Mengapa Anak-anak Sangat Menyukai Gadget? Ternyata Ini Alasannya!
Mengapa Anak Menyukai Gadget? - Kita nir bisa lari dari kenyataan bahwa ketika ini teknologi sudah mengatur segala sendi kehidupan kita.
Tetapi, kita juga tidak mampu menutup mata terhadap dampak tidak baik berdasarkan paparan teknologi, terutama terhadap anak anak.
Steve Jobs sendiri pernah mengungkapkan bahwa beliau secara eksklusif memahami betapa berbahayanya teknologi saat ini dan beliau tidak ingin anak-anaknya mempunyai pengalaman serupa.
Jadi, hingga anak-anak Steve Jobs dewasa, beliau belum memberi mereka iPad.
Iya, kekhawatiran terbesar para orang tua terhadap anak anak mereka di era digital ini adalah kecenderungan kecintaaan anak-anak terhadap gadget.
Ketika Anda pergi dari kantor & datang dirumah, mereka berteriak-teriak buat menerima ponsel atau iPad Anda, sehingga beliau bisa bermain game atau menonton video YouTube disana.
Mungkin, ada sebagian berdasarkan para orang tua yg penasaran, mengapa anak anak begitu menyukai gadget ini?
Baca: Benarkah Kecanduan Drama Korea Bikin Anda Jadi Malas?
Teknologi selalu datang menggunakan segala kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya. Tetapi juga tidak dapat dipungkiri, teknologi jua tiba dengan berbagai efek negatifnya.
Mengapa Anak anak Menyukai Gadget?
Karena itu, menjadi orang tua, kita harus sahih-sahih membuahkan teknologi supaya bisa memberikan imbas positif menurut dalam pengaruh negatifnya.
Kembali kepertanyaan "Mengapa anak anak begitu menyayangi & menyukai Gadget?"
Kami telah mengumpulkan beberapa informasi berdasarkan berbagai sumber, buat menjawab pertanyaan ini.
Dari poly warta, faktor primer menurut mengapa anak anak begitu menyukai gadget merupakan lantaran sifat gadget yang "responsifdanquot;.
Pada dasarnya anak-anak mempunyai karakteristik yg berbeda dengan orang dewasa. Mereka cenderung tahu segala hal menurut sudut pandangnya sendiri.
Anak anak, terutama anak-anak usia dini mempunyai kepribadian yg unik yang mana bisa menarik perhatian dari orang dewasa lainnya.
Sayangnya tidak sedikit orang tua yg belum benar-sahih tahu perilaku anak-anak.
Untuk itu diperlukan pengertian serta wawasan yg luas bagi orang tua pada memahami ciri anak.
Sehingga nantinya tidak akan menaruh pengaruh jelek pada perkembangan anak, terutama diera gadget ini.
Sifat & Karakteristik Asli Anak-anak
Berikut ini ada beberapa karakteristik anak usia dini yg perlu anda ketahui, misalnya yg kami kutip dari dosenpsikologi;
1. Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Besar
Anak-anak sahih-benar memiliki rasa ingin memahami yg besar pada dunia yg terdapat pada sekitarnya.
Lantaran itu, kita sering menghadapi anak-anak yang getol bertanya, walaupun masih memakai bahasa yg sederhana.
Dua. Memiliki Pribadi Yang Unik
Anak-anak, walaupun memiliki poly kecenderungan umum pada perkembangannya, namun permanen saja setiap anak memiliki karakteristik khas tersendiri, baik dalam minat, talenta, gaya belajar, & lainnya.
Keunikan-keunikan inilah yang merupakan keturunan genetis sampai faktor lingkungan.
Lantaran itu dalam hal mendidik anak, tentu saja kita perlu buat menerapkan pendekatan secara individual saat menangani anak usia dini.
Tiga. Berpikir Konkrit
Yang dimaksud adalah berpikir berdasar dalam makna sebenarnya, tidak misalnya remaja & orang dewasa lainnya yg terkadang berpikir secara tak berbentuk.
Bagi anak-anak, segala hal yang mereka lihat dan ketahui akan terlihat orisinil.
4. Egosentris
Karakteristik ini niscaya dimiliki oleh setiap anak, hal ini bisa kita lihat berdasarkan perilaku anak yg cenderung memperhatikan dan tahu segala hal hanya menurut sisi sudut pandangnya sendiri atau kepentingan sendiri nya saja.
Hal ini bisa kita buktikan menurut sikapnya yg masih seringkali berebut sesuatu, murka atau menangis apabila keinginannya tidak dipenuhi.
Lima. Senang Berfantasi dan Berimajinasi
Anak anak senang sekali membayangkan serta berbagi berbagai hal yg jauh menurut kondisi nyatanya.
Bahkan terkadang sampai menciptakan teman-sahabat imajiner.
Teman imajiner tadi sanggup pada bentuk orang, fauna, sampai benda.
6. Aktif & Energik
Ketika anak mulai berkembang, umumnya mereka akan bahagia melakukan banyak sekali aktifitas.
Mereka seolah-olah merasa tidak pernah lelah dan bosan, bahkan pula tidak pernah ingin berhenti buat melakukan aktifitas terkecuali saat mereka sedang tidur.
7. Berjiwa Petualang
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yg besar dan kuat, & rasa ingin tahu yg bertenaga ini biasanya akan disertai dengan mencoba dan menjelajahinya.
Baca: 5 Jenis Bisnis Online yang Bisa Dilakukan dari Rumah
Misalnya saja, anak-anak bahagia sekali berjalan kesana kemari, membongkar hal-hal pada sekitarnya, mencorat coret dinding, dan lainnya.
8. Belajar Banyak Hal Menggunakan Tubuh
Anak-anak pada usia dini memang sebagai usia dimana dirinya bahagia menilik hal-hal baru.
Mereka akan mulai poly belajar dengan menggunakan seluruh anggota tubuh mereka, mulai dari mencicipi, berkiprah, menyentuh, membaui, menjelajah, mengamati, mengira-ngira, & lainnya.
9. Memiliki Daya Kosentrasi yg Pendek
Anak-anak, terutama pada anak usia dini mempunyai rentang fokus & perhatian yg sangat pendek dibandingkan dalam remaja ataupun orang dewasa.
Perhatian anak-anak usia dini akan gampang sekali teralihkan dalam hal lainnya, khususnya hal yg bisa menarik perhatiannya.
10. Bagian dari Makhluk Sosial
Anak akan bahagia apabila mampu diterima serta berada pada pada lingkungan teman-teman sebayanya.
Anak menciptakan konsep pada dirinya melalui hubungan sosial yang terjadi di sekolah.
Mereka akan membangun kepuasan melalui sebuah penghargaan diri waktu diberikan sebuah kesempatan untuk mampu bekerja sama menggunakan teman-temannya.
11. Spontan
Karakteristik lainnya yg dimiliki anak-anak usia dini merupakan sifat yang impulsif.
Perilaku dan sikap yg umumnya dilakukan dalam anak-anak umumnya merupakan perilaku asli yg dimiliki mereka tanpa adanya rekayasa.
12. Mempunyai Semangat Belajar Tinggi
Ketika anak-anak memiliki keinginan yg menyenangkan serta menarik perhatian mereka tentu saja membuat anak akan berusaha untuk terus mencari cara agar dapat memahami hal-hal yang mereka sangat inginkan.
Misalnya saja, ketika anak tertarik dalam bidang mewarnai, maka anak akan terus melakukan kegiatan mewarnai secara berulang-ulang sampai dirinya merasa mampu.
13. Kurangnya Pertimbangan
Anak-anak pada usia dini biasanya kurang dalam mempertimbangkan hal-hal yg akan mereka lakukan kedepannya.
Mereka belum mengetahui apakah hal yang dilakukannya tersebut akan berdampak bahaya atau tidak bagi dirinya.
14. Masa Belajar Yang Paling Potensial
Masa-masa anak usia dini bisa dikatakan sebagai golden age.
NAEYC menjelaskan bila pada masa awal kehidupan dikatakan menjadi masa pembelajaran dengan slogan Early Years Are Learning Years.
Hal ini lah yg kemudian menyebabkan selama dalam rentang tersebut anak dapat mengalami aneka macam pertumbuhan dan perkembangan yg begitu cepat.
15. Mudah Sekali Frustasi
Karakterisik anak usia dini lainnya merupakan mudah sekali frustasi.
Rasa keingin tahuannya yang besar & berlebih terkadang membuat anak gampang sekali frustasi bila keingintahuannya tersebut tidak segera dituruti.
Sikap yg seringkali ditunjukkan waktu dirinya merasa putus harapan umumnya diungkapkan pada bentuk marah, menangis, berteriak, dan lainnya.
Dari 15 karakteristik anak tadi diatas, jelas sudah bahwa mereka membutuhkan kita menjadi orang tua mereka buat selalu berada disisinya.
Mereka membutuhkan pembimbing, butuh komunikasi yg intensif, butuh perhatian dari orang tua mereka.
Alasan Mengapa Anak anak Menyukai Gadget
Melihat 15 karakteristik orisinil anak-anak tadi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab mengapa anak-anak begitu menyukai gadget adalah karena gadget bisa berperan menggantikan orang tua mereka.
Berikut kesimpulan alasan mengapa anak-anak begitu menyukai gadget.
1. Gadget lebih Responsif Dibandingkan Orang Tuanya
Dari 15 ciri asli anak diatas, kita ketahui bahwa anak-anak memiliki rasa ingin memahami yang sangat akbar.
Karena rasa ingin tahu inilah mengapa mereka acapkali bertanya kepada kita sebagai orang tuanya.
Terkadang pertanyaan tadi, terdengar pertanyaan yg biasa saja, pertanyaan yang nir wajib dijawab, atau bahkan sebuah pertanyaan yang aneh.
Karena pertanyaan anak-anak tadi terdengar biasa-biasa saja, sebagai orang tua, kita terkadang mengabaikannya.
Mengacuhkan pertanyaan mereka, atau kalaupun kita menjawabnya hanya kita jawab sekena dan seadanya saja.
Sedangkan gadget tidaklah demikian, apapun yang ingin mereka lakukan, yang ingin mereka tanyakan, maka seketika itu pula gadget akan meresponnya.
Jadi pada dasarnya, gadget lebih responsif dibandingkan orang tua mereka.
Ketika mereka ingin bertanya sesuatu, mereka cukup membuka pelaksanaan YouTube, menekan voice search (voice asisstent) maka jawabannya akan timbul dihasil penelusuran video YouTube.
Sedangkan orang tua mereka, waktu dipanggil atau ditegur dan ditanya, harus berulang-ulang kali dilakukan, baru orang tuanya merespon, bahkan terkadang terdapat yg tetap nir merespon.
Dua. Gadget Lebih Interaktif dari Pada Orang Tuanya
Alasan ke 2 mengapa anak-anak sangat menyukai gadget adalah lantaran gadget lebih interaktif dibandingkan para orang tuanya.
Interaktif dari menurut kata interaksi, yakni hal yang saling melakukan aksi, berafiliasi, mensugesti, antar hubungan.
Interaksi terjadi karena adanya hubungan karena akibat, yaitu adanya aksi & reaksi.
Jadi, interaktif merupakan suatu hal yang terkait dengan komunikasi dua arah atau suatu hal bersifat saling melakukan aksi, saling aktif & saling bekerjasama serta mempunyai timbal balik antara satu dengan lainnya.
Baca: Yang Harus Dilakukan Saat Usia 20-an Agar Bisa Menjadi Orang Sukses
Ketika anak-anak berkomunikasi dengan orang tua, banyak para orang tua yg kurang aktif dalam menanggapi mereka.
Bahkan, orang tua cenderung lebih poly mengabaikan mereka, cuek, dan menjawab seadanya.
Padahal, anak-anak butuh perhatian, mereka bagian dari makhluk sosial, berpikir konkrit & mempunyai sifat yg egosentris.
Sedangkan dalam gadget, dengan adanya internet apapun yg ingin mereka ketahui, yg ingin mereka lakukan, yg mereka pertanyakan terdapat disana, & sangat interaktif.
Mereka akan menggunakan mudah mendapatkan keterangan, menerima permainan, serta lebih bersahabat.
Sehingga, itulah mengapa mereka lebih menyukai gadget.
3. Gadget Tidak Pernah Marah
Sifat dan ciri orisinil anak-anak lainnya adalah mereka gampang frustasi, waktu keinginan mereka tidak dipenuhi.
Mereka juga bersifat egosentris, yakni tahu segala sesuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri.
Serta selalu bersikap impulsif, melakukan segala sesuatu yang ingin mereka lakukan secara spontan tanpa pertimbangan apa-apa.
Karena sifat & ciri orisinil anak inilah para orang tua acapkali kali nir tabah dan nir tahan dalam menghadapi anak-anak mereka.
Maka meledaklah kemarahan orang tua terhadap anak-anaknya.
Sedangkan gadget tidaklah demikian. Mau se-egois, dan se-impulsif apapun anak-anak, gadget tidak pernah marah.
Bahkan, saat anak-anak sedang marah dan jengkel, gadget permanen responsif, permanen interaktif & permanen menyenangkan.
Gadget nir pernah melakukan perlawanan seperti pulang murka , bersikap diam (tidak responsif), nir interaktif, dan tidak menyenangkan seperti halnya orang tua.
Orang tua, seringkali kali menyerang kembali kepada anak-anak, dengan bersikap acuh, diam, marah & bersikap nir menyenangkan didepan anak.
4. Gadget Selalu Siap Diajak Bermain Setiap Saat
Sifat & ciri orisinil anak-anak yg lainnya adalah mereka senang berfantasi & berimajinasi, berjiwa petualang, dan belajar banyak hal menggunakan menggunakan tubuhnya.
Karena itu, anak-anak paling senang bermain, berlari kesana kemari, serta berfantasi dan berimajinasi.
Semua itu dapat mereka temukan menggunakan gampang dari gadget.
Gadget akan merespon mereka menggunakan sangat cepat, selalu siap berinteraksi menggunakan mereka kapanpun juga.
Siap menemani mereka berfantasi & berimajinasi setiap waktu.
Sedangkan orang tua, cenderung slow respon, acuh tidak acuh, malas diajak bermain, kurang memperhatikan mereka & kurang interaktif.
Para orang tua selalu beralasan, sibuk mengerjakan tugas-tugas tempat tinggal , sibuk mengerjakan kerjaan kantor, dan segudang kesibukan-kesibukan lainnya.
Karena itulah, mengapa anak anak sangat menyukai gadget.
Gadget tidak akan pernah murka saat anak-anak sedang rewel, ngambek & sebagainya.
Tampilannya sangat luar biasa dan menyenangkan, membuat gadget & internet kini sebagai teman yg luar biasa bagi anak-anak.
Cara Agar Anak Tidak Terlalu Suka Bermain Gadget
Point pentingnya buat mengurangi kencenderungan anak pada bermain gadget merupakan sebagai orang tua yang lebih responsif & lebih tak jarang berinteraksi menggunakan mereka.
Komunikasi yang intensif antara orangtua & anak mempunyai kiprah yg sangat penting pada proses pembentukan karakter mereka, sebagai akibatnya dibutuhkan pemahaman yg benar mengenai tata cara berinteraksi menggunakan anak.
Para orang tua wajib lebih mengintensifkan komunikasi dengan anak-anak mereka.
Orang tua jua wajib tahu dan mengetahui ilmu komunikasi yang baik terhadap anak.
Para orang tua harus memahami bahwa pola komunikasi yang responsif & intensif sangat dibutuhkan dalam era digital waktu ini.
Sebab, pada era digital ini, para orang tua wajib bersaing dengan gadget yg sangat responsif, sangat interaktif & sangat informatif buat merebut hati anak.
Untuk itu, para orang tua didorong buat lebih mengintensifkan komunikasi menggunakan anak-anak mereka serta sebagai "sahabatdanquot; yang menyenangkan bagi anak-anak.
Selain itu, dalam menciptakan karakter anak, keluarga juga harus membentuk lingkungan yg berkualitas.
Seperti misalnya; Orang tua wajib memiliki dan meluangkan saat yang berkualitas buat anak, bisa menciptakan komunikasi & menjadi teladan bagi mereka, dengan sebagai orang tua yg berakhlak mulia.
Tips Agar Waktu Bermain Gadget Anak-anak Berkurang
Kami akan menaruh 4 tips supaya waktu bermain gadget anak-anak berkurang, antara lain merupakan:
1. Ajak Anak-anak buat Bermain Diluar
Ajak anak-anak Anda buat pergi bermain diluar. Ajak mereka buat bermain ditaman kota, atau alun-alun kota.
Atau ajak mereka buat bermain kewahana permainan anak misalnya waterboom, area bermain di mall-mall, & lain sebagainya.
Biarkan mereka mendapatkan sahabat-teman baru dan bersenang-bahagia disana. Ajak mereka untuk memiliki pengalaman dan mengeksplorasi global dibalik layar ponsel.
Dua. Ajak Anak-anak buat Belajar Offline
Internet memang dunia yang sangat luar biasa. Informasi apapun terdapat disana, yang cukup kita jelajahi menggunakan ujung jari kita.
Anda sanggup mengajak anak-anak untuk menilik hal-hal baru secara offline.
Misalnya dengan mengajak mereka mengeksplorasi berita menurut buku, majalah dan lain sebagainya.
Bisa jua menggunakan membacakan cerita pada mereka ketika tidur, berdasarkan buku & majalah.
Bahkan Anda bisa mengajarkan mereka pendidikan kepercayaan dengan bercerita kisah-kisah nabi dan rosul buat mereka.
Hal ini, selain menaikkan interaksi antara orang tua & anak, juga dapat mempertinggi ilmu pengetahuan mereka, dan memenuhi rasa keingin tahuan mereka.
Tiga. Jangan Jadikan Gadget Sebagai Alat untuk Membuat Mereka Mau Makan
Anak-anak sering kali susah buat disuruh makan. Dan menjadi orang tua, terkadang kita akan melakukan apa saja agar mereka mau makan.
Salah satunya merupakan dengan memberikan gadget kepada mereka menggunakan imbalan agar mereka mau makan.
Padahal ini adalah sesuatu yang keliru. Jangan pernah biasakan anak-anak Anda buat bermain gadget dalam waktu makan datang.
Jangan biarkan marah & pemberontakan mereka menciptakan Anda mengalah, & membiarkan mereka tetap dengan gadget nya.
Bahkan walaupun mereka memaksa buat meminta gadget Anda.
Buatlah ketika makan keluarga Anda menjadi menyenangkan, sehingga mereka hanya penekanan dalam apa yg tampak diluar yg sangat menyenangkan, alih-alih melihat ke dalam layar gadget.
Ajak mereka berbicara, tanyakan apa yg menyenangkan yg terjadi hari ini disekolahnya, dan tanyakan apa yg menarik buat mereka disana.
4. Jadilah Role Model buat Anak-anak Anda
apabila selama ini, yang Anda hadapi dirumah hanyalah layar ponsel atau gadget Anda, maka mulai sekarang, kurangi hal itu.
Jadilah role contoh, teladan buat anak-anak Anda dirumah.
Jangan lagi menunjukkan suatu kondisi dimana Anda hanya berhadapan dengan layar ponsel/ gadget Anda saja.
Bagaimana Anda sanggup berharap anak-anak Anda akan mengurangi saat bermain ponsel/ gadgetnya? Sedangkan Anda sendiri nir mengurangi saat bermain gadget/ ponsel Anda.
Anak-anak akan selalu, & niscaya mencontoh apa yg dilakukan sang orang tuanya, karena itu jadilah contoh yg baik buat anak-anak Anda.
Itulah 4 tips yg bisa Anda terapkan buat mengurangi ketika bermain gadget bagi anak-anak Anda.
Menghilangkan kemajuan teknologi ini pada anak-anak bukanlah sebuah solusi yg layak.
Keahlian pada teknologi akan membangun dasar berdasarkan karir apa pun yg akan mereka pilih nanti.
Tantangan sebenarnya adalah bagaimana menciptakan pilihan dari liputan yg terdapat saat ini.
Menggunakan naluri kita sebagai orang tua buat membatasi eksposur mereka dalam teknologi.
Baca:Merintis Industri Rumahan Bagi Ibu Rumah Tangga
Anak-anak jua seharusnya memiliki akses yang sangat terbatas terhadap mainan teknologi.
Memilih mainan teknologi yg bisa mendorong keterampilan sosial, verbal, fantasi dan khayalan mereka, yang memungkinkan orang tua buat bisa ikut bermain beserta dengan anak-anak mereka.
Mempertahankan ekuilibrium antara mainan teknologi dan mainan tradisional, misalnya blok bangunan (lego) dan permainan-permainan tradisional lainnya.
Jangan pernah abaikan mereka tanpa supervisi waktu mereka bermain dan memakai gadget.
Tidak semua teknologi dan permainan teknologi (lihat: Dampak Positif Video Game Bagi Anak) memiliki dampak yang buruk, ada juga kelebihan-kelebihan yang dimilikinya sendiri di dunia saat ini.
Hanya saja, sebagai orang tua kita perlu buat memperkenalkannya menggunakan cara yg benar & sinkron menggunakan usia mereka.
Anak-anak kita membutuhkan perhatian, respon dan interaksi dari kita sebagai orang tua.
Jadi jangan sampai mereka menerima itu dari gadget, sebagai akibatnya mereka akan senantiasa menjadikan kita sahabat, teman, sekaligus tempat bagi mereka buat bertanya & mengadu.