ruang perawatan & mengambil paksa korban.

?Kejadiannya cepat sekali, kami pihak rumah sakit jua nir sanggup berbuat poly saat itu,? Lanjutnya.

Selain membawa korban, mereka pula membawa alat-alat tempat tinggal sakit. Yaitu alas tidur yang dipakai korban ketika perawatan.

Pihak rumah sakit sudah melaporkan kejadian tersebut pada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Agar tidak terjadi peristiwa serupa, Andi berharap terdapat penambahan tim keamanan di rumah sakit rujukan Covid-19.

?Kami berharapnya terdapat tambahan keamanan supaya tidak terdapat kejadian serupa,? Harapnya.

Sumber :portalmakassar.com

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2