Setiap Pagi ke Sawah dan Tak Kemana-mana, Mengapa Simbah Petani di Tangkil Bisa Positif Corona?

Loading...

Loading...

Kasus kakek berusia 72 tahun dari Desa Tangkil, Kecamatan Sragen yang dinyatakan positif covid-19 atau corona virus, hingga kini masih menyisakan rahasia.

Tak hanya masyarakat dan tetangga, keluarga menurut kakek utun berinisial M itu juga kaget dan tidak percaya jika yang bersangkutan mampu divonis positif covid-19.

Pasalnya selain aktivitasnya lebih poly pada rumah & pada sawah, kakek itu juga diketahui tak pernah punya riwayat perjalanan jauh apalagi ke luar kota.

?Sampai sekarang, tetangga-tetangga lingkungan sekitar jua kaget semua. Kok bisa tertular itu menurut mana. Wong nggak pernah pulang ke mana-mana. Bapake itu hanya petani biasa, petani utun,? Papar Kades Tangkil, Suyono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (24/dua/2020).

Dari penuturan anak-anak Mbah M, selama ini yg bersangkutan jua tidak pernah punya riwayat pulang ke luar kota. Pun dengan kelima anaknya, pula tidak ada yg tiba menurut luar kota.

?Tadi aku ketemu sama anak-anaknya, aku suruh ngeling-eling apakah pernah ke mana atau ketemu menggunakan siapa, mereka bilang nggak terdapat. Mereka pula kaget & ini yg hingga kini jadi pertanyaan,? Tuturnya.

Dari pihak anak-anaknya, mereka curiga diduga kuat Mbah M justru tertular menurut rumah sakit.

Namun Kades menyergah bahwa itu hanya asumsi menurut anak-anak Mbah M lantaran mereka meyakini selama ini bapaknya tidak pernah perjalanan jauh & nir ada kedatangan saudara atau orang dari luar kota dalam beberapa saat terakhir.

?Saya sampai minta, coba kalau mau tidur itu sembari dieling-eling dulu pernaj kemana saja dan ketemu siapa saja. Mereka memastikan nggak pernah ada riwayat ketemu orang berdasarkan luar kota & nggak pergi ke mana-mana,? Tuturnya.

Dari informasi warga sekitar, selama ini Mbah M jua diketahui tak banyak keluar rumah.

Kakek itu hanya menjalani rutinitasnya ke sawah tiap pagi, kemudian ke masjid dan sesekali ke warung

?Di masjid saya tanya ada yang pernah pergi menurut Gowa ngak, rakyat bilang nggak ada,? Tuturnya.

Sedangkan riwayat oleh kakek sebelum positif, mendadak mengeluh sesak & vertigo. Sempat diperiksakan ke RS Rizky Amalia, lalu dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Setelah pada RSUD, kakek itu dirawat di ruang isolasi sebelum lalu dinyatakan positif terpapar covid-19 menurut output swab Selasa (21/4/2020).

Setelah positif, lalu ada enam orang itu menjalani rapid test pada Rabu (22/4/2020) pagi di rumah mereka. Enam rakyat itu lima di antaranya merupakan anggota famili dari kakek berinisial M itu.

Sedangkan satu orang lainnya merupakan petugas medis pada Puskesmas yg sempat menilik sebelum yang bersangkutan dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

?Iya sahih. Hari ini tersebut terdapat enam orang yg menjalani rapid test. Lima orang anggota famili dan satu petugas Puskesmas,? Papar Camat Sragen, Dwi Sigit Kartanto waktu dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (22/4/2020).

Sebagai tindaklanjut atas perkara itu, Camat mengimbau pada semua yg sudah dirapid test buat taat menjalani isolasi berdikari selama 14 hari.

Pihaknya jua berharap kepada seluruh masyarakat buat melaksanakan imbauan dan instruksi pemerintah terkait protokol pencegahan covid-19.

?Yaitu melaksanakan social distancig, physical distancing, jaga kesehatan, gunakan masker & membisu pada tempat tinggal . Yang tak kalah penting, jangan panik, jangan takut tapi permanen waspada,? Tandasnya Wardoyo

Sumber: teras.Id

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2