Penumpang Keluhkan Biaya Rapid Test Covid-19 di Hang Nadim Batam Rp 400 Ribu
Loading...
Loading...
Calon penumpang di Bandara Hang Nadim Batam mengeluhkan menggunakan biaya Rapid Test Covid-19 sebanyak Rp 400 ribu.
Rapid Test Covid-19 menjadi galat satu syarat bagi penumpang sebelum meninggalkan Batam.
Sejumlah penumpang bandara Hang Nadim Batam, mengaku dipungut biaya rapot Test Covid-19. Nilainya per orang Rp 400 ribu.
"Besar benar bang. Saya kira ini agak keterlaluan ya. Karena selain ongkos tiket pesawat mahal, porto Rapid Test saja sampai Rp 400 ribu. Dalam keadaan Covid-19 semua dijadikan usaha. Tapi ya sudah, kami iklhaskan semoga famili yang mendapat seluruh uang penumpang porto Rapid Test sehat meski kami berlinang air mata," ujar seorang penumpang kepada Tribun yg sudah sampai pada Jakarta, Selasa (12/lima).
Ia berkata wajib pulang ke Jakarta lantaran usursan mendesak karena harus mengurus famili yg sakit akibat kecelakaan.
"Tapi malah begini jadinya. Ini pemerintah tampaknya tidak tegas soal lockdown. Kalau tadinya dilarang sekalian kami lapang dada akan keadaan. Diberikan kelonggaran tapi kami diperangkap & secara halus memoroti uang kami," ungkapnya.
Direktur BUBU Bandara Hang Nadim Batam Suwarso membenarkan tarif Rapid Test Rp 400 ribu per orang kepada penumpang yang akan meninggalkan Batam.
Dia mengatakan, fasilitas itu buat mengklaim kesehatan calon penumpang.
"Di Hang Nadim juga terdapat fasilitas pemeriksaan rapit tes oleh pihak ketiga...Biaya Rp400 ribu. Nantinya RSBP jua akan bergabung buat menyediakan fasilitas tadi,'' ujar Suwarso
Suwarso berkata, sebenarnya nir diharuskan semua penumpang harus ikut Rapid Test pada Hang Nadim.
Tapi, bagi yang telah memperoleh dari luar & menurut dokter resmi atau Rumah Sakit Resmi tidak perlu lagi.
Rapid Test, hanya diperuntukan bagi mereka yang terbang tanpa tes kesehatan terlebih dahulu.
"Sebenarnya aturannya calon penumpang wajib melengkapi surat liputan bebas covid-19. Calon penumpang bisa saja memeriksakan di luar bandara," tambahnya.
Reaksi Anggota DPRD Batam
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Batam Arlon Veristo, mempertanyakan porto Rapid Test Covid-19 Rp 400 ribu di Bandara Hang Nadim Batam.
Politisi NasDem berkata, pemerintah sudah komitmen segala pembiayaan soal Covid-19 termasuk Rapid Test tidak dipungut porto.
"Tapi kok masih ada begitu. Itu kami pertanyakan juga itu. Kok bisa dilakukan pemungutan per penumpang. Siapa yang suruh, apa dasar hukumnya? Ingat loh, bandara itu fasilitas umum milik negara. Segala bentuk pemungutan wajib berdasar aturan. Jangan hingga kemudian menjadi dilema hukum," ujar Arlon ketika diminta tanggapan Selasa (12/5) siang.
Rapid Tes Covid-19 merupakan keliru satu syarat bagi penumpang yg akan terbang.
Meski sebenarnya aplikasi Rapid Test nir harus di Bandara Hang Nadim Batam.
Ia mengungkapkan, tidak mempermasalahkan bandara buka pulang.
Bisa saja lantaran faktor tertentu dibuka.
Dan tentu, Arlon percaya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI, sudah menyelidiki untung-rugi bila dibuka penerbangan khusus sebelum habis 1 Juni 2020. Waktu penutupan penerbangan yang dipengaruhi sebelumnya sang Hang Nadim.
"Kan kasihan warga . Oke lah, pungkasnya untuk kebaikan beserta buat tes. Tapi bagi aku tak logis hingga Rp 400 ribu per penumpang. Jika katanya agar penumpang berfikir dua kali terbang tak wajar jua. Kan sudah difikirkan oleh pemerintah untung-rugi jika buka sebelum pandemi ini berhenti. Kami mohon, jangan lah saling memberatkan. Kalau saja Rp 400 ribu kali 200 orang telah berapa? Bisnis banget tuh," tandas Arlon.
Kendati, tak tertutup kemungkinan Arlon mengusulkan hearing membahas dan mempertanyakan uang tadi dipungut.
Rute penerbangan
Sejak pulang beroperasi, maskapai Lion Air Group Batam tidak terlalu berani membuka banyak rute penerbangan.
Menurut Distrik Manager Lion Air Group Batam, M. Zaini Bire, pihaknya baru membuka rute penerbangan menurut Batam menuju Jakarta.
?Masih Batam-Jakarta-Batam. Rute lain belum terdapat,? Ungkapnya kepada Tribun Batam, Selasa (12/5/2020).
Sejauh ini tak ada tarif spesifik berdasarkan manajemen Lion Air Group buat setiap penumpang walau aktivitas penerbangan belum sepenuhnya normal.
?Tetap normal (tarif),? Tambahnya.
Sedangkan untuk pemesanan, Bire berkata, calon penumpang hanya bisa membeli tiket di tempat kerja resmi Lion Air Group Batam. ?Di GGI Hotel atau eksklusif ke bandara,? Tutupnya.
Sebelumnya, Bire menyebut, maskapai Lion Air Group akan melayani penerbangan ke semua rute domestik. Walau penerbangan belum dibuka untuk komersial, tetapi Bire memastikan, apabila protokol kesehatan terhadap calon penumpang akan diperketat.
Bandara Hang Nadim Batam Sepi
Aktivitas penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam belum sepenuhnya balik normal.
Terbukti, beberapa kali pantauan Tribun Batam, kondisi bandara tampak lengang.
Hanya terlihat beberapa petugas mondar-mandir melakukan penjagaan.
Sesekali, tampak calon penumpang mendatangi loket resmi beberapa perusahaan penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam.
Bahka, dari informasi galat seseorang petugas pada sana, galat satu maskapai bahkan harus membatalkan penerbangannya.
?Lantaran tak terdapat penumpang. Kemarin pernah itu satu maskapai hanya bawa 20 orang & bahkan 4,? Istilah petugas itu kepada TRIBUNBATAM.Id.
Direktur BUBU Hang Nadim Batam, Suwarso menyampaikan, dibukanya aktivitas penerbangan di bandara bukan bertujuan buat memperbolehkan warga hilir-pulang kampung ke kampung laman atau daerah lain.
?Khusus buat repatriasi pekerja migran Indonesia & petugas negara,? Tegasnya kepada Tribun Batam, Minggu (10/5/2020).
Tak ada penerbangan komersial dan persyaratan terbang untuk para penumpang kategori spesifik ini pun kata Suwarso betul-benar diperketat.
?Ada surat keterangan bebas Covid-19,? Tambahnya.
Sumber :tribunnews.com