Ironi di Tengah Pandemi, 3 Perawat Solo Terusir dari Tempat Kosnya

Loading...

Loading...

Pemberian stigma pada energi kesehatan (nakes) masih saja terjadi di tengah pandemi Corona atau COVID-19. Kini korbannya adalah 3 perawat yg bertugas di RSUD Bung Karno (RSBK) Solo.

Tiga perawat itu terusir dari indekosnya pada kawasan Grogol, Sukoharjo. Mereka kemudian dijemput oleh rekan kerjanya dan menempati loka tinggal sementara di lantai 5 RSBK.

Kabar tersebut awalnya diunggah akun Instagram RSUD Bung Karno, yaitu rsudbungkarno. Dalam video tadi, dijelaskan bahwa tim menggunakan ambulans nir sedang sedang menjemput pasien COVID-19, namun tenaga kesehatan yang terusir berdasarkan loka tinggalnya.

Tergambar beberapa tenaga kesehatan sudah siap menggunakan barang-barangnya dan dimasukkan ke pada ambulans. Ambulans tadi lalu mengarah ke RSUD Bung Karno, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo.

Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto berkata insiden tersebut terjadi hari Jumat pekan kemudian. Ada tiga nakes yg ditolak dari indekos yg mereka tinggali.

"Iya betul, enggak tahu itu disuruh pergi begitu saja. Sebabnya apa juga enggak tahu," kata Wahyu pada wartawan, Senin (27/4).

Dia pun mengirimkan ambulans buat menjemput pegawainya tersebut. Untuk sementara, mereka tinggal di lantai 5 RSUD Bung Karno.

"Ada tiga orang perawat, wanita, satu kos. Kebetulan pada RSUD masih ada loka yg bisa buat menampung mereka," ujarnya.

Dia menilai penolakan tadi nir masuk akal. Sebab pihak RS sudah menerapkan baku prosedur untuk mencegah penularan COVID-19.

"Sebetulnya ketakutan mereka tidak lumrah. RSUD Bung Karno telah menerapkan paling aman menggunakan baik. APD (alat pelindung diri) lengkap, keluar ruang isolasi harus mandi bersih," istilah dia.

Sementara itu, Camat Grogol, Bagas Windaryanto, mengaku belum mendapatkan keterangan terkait hal tersebut. Dia juga belum mengetahui lokasi kejadiannya.

"Saya belum tahu. Ini masih kita telusuri," katanya, Senin (27/4/2020) sore.

Menanggapi polemik itu, Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, menyiapkan tempat tinggal sitaan kasus korupsi Djoko Susilo, Ndalem Priyosuhartan, buat loka tinggal nakes terdampak, termasuk pegawai RSBK.

"Ndalem Priyosuhartan akan kita fokuskan untuk menampung sahabat-sahabat nakes yg terdampak, seperti misal diusir mak kos," kata Ahyani pada Balai Kota, Senin (27/4/2020).

Sebelumnya, Ndalem Priyosuhartan disiapkan pemkot buat warga Solo yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Namun selama ini, Ndalem Priyosuhartan masih belum dipakai karena dua tempat tinggal karantina lainnya masih mencukupi.

"Sudah terdapat beberapa permintaan dari nakes buat difasilitasi. Tapi sekarang masih kita bicarakan," kata Ahyani.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo turut menyayangkan insiden tersebut. Dia menilai adanya penolakan itu merupakan hal yg nir manusiawi.

"Nggak manusiawilah jikalau hingga perawat tenaga kesehatan ditolak," kata Rudy di Balai Kota, Senin (27/4/2020).

Menurutnya, tenaga kesehatan sudah melakukan mekanisme dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, bila memang tidak ada hubungan, rakyat nir akan tertular COVID-19.

"Itu kan sebenarnya nggak nular bila seperti itu. Kan di kos dibatasi pagar, nggak ada hubungan menggunakan masyarakat juga," ujarnya.

Sumber :news.detik.com

Iklan Atas Artikel

Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel1

Iklan Bawah Artikel2